[FANFICTION] R17+
"I'm not afraid to fall in love. But I'm afraid of being the only one who falls."
-
Jabatannya Dosen di salah satu universitas ternama. Masih muda, tampan, cerdas, tajir, gentle. Singkatnya idaman.
Apa lagi yang kurang?
---
"Say...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 02 — Kelemahan Yoona; Wajah rupawan seorang pria.
-
Yoona menggerutu kesal sepanjang jalan menuju kelasnya. Wanita itu bahkan tak mengindahkan sapaan-sapaan dari junior atau dari teman satu angkatannya. Kini fokusnya hanya tertuju pada satu manusia yang sudah membuat dirinya ingin membumi hanguskan manusia itu, saat ini juga!
Yoona berbelok, masuk ke kelasnya. Tak sadar kalau sudah ada asisten dosen yang tengah mengisi kelas.
Seisi kelas mengikuti langkah Yoona yang berjalan ke kursi kosong yang ada di barisan paling belakang. Wanita itu mengela napas, namun saat menyadari atmosfer yang aneh di sekitarnya, ia mengangkat wajah dan baru tersadar kalau semua mata menatap padanya. Bukan hanya mahasiswa atau mahasiswi tapi juga Asisten Dosen di depan yang kini menghunuskan tatapan tajam, menahan emosi.
"E—eh?" Yoona tergagap, tangannya bergerak menggaruk tengkuknya yang gatal, salah tingkah. "Kenapa, ya?" tanya Yoona belum menyadari kesalahannya.
Beberapa dari mereka terkekeh geli dan menggeleng-gelengkan kepala. Membuat Yoona semakin tak ingin menyadari kesalahannya.
Asisten Dosen di depan, mengela napas panjang. Mencoba untuk tetap bersabar. "Yoona, kamu temui saya di ruangan setelah ini," kata Senior Hansol yang merangkap sebagai Asisten Dosen itu. "Kerjakan perkelompok seperti minggu lalu. Dan Jaehyun! Kumpulkan di meja Mr Jongin." lanjutnya memberi penjelasan yang tadi sempat terputus.
Hansol melirik pada Yoona yang nampak belum paham dengan penjelasannya. Ia terkekeh samar yang kemudian langsung berlalu keluar.
Yoona menggigiti kuku jarinya, bingung melihat teman-temannya yang sudah siap mengeluarkan laptop dan setumpuk kertas di atas meja. Wanita itu mengerjap sampai seorang menepuk pundaknya dengan tak santai alias dengan cara kasar.
"Bangssssss—Apa sih?!" sengut Yoona yang hampir mengumpat kasar. Wanita itu jadi menatap kesal pada pemuda yang malah tertawa melihatnya emosi.
"Kerjain inilah, ege!" Jaehyun mengambil duduk di depan Yoona. Ia mengeluarkan laptop dan laporan yang beberapa hari lalu ia kerjakan sebagai tugas kelompok bersama Yoona. Tapi Yoona ini tipe-tipe manusia tidak berguna jadilah ia hanya mengerjakannya sendiri.
Yoona mencuatkan bibir, jadi teringat bagaimana Mr Jongin yang membentaki dirinya karna tidak ikut serta mengerjakan tugas kelompok bersama Jaehyun. Kalau saja Dosen itu tidak memiliki wajah yang rupawan, mungkin Yoona akan meminta pada Ayahnya untuk mendepak Dosen sawo matang itu.
Huh! untung ganteng.
o0o
Seperti apa yang di perintahkan oleh Senior Hansol. Setelah kelas selesai, wanita muda itu pergi ke ruangan Asisten Dosen. Sepanjang perjalanan, benak Yoona tak henti-hentinya merapalkan doa.