A'gatha : Part 37

3.3K 160 7
                                    

Agatha dengan perlahan menutup pintu, saat membalikan badan. Terlihat keluarganya telah menunggu disana, Agatha tersenyum saat Athala memanggil.

"Agatha kamu kemana sih, aku kan udah nungguin dari tadi."

"Iya maaf" balas Agatha sambil membuka sepatu, serta jaket yang ia kenakan. Selesai itu Agatha mendekati kembaranya, baru saja Agatha menduduk kan bokongnya di kursi. Tapi Athala langsung memeluknya.

"Emang kamu dari mana dek" tanya Dafa.

"Jenguk Vino, dia masuk rumah sakit" Jawab Agatha apa adanya, mau bohong takut dosa.

"Cowok berandalan itu" gumam Dafa, Agatha menganguk mengiyakan. Agatha marah akan ucapan kakak-Nya , tapi jikan menyangkal akan panjang urusanya nanti.

Getaran disaku celana membuat Agatha melepaskan rangkulan Athala, segera ia membuka pesan dari Aldan.

Aldan
Frenzo udah siap, lo tinggal Nentuin arah mainya aja.

Agatha segera memasukan kembali ponsel kedalam saku, "aku keatas dulu yah" pamitnya. Setelah mendapat izin, Agatha segera melangkahkan kaki ke kamar.

Agatha mengambil sebuah kertas, serta pensil. Selain leader Frenzo, Agatha juga menduduki posisi panglima tempur. Jika ada urusan begini, Agatha sendiri yang akan membuat strategi. Agar mereka tidak kalah dengan lawan, apa lagi pasukan Riko lebih banyak dari pasukanya.

Sesekali Agatha mengetuk-ngetuk dahi, kebiasa jika sedang berpikir. Karna ini adalah tawuran mendadak, jadi Agatha akan bergadang membuatnya. Bukan gampang mencari situasi untuk berperang, salah dikit saja, maka tamatlah riwayat kita.

Kali ini Pasukanya tidak akan kalah, ya walupun Frenzo memang selalu menang jika tawuran.

Gadis remaja itu tersenyum melihat hasil yang ia torehkan di kertas hvs itu, tinggal beberapa jam lagi menuju pertempuran sebenarnya.

***

"Dateng juga lo" ujar Riko dengan seringai licik

Agatha mendengus melihat seringai itu, "seharusnya gue yang nanya, tuan rumah kok letoy. Kayak banci lo."

Ucapan Agatha berhasil menyulut emosi Riko, belum pernah ia direndahkan begini apalagi dengan seorang cewek.

"Jangan belaga lo, sekarang lo bisa sok bener. Tapi setelah ini, gue yakin lo bertekuk lutut mohon ampun sama gue" ucapan Riko membuat pihak Agatha seolah mau muntah.

"He sat"

"Nama gue Riko bukan sat" bentak Riko, Aldan mendengus geli mendengarnya.

"Siapa juga yang manggil lo, rang gue panggil bangsat kok" seditik kemudia anggota Frenzo tertawa ngakak, senang sekali Aldan memancing emosi Riko.

Riko sudah abis kesabaran, "jangan banyak bacod lo. Maju lo kalok berani."

"He kutil kudanil, yang ngajak tawuran sapa, yang maju duluan sapa. Lo sehat kan ya" sahut Agatha. Aneh sih jika pihak Agatha maju duluan, secara kan Riko yang menantang mereka.

"Jangan banyak BACOD LO, MAJU GUYS" akhirnya terjadilah tawuran dadakan. Untung lokasi yang di pilih mereka jauh dari keramaian, minim jika polisi datang kesana.

Bught
Buggh
Plakk
Bught

Suara pukulan terdengar jelas disana, semua orang tengah adu pukul. Tidak penting cewek lawan cowok, yang
penting siapa kuat dia pemenangnya.

"Cakep cakep lo ikut tawuran, entar wajah ganteng lo licet. Gak laku nyaho lo" ujar Rara sambil sesekali menangkis musuhnya. "Serah gue lah, gue yang mau tawuran kok lo yang sewot" sedetik kemudian.

Agatha || My Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang