Lisa terbangun dari tidurnya karena terganggu dengan sesuatu yang terus menyentuh wajahnya.
Dengan malas ia membuka matanya, "Yak!! Xuxi kauk mengagetkanku!" serunya terkejut ketika melihat wajah adiknya, - no kekasihnya sejak sekitar sebulanan yang lalu - sangat dekat dengan wajahnya.
"Good morning, Lali. Ayo bangun, kau ada janji dengan dokter kan," ucap Lucas tersenyum memandangi wajah polos noona nya yang masih mengantuk.
"Aku mau tidur, lima menit saja boleh yah," ujar Lisa kembali meringkuk di balik selimut tebal nya.
Lucas menghelah napasnya lalu dengan senyuman jahil nya, ia mendekati noona nya dan mulai mengelitikinya hingga akhirnya noona nya tidak lagi mengantuk.
Dengan memberengut kesal, Lisa akhirnya bangun, menatap penuh ancaman kepada adiknya.
Lucas tersenyum manis melihat wajah noona nya yang sedang marah, yang justru terlihat menggemaskan baginya.
Tanpa aba-aba, Lucas menciumi wajah noona nya nya dengan gemas membuat Lisa kembali terkejut dan berusaha menghindari kecupan-kecupan kecil di wajahnya, "Xuxi! sejak kapan kau jadi seperti ini," protesnya masih berusaha menghindari kecupan-kecupan yang diberikan Lucas padanya.
"Hmm, sebenarnya sejak dulu, sejak aku menyadari kalau aku mencintaimu sebagai seorang wanita, tapi baru kesampaian sekarang," ujarnya menghentikan kecupannya dan menatap manik mata bulat Lisa dengan tatapan penuh cinta.
Tatapan yang membuat keduanya terhanyut, sehingga tanpa sadar, keduanya mulai mengikis jarak diantara mereka hingga bibir keduanya saling bertemu dan melumat satu sama lain.
-----
"Ayo berkencan, noona, merayakan kesembuhan tanganmu!" seru Lucas begitu keluar dari ruangan dokter.
Lisa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Lucas yang terlihat seperti anak kecil yang meminta diajak liburan. Dirinya hanya pasrah saja saat Lucas menarik lembut tangannya menuju ke mobil, membiarkan adiknya membawanya kencan.
Akhirnya setelah bertahun-tahun akibat pengkhianatan yang ia alami saat dirinya remaja, Lisa mulai memberanikan diri untuk kembali membuka hatinya. Toh ia memang amat sangat menyayangi Lucas, jadi jika ia membuka hatinya untuk Lucas, ia bisa mencintai seorang pria tanpa takut di khianati, batinnya.
"Sudah sampai," kata Lucas benar-benar senang. "Gunakan maskermu, noona. Aku tidak mau kencan kita terganggu," katanya lagi.
"Taman bermain? Wow kau benar-benar lelaki yang paling mengerti aku, Xuxi. Kalau gitu, ke rumah hantu dulu ya?" kata Lisa terlalu bersemangat begitu melihat tempat kencan yang dipilih Lucas.
-----
"Lali, your phone," kata Lucas memberitahu kalau ponsel Lisa berbunyi.
Lisa menatap layar ponselnya lalu mengernyit bingung.
"Siapa?" tanya Lucas yang melihat wajah Lisa kebingungan lalu mengalihkan pandangannya ke layar ponsel noona nya. "Namjoon hyung, kenapa tidak diangkat?"
"Kenapa dia menelepon ku? bukannya oppa sedang berlibur dengan unnie ya?" tanya Lisa.
"Kau harus mengangkat teleponnya jika kau ingin tahu apa yang mau dibicarakan, bukan?" ujar Lucas gemas dengan tingkah laku Lisa yang terkadang sedikit...hmmm...
Masih dengan wajah menggemaskannya, seakan baru tersadar dengan kesalahannya, Lisa mengangkat ponselnya dengan riang, "Hallo oppa, apa kau akan memberi berita bagus untukku? apa keponakanku sudah...."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] HURT 2nd Season [Republish]
Fanfiction⚠WARNING⚠ Republish with major edit ------ Lima tahun telah berlalu Akankah waktu benar-benar bisa menyembuhkan luka hati? ------ Wong Yukhei x Lalisa Manoban x Kim Taehyung