Kembali bertemu

5 1 0
                                    

"Afifah, bisa tolong bantu Oma panggil paman untuk segera turun"
"Baik oma akan segera Afifah panggilkan"

Baiklah sekarang saatnya memulai aktivitas seperti biasanya. Berangkat ke kantor adalah rutinitas ku setiap hari kecuali hari Minggu.
Melihat tampilan diri sendiri di depan cermin, aku merasa sempurna. Semua yang ku kenakan sudah pas.

Tok tok tok...
Terdengar suara ketukan pintu

"Paman, makanannya sudah siap paman bisa turun supaya tidak terlambat ke kanto" ujar Afifah
"Baiklah sayang, paman akan segera turun"

Akupun segera turun menemui mama dan juga Afifah. Terlihat berbagai jenis makanan sudah selesai dihidangkan. Aku tak terlalu suka sarapan pagi namun aku tak membiarkan perut kosong dipagi hari minimal memakan roti.

"Ma, aku berangkat dulu ya" tak lupa sambil mencium kening mama
"Hati-hati dijalan nak, jangan pulang terlalu larut"
"Hari ini aku akan pulang sore"
"Baiklah kalau begitu semoga harimu menyenangkan dan segala urusan dipermudah" ucap mama dengan senyuman
"Ponakan paman yang cantik nanti yang rajin belajarnya di sekolah ya..ponakan paman harus selalu jadi yang pertama" tak lupa sambil mencium kening Afifah
"Baiklah paman, Afifah akan rajin belajar supaya jadi anak pintar dan mendapatkan hadiah dari paman" ujarnya diiringi tawa kecil
"Baiklah kalau begitu cium paman terlebih dahulu"

Setelah itu akupun bergegas untuk pergi agar tidak terlambat karena hari ini ada rapat dengan orang dari Jerman. Akupun sangat antusias bertemu dengannya karena dia juga temanku saat bersekolah di Oxford dulu.

Setelah kegiatan hari ini selesai akupun berencana untuk pulang. Dari jendela bisa kulihat cuaca yang tidak bersahabat. Namun aku tetap melanjutkan perjalanan pulang.

"Semoga saja aku bisa segera sampai rumah sebelum hujan turun" ujarku

15 menit perjalanan hujanpun mulai mengguyur jalanan. Awalnya tak terlalu deras namun lama kelamaan semakin deras dan hal ini sangat berbahaya jika ku teruskan untuk berkendara karena jarak pandang yang terbatas. Akhirnya akupun memutuakan untuk menepi.

Terlihat perempuan yang sedang murung. Kepalanya menunduk aku tidak tau dia menangis atau tidak. Aku berdiri tidak terlalu jauh darinya. Awalnya aku tidak menghiraukan namun saat ku perhatikan kembali aku seperti pernah melihatnya.
Siapakah gadis aneh dengan pakaian seperti ini yang pernah aku lihat sebelumnya? Pikirku
Setelah diingat ya aku memang pernah bertemu dengannya di mall dan dia adalah gurunya Afifah. Tak ku sangka aku kembali bertemu dengannya

Happy reading ^_^

hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang