"Bertunanganlah denganku. Dengan begitu, kalian tidak akan dicemooh lagi. Aku bukan berusaha mengambil kesempatan dalam kesempitan, tapi kurasa itu satu-satunya meredam cemoohan orang.
Kalian tidak akan mungkin bisa membuat orang untuk mengerti hubungan kalian. Bahkan walaupun kalian bukan saudara kandung, tetap saja kalian menyalahi hukum bukan?
Selama hukum masih menganggap kalian keluarga, mereka tidak akan berhenti mencemooh kalian. Bahkan tidak akan berhenti begitu saja jika Lucas keluar dari kartu keluarga Wong.
Bukan tidak mungkin malah semakin menambah cemoohan orang banyak.
Kalian pikirkanlah, pikirkan ini sebagai jawaban terbaik bagi pasangan kalian. Lisa, apa kau tega melihat Lucas dicemooh atau Lucas, apa kau tega melihat Lisa yang selalu kau jaga dari dulu dihina?" tanya Taehyung tanpa ragu sedikitpun.
Jimin memandang Taehyung dengan mata semakin memicing. Sahabatnya itu benar-benar membuatnya takut sekarang. Bukan sebuah rahasia bagi mereka yang dekat dengan Lisa dan Lucas kalau keduanya begitu lemah saat melihat pasangannya sedih. Bahkan sejak mereka belum menjadi pasangan kekasih sekalipun.
Lucas akan selalu menomor duakan hatinya demi kebahagiaan Lisa dan Lisa juga berusaha selalu mengalah demi kebahagiaan Lucas dan Taehyung tahu betul kalau Lisa akan mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan Lucas, begitupun sebaliknya.
Jadi ketika dengan begitu lihainya Taehyung memanfaatkan kelebihan sekaligus kelemahan Lisa dan Lucas agar mengambil keputusan sesuai yang dia inginkan, Jimin benar-benar terkesan.
Ia benar-benar tidak menyangka Taehyung akan melangkah sejauh itu.
Taehyung sendiri pun tidak kalah terkejutnya dengan Jimin saat ia dengan lantang menyuarakan isi hatinya. Tapi mau bagaimana lagi, karena sudah terjadi. Lagipula apapun akan ia lakukan untuk kembali mendapatkan Lisa.
Seorang mantan tunangannya yang masih amat sangat ia cintai. Yang penting dalam prosesnya, ia tidak menyakiti Lisa dan Lucas. Toh bukan dirinya yang menyebarkan hubungan Lisa dan Lucas.
"Kau gila?" tanya Jennie yang kini tangannya di genggam erat oleh Namjoon, takut jika istri cantiknya itu memukul wajah Taehyung.
"Yak! Kim Taehyung! Apa kau gila? Kau menganggap itu solusi? Solusi untuk masalah ini adalah mencaritahu siapa yang menyebarkan berita itu dan bagaimana mereka mendapatkannya!" teriak Jennie yang semakin sulit mengendalikan kekesalannya dengan Taehyung yang mengacuhkannya.
"Lalu setelah menemukan siapa yang menyebar dan darimana orang itu bisa mengambil foto itu, apakah lantas masalah selesai? Publik tidak peduli apakah foto itu diambil secara legal dengan meminta ijin pada orang yang ada di foto atau secara ilegal dengan mengintip atau mengendap-endap.
Bukankah pengambilan foto privasi publik figure secara ilegal sudah menjadi hal yang biasa di Korea?
Dan bukankah publik akan dengan senang hati mengkonsumsi berita apapun itu yang bisa menjatuhkan para publik figure, tidak peduli benar atau tidak, tidak peduli apakah itu akan menyakiti perasaan orang yang terlibat.
Kenyataannya, keadaan diluar sana memang semerikan itu, mereka butuh orang lain untuk jatuh demi keegoisan diri mereka, demi menghilangkan stress mereka. Tidak peduli jika berita yang disebarkan hanyalah sebuah rekayasa.
Kau tidak bisa menutup matamu, Kim Jennie. Kenyataannya berapa banyak publik figure yang akhirnya memilih mengakhiri hidup mereka karena tidak tahan dengan cacian orang diluar sana yang selalu merasa dirinya benar padahal mereka jauh lebih kotor dari tikus got!" kata Taehyung berapi-api, menumpahkan kekesalannya pada publik yang lebih suka membaca satu arah tanpa berminat mencari berita lain sebagai pembanding.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] HURT 2nd Season [Republish]
Fanfiction⚠WARNING⚠ Republish with major edit ------ Lima tahun telah berlalu Akankah waktu benar-benar bisa menyembuhkan luka hati? ------ Wong Yukhei x Lalisa Manoban x Kim Taehyung