06

7.8K 781 54
                                    

Vote + komen + follow = langsung up chapter selanjutnya

"Selamat ulang tahun Lily. Unnie akan selalu menyayangimu dan akan berusaha melanjutkan hidup unnie walaupun itu sulit tanpa kehadiran mu dan sekali lagi unnie ucapkan selamat ulang tahun yang ke delapan belas." ucap Jennie.

"Terima kasih atas waktu mu bersama kami walaupun itu singkat tapi kami menikmati nya dan terima kasih sudah mau menjadi adik kami dan selamat ulang tahun Kim Lily." ucap Jisoo.

Dua belas tahun sudah kedua gadis itu hidup tanpa kehadiran sang adik. Kondisi Jennie sudah mulai menerima kalau Lily sudah meninggal dan Jisoo sekarang mengurus perusahaan appa nya yang berada di Korea.


*****

Kini Rose sudah menyelesaikan kuliahnya walaupun sekarang ia baru berusia sembilan belas tahun tapi semua prestasi Rose masih kalah oleh Lisa. Ya Lisa juga sudah lulus kuliah dengan umurnya yang masih delapan belas tahun. Dalam keluarga Park tidak ada yang tidak jenius dan itu terbukti.

"Rose, appa ingin kau yang mengurus perusahaan kita yang di Asia."

"Dengan senang hati appa, besok Rose akan datang."

"Datang kemana?"

"Tentu saja ke perusahaan kita appa."

"Tapi kau tidak akan mengurus perusahaan kita yang disini tapi yang ada di Korea."

"Tidak ada masalah." ucap Rose.

"Lisa ikut dengan unnie kan appa?" tanya Lisa yang sedari tadi hanya menyimak.

"Lisa tidak akan pergi ke Korea." ucap Henry.

"Kenapa Lisa tidak boleh ikut appa?" tanya Rose heran.

"Lisa belum mengenal Korea itu seperti apa dan appa takut akan terjadi apa apa pada Lisa." jelas Henry.

"Tapi kan Lisa pergi bersama unnie, Lisa tidak akan macam macam. Lisa mohon appa biarkan Lisa ikut dengan unnie, Lisa tidak mau pisah diri unnie."

"Rose lebih baik kau siap-siap sekarang sebab nanti malam kau akan terbang ke Korea." suruh Henry.

"Lisa?" tanya Rose.

"Lisa tidak akan pergi ke Korea." putus Henry.

Mendegar ucapan Henry itu Lisa langsung berlari ke kamar dengan air mata yang telah membasahi pipinya. Untuk permata kalinya Lisa akan dipisahkan dengan Rose.

Rose kini sedang mempersiapkan barang barang yang ingin dia bawa ke Korea sedangkan Lisa masih menangis di atas ranjang Rose. Setelah selesai Rose pun duduk di ranjang nya dan membelai pelan rambut Lisa.

"Jangan menangis lagi nantikan nafas Lisa sesak gimana."

"Hiks... Lisa mau ikut dengan unnie hiks... Lisa ngak mau pisah dari unnie hiks..."

"Nanti Lisa kan bisa berkunjung ke sana." ucap Rose lembut.

"Hiks... Lisa mau ikut unnie titik hiks..."

Lisa terus menangis bahkan saat Rose ingin pergi Lisa masih tetap menangis.

"Lisa lihatlah semua orang memperhatikan mu." ucap Henry saat berada di bandara.

The Best Unnie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang