Bagaimana dengan imanku? 🥀

1 0 0
                                    

Sejenak aku kembali berfikir. Bagaimana caraku menanyakan tentang penutup wajah itu ya, bahkan aku sendiri tidak tau namanya

"Sepertinya kamu masih memiliki pertanyaan lainnya"
"Ah iya ma, lalu bagaimana dengan kain penutup wajah itu, bagaimana hukumnya?"

Aku sudah sangat penasaran mengenai ini

"Maksudmu cadar? Mengapa tiba-tiba menanyakannya nak?"
"Cadar itu sejenis yang dipakai ustazah Zahra paman, betulkan Oma?" Ucap Afifah
"Ya, benar sekali. Hukum memakainya itu Sunnah. Ada juga yang mengatakan wajib, kita lihat lagi bagaimana si perempuan dalam memakai nya dia mengambil hukum apa."
"Oh begitu ternyata ya. Tadi aku bertemu dengan Zahra gurunya Afifah kami tidak sengaja berhenti di halte yang sama saat hujan lalu aku mengantarnya pulang, tiba-tiba pakaiannya memenuhi pikiranku. Bagaimana mungkin di zaman yang seperti ini dia memakai pakaian seperti itu. Para perempuan selalu berlomba untuk mempercantik dirinya, lalu dia malah menutupi tubuhnya bahkan wajahnya. Aku hanya heran, ma..." Ucap ku
"Nak, perempuan seperti itu tidak peduli dengan penilaian dunia. Dia tidak tergoda dengan gemerlapnya dunia bukan berarti dia tak peduli akan dunia, hanya saja terlalu memikirkan perkara dunia hanya akan membuang-buang waktu saja. Mama kenal dengan bundanya Zahra, kue yang kamu suka itu adalah buatan bundanya. Zahra juga selalu menyempatkan diri untuk membantu bundanya menurut mama dia anak yang baik"
"Benar paman, ustazah Zahra itu sangat baik bacaan Al-Qurannya juga baik. Cara dia mengajarkan kami benar-benar luar biasa. Jika salah satu dari berbuat kesalahan ustazah tidak akan menegur dengan cara memarahi tapi dia akan mengajak kami berpikir lalu mengatakan bahwa perbuatan seperti ini tidak disukai nabi" ucap Afifah dengan semangat

Sepertinya wanita itu memiliki ilmu agama yang kuat buktinya dia tidak tergiur dengan gemerlap dunia. Berdasarkan penjelasan mama dan Afifah dia orang yang baik.

"Lalu bagaimana dengan adik-adik mah? Mereka bahkan belum memakai jilbab yang hukumnya wajib"
"Mama selalu sedih jika mengingat ini, semoga Allaah buka hati mereka dalam menjalankan perintah agama" ucap mama dengan lirih

Aku kagum pada mereka yang mau menutup auratnya. Lalu dengan sendirinya aku berfikir bagaimana dengan keimanan ku? Aku pun harus mengikuti agama ini dengan sungguh-sungguh.

Happy reading ^_^

hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang