Setengah jam menempuh perjalanan akhirnya kami tiba. Aku sangat deg degan saat di mobil tadi. Ini kali pertama aku hanya berdua bersama laki-laki.
"Terimakasih atas tumpangannya" ucap ku
"Iya sama-sama, kalau begitu aku langsung pulang saja" ucap pria itu
"Baiklah, sekali lagi terima kasih"Mobilnya kembali berlalu di jalanan. Akupun masuk ke rumah dan langsung disambut bunda. Tak lupa aku menyalaminya.
"Tadi pulang sama siapa nak bunda liat ada mobil"
"Itu tadi Bun, diantar pamannya Afifah kebetulan tadi dia juga berhenti di halte menunggu hujan reda karena sangat berbahaya jika berkendara di tengah hujan deras seperti tadi"
"Semoga Allaah membalas kebaikannya, aamiin ya Allaah bijaahinnabiy. Kalau begitu sana masuk mandi dan bersiap sebentar lagi waktu magrib"
"Iya bunda, Zahra ke kamar dulu"Saat malam aku berpikir dengan sendirinya bagaimana laki-laki tadi bisa langsung tau aku padahal kami hanya bertemu satu kali. Berbagai dugaan aku ucapkan. Mungkin dia punya ingatan yang kuat ku rasa.
"Ternyata dia orang yang baik walau aku mengiranya dia orang yang sombong" ucapku sambil tertawa kecil
Ntah kenapa malam ini sulit sekali memejamkan mata rasanya. Aku teringat kejadian saat hujan tadi. Kapan aku akan sembuh dari rasa sakit ini? Inilah pertanyaan yang sampai sekarang belum ku temui jawabannya.
Luka lama memang menyakitkan. Bukannya aku tidak menerima takdir namun belum mampu berdamai dengan masa lalu. Sosok itu orang yang sudah menggoreskan luka sedalam ini. Tidak, aku tidak membencinya aku hanya sulit itu melewati ini semua.
Apa yang terjadi membuatku takut untuk melangkah kedepan. Takut akun terulang kisah yang sama. Aku tau, masa ku berbeda dan aku juga berbeda namun ada hal lain yang tidak bisa dielakkan. Ketakutan akan mengulang kisah yang sama.
Takut untuk memulai hal yang baru. Sunggu, sangat ingin terbebas dari ini semua. Sangat ingin keluar dari rasa ketakutan ini dan pada akhirnya aku mampu berdamai dengan keadaan.
Happy reading ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
hujan
Randomjika ditanya apa yang aku sukai maka aku akan menjawab hujan. Jika ditanya apa yang aku benci maka akupun akan mengatakan hujan. Bukan karena aku tak pandai bersyukur bukan... akan tetapi hujan mampu menghapus debu dijalanan namun juga mampu membang...