Agatha : Part 7

5.3K 248 7
                                    

Setelah melewati waktu yang begitu lama, akhirnya mereka tiba di sebuah rumah mewah bertingkat.

Dua kata di benak Agatha saat melihat rumah orang tua nya, besar dan mewah. Berarti orang tua gue kaya? Bodo ah yang kaya bokap gue, bukan gue batinnya berbicara

"Agatha mari masuk" ajak Arkan selaku ayah dari Agatha. Tanpa menjawab ucapan pria itu, Agatha mengikuti saja. Saat pertama masuk, kesan klasik menambah mewah rumah itu.

Gadis bermata hitam itu terus mengikuti Arkan yang pada akhirnya berhenti pada suatu ruangan tertutup.  Ruangan itu tak lain, ialah ruangan ibu kandung Agatha. Yunita nama-Nya,  yang baru Agatha ketahui dari Arkan. Pria itu bercerita panjang kali lebar kali tinggi saat dalam perjalanan kesini.

"Papa masuk dulu, kamu tunggu di sini" katanya.

Astaga!! Cuma perkara masuk aja gue harus nunggu, haaa berasa kambing congak gue ujar Agatha di benaknya.

Dengan perlahan Arkan membuka pintu itu. Lalu ia melangkah mendekati istrinya yang memandang lurus kedepan, dengan pandangan kosong.

"Hai, aku nyakin kamu pasti senang. Aku bawa seseorang. Kamu mau tau siapa?" ucapnya yang sama sekali tak di respon Yunita.

"Aku bawa putri kita putri bungsu kita, Agatha" tambahnya lagi yang langsung membuat Yunita menatapnya.

"Mana? dimana dia?" tanya nya antusias. Arkan yang melihat istrinya itu bersuara dan tersenyum, membuat nya  begitu bahagia.

"Kamu mau lihat?" dengan antusias Yunita mengangguk.

"Agatha, masuk nak" ucapnya dengan suara sedikit berteriak

Krrreeeeek

Suara pintu terbuka menampilkan sosok Agatha di sana. Dengan wajah datar dan langkah gontai, ia melangkah mendengkati Yunita. Suara hening seketika menghiasi ruangan tersebut, menyebabkan suara sepatu milik Agatha terdengar.

Sebelum Agatha sampai dihadapan Yunita, ia memberhentikan langkahnya. Gadis itu bingung harus melakukan apa, aduh gue harus apa? Gue peluk aja kali ya, tapi kan gue baru ketemu. Apa gue tanyain aja ya? apa kabar, hay bro, sehat sehat aja? gimana kabarnya cuy. Gak gak gak, ya kali gue ngomong gitu ucap Agatha frustasi dalam benaknya.

Saat gadis itu masih bergulat dengan pikiranya, Yunita melihat ke arah samping dimana ada seorang gadis sangat mirip dengan orang yang tengah melangakah itu. Lelah menunggu Agatha tuk melangkah lagi, Yunita langsung berlari menuju nya yang disusul pelukan.

"Maaf... hiks... hiks... maafin mama... hiks... seharusnya mama melarang papa kamu... untuk membuang kamu... seharusnya mama mencari kamu dari
dulu... hiks... maafin mama ya" kata Yunita sambil terisak.

Agatha bingung, ia bingung harus melakukan apa. Rasanya ia ingin sekali membalas pelukan sang mama dan memberikan sebuah maaf, namun terasa sulit sekali saat mengungkapkan hal itu.

Agatha menatap Arkan meminta pertolongan, yang langsung dapat di ketahui oleh Arkan.

"Sayang sudah dong, kasihan Agatha pasti dia ke lelahan" ujar Arkan

Dengan segera Yunita melepaskan dekapan nya  dan langsung menghapus air matanya.

"Kamu pasti capek kan, kalau gitu mama antarkan kamu ke kamar" Agatha yang tak tau menahu hanya menganggukan kepalanya saja.

Tanpa persetujuan dari Agatha, Yunita menarik pergelangan Agatha membawa nya menuju ke kamar yang akan menjadi milik Agatha. Namun sebelum Yunita membawa gadis itu keluar, ucapan seseorang membuat langkah Yunita terhenti.

Agatha || My Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang