Eighteen [Edited]

536 59 58
                                    

Lisa memejamkan matanya sebentar, menenangkan hatinya agar tidak membentak Hana dan Jungwoo yang telah melukai Lucas. Sedangkan Taehyung masih setia meremat jemari Lisa untuk memberinya kekuatan dan ketenangan.

"Mr. Taehyung, selamat atas pertunangannya," seru suara berat Jungwoo sambil merentangkan tangannya begitu tiba di meja tempat Taehyung, Lisa, Jennie dan Jimin duduk.

Taehyung dengan senyuman ala bisnisman nya menyambut pelukan Jungwoo sambil menepuk-nepuk punggung pria itu. "Terima kasih sudah datang," ujarnya tak kalah riang.

"Oh, senang berkenalan dengan mu, Miss Lalisa. Aku sering melihat wajahmu di billboard dan majalah tapi ternyata aslinya jauh lebih cantik," senyumnya menawan namun mengerikan bagi Lisa sambil mengecup punggung tangan Lisa.

"Terima kasih, kau terlalu berlebihan, Mr....?" berpura-pura tidak mengenal Jungwoo. Toh memang kenyataannya seperti itu, mereka memang belum pernah berkenalan secara resmi.

"Oh dimana sopan santunku, kenalkan aku rekan bisnis sepupumu. Kang Jungwoo namaku dan dia..." tunjuknya pada seorang wanita yang mengenakan gaun berwarna biru gelap disampingnya yang terlihat sangat gugup, "Hana...Lee Hana pasanganku untuk malam ini," kerlingnya yang terlihat menjijikkan bagi Lisa dan bagi Jennie juga.

"Dan kau, Mrs Kim Jennie, right, istri Mr. Kim Namjoon. Kami pernah bertemu, dan kau asisten Mr. Taehyung, Mr. Park Jimin? benar kan?" ujarnya semakin seru.

"Kau memiliki ingatan yang baik, Mr. Jungwoo, duduklah...apa kau sudah makan?" tanya Taehyung basa basi.

"Sudah, kami datang sejak awal. Oh! omong-omong, apakah kau suka dengan hadiahku yang kukirim satu bulan yang lalu?" tanya Jungwoo yang menyeringai mengerikan kepada Lisa.

Lisa tetap tersenyum manis menatap Jungwoo yang kini duduk berhadapan dengannya, untungnya ia terbiasa menampilkan senyuman profesionalnya ketika dirinya berkecimpung di dunia model, jadi ia tidak merasa kesulitan melakukannya.

Tapi jangan tanya bagaimana emosi nya kini, karena marah bukanlah kata yang tepat untuk mendeskripsikan emosinya yang menggebu-gebu. Jika ia tidak lagi peduli dengan sekitar, Lisa mungkin sudah melepas stiletto nya dan menancapkannya ke kepala Jungwoo yang masih menyeringai meledek. Tidak peduli jika dirinya akan dianggap wanita gila setelahnya.

Sedangkan Taehyung yang khawatir dengan Lisa semakin mengeratkan pegangannya pada tangan Lisa di bawah meja yang sejak tadi tidak dilepasnya.

"Kau mengirimkan hadiah? Maafkan, aku tidak tahu," ujar Lisa tenang.

Jungwoo menatap tajam ke manik bulat Lisa, lalu tanpa mau merasa kalah dengan bocah ingusan dihadapannya, Jungwoo melancarkan serangan berikutnya yang membuat Jimin, Jennie dan Taehyung cemas.

"Kudengar kau punya adik angkat yang ayahnya seorang kriminal bahkan kau berhubungan dengannya selayaknya kekasih," ujar Jungwok to the point sambil mencari-cari sosok Lucas.

Lisa kini gantian meremat keras tangan Taehyung sebelum menjawab pertanyaan Jungwoo yang jelas-jelas ingin melihatnya tersakiti. Tapi Lisa bukanlah gadis lemah jika menyangkut kehormatan keluarganya apalagi jika menyangkut Lucas yang selalu menjadi pelindungnya.

"Oh? tidak kusangka seorang bisnisman berpengaruh di Korea menyukai tabloid gosip murahan yang tidak terbukti kebenarannya?" ujar Lisa tersenyum polos.

Jungwoo terkejut mendengar balasan dari pertanyannya. Sialan pikirnya, ia tidak pernah menyangka jika pedasnya lidah Jiyong dan Chaerin Wong akan menurun pada anak perempuannya yang jika dilihat penampilan fisiknya seperti anak kecil yang lugu.

Jennie, Jimin dan Taehyung bahkan juga ikut terkejut dengan sindiran Lisa tapi yang membuat mereka semakin terkejut adalah wajah Lisa yang sama sekali tidak menampilkan wajah marah, malah sebaliknya, Lisa sedang menampilkan wajah polos anak-anaknya yang seakan hanya bertanya mengapa gigi nenek di lagu burung kakak tua hanya tinggal dua kepada pamannya.

[Completed] HURT 2nd Season [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang