Agatha : Part 2

7.2K 321 0
                                    

"Tha lo mau kemana?" tanya Atika teman sekelas, saat melihat Agatha keluar membawa tasnya.

"Bolos, bosen gue disini. Lagian Sekolah kok Free kelas mulu" katanya dan berlalu menuju parkiran. Ya, SMA Wijaya sekarang dalam keadaan free kelas dengan alasan guru sedang mengadakan rapat.

Mungkin bagi anak lainya, free kelas adalah surga mereka karena mereka dapat bergosip sepuasnya, pergi kekantin, dan pastinya berpacaran.

Tapi tidak untuk Agatha, baginya free kelas adalah merugikan. Percuma ia membayar sekolah  dengan mahal jika ujung ujungnya ia hanya bergosip ria.

Sebab itu, ia pasti akan membolos pelajaran dan memilih bekerja di kafe yang pastinya mendapatkan penghasilan.

Tibanya di kafe ia langsung memakai seragam pelayan yang telah di sediakan dan memulai pekerjaannya.

"Siang" sapanya kepada seorang wanita yang lebih tua setahun darinya.

"Siang juga Agatha, kenapa? Free kelas lagi?" balasnya. Orang yang di sapa oleh Agatha adalah Risa, salah satu pelayan dikafe tempatnya bekerja yang begitu ramah denganya.

"Iya" jawabnya singkat sambil memulai pekerjaanya. Agatha selalu menghabiskan waktu pulang sekolah untuk bekerja di kafe. Ia akan selesai bekerja pukul sembilan malam dan biasanya ia akan pulang kerumah pukul dua belas malam, karna ia selalu mengunjungi gengnya.

Setelah menyelesaikan pekerjaanya, ia langsung mengedarai motor menuju ke beskem Frenzo.

"Malam semua" sapanya saat tiba di beskem.

"Malam big bos" jawab mereka serentak. Setelah mendapat jawaban dari Anggota Frenzo, Agatha melanjutkan dengan bertos ria ala geng mereka.

"Vin, ada balapan gak?" Ya, begitulah Agatha, selain ia pintar dalam pelajaran dan beladiri ia juga pintar dalam bidang balapan. Agatha sangat terkenal di Bandung, bahkan semua geng sudah tau akan kemampuanya di jalanan. Agatha selalu dikenal dengan sebutan Queen of racing, karna Agatha selalu memenangkan balapan.

Tapi jangan salah dulu, walaupun ia suka balapan namun ia tidak di katagorikan sebagai pembalap liar. Karna ia sudah meminta izin kepada pihak berwajib, dan akan di pastikan bahwa jalan yang mereka gunakan benar benar aman dan sepi pengendara.

"Ada bos, ni orang mau masuk geng kita. Gimana kalok lo uji aja"  jawabnya.

"Ok" ucapnya singkat.

"Sip, c'mon bos kita kesana" seru Vino dengan semangat.

Begitulah jika ada yang ingin bergabung dengan Frenzo, mereka harus di tes terlebih dahulu seperti balapan, berkelahi, dan keinginan besar untuk masuk ke Frenzo.

Dan disinilah mereka di arena balap. Dengan dua orang berlawanan jenis yang akan mengaduh kemampuan mereka. Di depanya sudah terdapat seorang wanita yang akan menentukan waktu pertandingan dimulai.

Dengan hitungan ketiga di teriakkan, mulailah pertandingan. Di sana Agatha mengendarai motornya dengan tenang, tanpa ada rasa takut akan kalah.

Tapi tidak dengan lawanya, ia merasa gugup karna berhadapan langsung dengan Queen of racing. Namun tekatnya yang kuat untuk bergabung di Frenzo, menutupi sedikit rasa gugupnya.

Saat hampir mencapai finis, Agatha yang berada di belakang rivalnya langsung mengegas motornya dan Hap Agatha memenangkan pertandinganya. Saat itu juga para anggota Frenzo mengelilinginya.

Mereka tidak salah ikut bergabung kedalam Frenzo. Karna Leadernya seorang yang hebat akan balapan, dan hebat akan ketulusan hatinya. Agatha akan selalu melindungi Anggota gengnya, saat ada masalah Agatha lah yang akan meyelesaikannya, masalah pribadi maupun tidak.

"Wah... wah... wah, lo keren abis bos gak salah lo disebut Queen of rancing" teriak Vino memekakkan telinga, Vino adalah anggota yang paling dekat dengan Agatha tidak salah banyak yang mencomblangkan mereka agar berpacaran. Namun Agatha tidak memiliki persaan dengan Vino, begitu pun Vino yang hanya menggap Agatha sebagai adiknya saja.

"Thanks" jawab Agatha kemudian berlalu menuju orang yang telah di kalahkanya.

"Lo lumayan dalam motor, bisa beladiri?" tanya Agatha setelah menghampiri orang tadi.

"Gue sih kurang bisa beladiri" jawabnya kikuk.

"Nama lo" tanya Agatha lagi.

"Zean" jawabnya

"Oke, lo masuk ke Frenzo. Vin entar lo ajarin dia beladiri. Gue mau cabut, udah malam. Lo semua jangan buat masalah di jalanan, paham?" ucapnya penuh penekanan di akhir kalimat.

"Paham bos" jawab semua anggota Frenzo.

"Hati-hati bos" teriak Vino saat melihat sahabatnya itu hendak pergi. Agatha yang mendengarnya hanya mengacungkan jari jempol-nya.

_______________
Ai_graphic 54

Luangkan waktu buat Vote sama Komen yah! Karna komen kalian penyemangat author😉😉😉

Agatha || My Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang