prolog

41 4 0
                                    

Hai perkenalkan namaku Zahra aku seorang guru tahfidz Al-Qur'an ditingkat Sekolah Dasar. Aku anak ke tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua orang abang dan satu keponakan. Kegiatan sehari-hari aku juga membantu bunda berjualan kue sehabis pulang mengajar.
Hari ini adalah hari Ahad ya aku lebih senang menyebutnya Ahad daripada Minggu karena kata guruku sebagai seorang muslim lebih baik kita mengatakan demikian.
Hari ini begitu cerah sangat cerah aku begitu menyukainya. Ku pandangi sekitar begitu banyak yang berlalu lalang, jalanan begitu sibuk dengan manusia yang beraktifitas.
Oh iya aku lupa mengatakan aku juga aktif di salah satu majelis ta'lim tempatku tinggal namanya Majelis ta'lim Jannatul Ilmi selain mengajar dan membantu bunda berjualan setiap malam Jumatdan malam Ahad aku rutin mendatangi majelis ta'lim untuk menimba ilmu karena belajar itu bagiku tanpa mengenal batas baik usia maupun profesi
"Zahra bisakah bunda minta tolong diambilkan kue yang ada di rumah nak?"
"Baik bunda akan Zahra ambilkan"
Bundaku berjualan aneka kue di sebuah toko yang tidak terlalu besar namun cukup untuk menghidupi kami hingga kami bisa menyelesaikan pendidikan S1. Jarak antara toko dengan rumahku tak terlalu jauh bisa ditempuh dalam waktu lima belas menit menggunakan sepeda motor.
"Bunda... hanya tersisa ini saja di rumah jadi Zahra bawakan saja semuanya"
"Terimakasih Solehah nya bunda"
Akupun hanya tersenyum menanggapi perkataan bunda. Bagiku bunda adalah wanita terkuat yang aku temui wanita yang begitu tegar bahkan sangat tegar aku rasa. Pasti banyak yang bertanya mengenai keberadaan ayahku bukan??? Ayahku ada namun keberadaannya tiada ......



Happy reading ditunggu kritik dan sarannya^_^





"

hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang