17

5.5K 622 21
                                    

Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak


"Lily ayo buka mulut mu." ucap Jennie sambil menyodorkan makanan.

Lily hanya menggelengkan kepalanya. Sudah beberapa hari Lily dirawat dirumah dan semakin hari kondisi Lily mulai membaik dari hari pertama nya setelah kecelakaan itu.

Lily terus menggelengkan kepalanya satu Jennie menyodorkan makanan ke arah mulut nya. Jennie meletakkan mangkok makan itu diatas meja disamping ranjang Lily lalu mendekat diri nya pada Lily.

Lily menyadarkan tubuhnya didada Jennie sedangkan Jennie hanya mengusap-usap pelan kepala adiknya itu.

"Lily harus makan supaya cepat sembuh, Lily makan ya?" ucap Jennie.

Lily kembali menggelengkan kepalanya. Selang beberapa saat Jennie merasakan baju nya basah karena tangisan adiknya itu.

"Jangan nangis Lily, apa Lily merasakan sakit lagi." panik Jennie.

"Hiks... Lily mau hiks... ketemu hiks... Rose unnie hiks..." tangis Lily semakin kencang.

Jennie hanya bisa diam setelah mendengar ucapan Lily itu. Selama dirawat dirumah, Lily selalu saja menyebutkan kata-kata yang sama. Ia ingin bertemu dengan Rose.

"Bisakah kamu lupakan Rose?" tanya Jennie.

Lily yang mendengar pertanyaan Jennie pun perlahan sedikit menjauh dari Jennie.

Jisoo tiba-tiba masuk kekamar Lily dan melihat Lily yang berada ditepi ranjang yang sedang menangis.

"Kenapa menangis?" tanya Jisoo lembut lalu memeluk tubuh Lily.

"Hiks... Lily mau hiks... ketemu Rose unnie hiks... tapi hiks... Jennie unnie bilang hiks... Lily harus lupakan hiks... Rose unnie hiks..." tangis Lily lalu memang dadanya yang kembali sesak.

Jisoo menatap pada Jennie yang  sibuk mencari beberapa alat bantu pernapasan Lily. Setelah menemukan nya, Jennie mendekati Lily lalu memaksa adik nya itu untuk rebahan lalu Jennie memasangkan alat bantu pernapasan pada hidung adiknya itu.

"Lily istirahat dulu dan jangan menangis lagi." ucap Jennie sambil mengusap pipi gembul adiknya itu.

Setelah itu Jennie keluar dari kamar Lily dan membiarkan Jisoo yang menemani Lily untuk tidur.

Kini Jennie duduk di meja makan sambil melamun entah apa yang ia lamunkan.

Sampai akhirnya Jisoo duduk disamping Jennie dan Jennie menatap sekilas pada Jisoo.

"Apa Lily sudah tidur?" tanya Jennie pada Jisoo dan Jisoo hanya mengaggukkan kepalanya.

"Jangan memaksa Lily untuk melupakan Rose." ucap Jisoo tanpa menatap Jennie.

"Bagaimana pun Rose sudah bertahun-tahun bersama dengan Lily. Seharusnya kita berterima kasih pada Rose karena Rose sudah merawat dan menjaga Lily selama ini." ucap Jisoo.

"Aku pasti akan berterima kasih pada Rose jika dia tidak bicara kasar pada Lily waktu dipantai itu. Aku mengerti apa yang Rose rasakan unnie, tapi tidak seharusnya dia bicara seperti itu pada Lily. Tidak seharusnya dia mengabaikan Lily yang terteriak memanggil nama nya. Lily tidak akan mengalami kecelakaan itu jika dia tidak mengabaikan Lily. Tidak seharusnya dia melakukan itu pada adikku unnie." jelas Jennie.

The Best Unnie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang