Agatha : Part 13

4.6K 213 8
                                    

"Kenapa harus dia sih yang selalu di perhatiin, sejak ada dia semua orang nggak peduli sama gue. Dasar benalu!" gerutu Athala melihat keakraban Agatha dan Dafa, serta Mamanya begitu perhatian dengan Agatha.

Niat awal ingin sarapan pupus sudah, dengan segera gadis bersurai coklat itu mengambil tas nya. Melangkah menuju Devan dan menarik lengan cowok itj, "berangkat sekarang ya kak, Thala ada piket."

Devan yang memang dari tadi jengah melihat Agatha, segera mengiyakan ajakan Athala.

Sebulan lebih Agatha tinggal disana, membuat Niko sedikit bisa menerima Agatha. Tapi tidak untuk Athala dan Devan, hasutan yang terus menerus diberikan Athala membuat cowok itu kian membenci Agatha.

"Kalau gitu Agatha juga pamit deh, Assalamualaikum" pamitnya, mengambil kunci motor yang dibelikan Bokapnya.

***
"Lo ngapain ikutin gue sih?! dari parkiran sampai lapangan lo ikutin terus. Gue udah bilang sama lo, gue gak suka sama lo!" bentak Agatha kepada Nathan, dia sangat risih oleh perbuatan cowok playboy itu.

Akhi akhir ini Nathan gencar mengejarnya serta memberi perhatian perhatian kecil. Dan lebih parahnya dua hari lalu cowok itu menembak Agatha, tentunya mendapat penolakan dari gadis yang menatap nya sekarang.

Perlakuan yang diberikan Nathan, membuat Agatha jengah sendiri. Rayuan yang sehari hari didapatinya membuat Agatha merasa geli.

"Kalau gitu, gue akan buat lo suka sama gue apapun caranya" tekat Nathan, perdebatan itu membuat mereka menjadi tontonan siswa siswi Cempaka yang telah datang.

"Lo udah gila!" bukanya sakit hati mendengar perkataan Agatha, cowok itu malah tersenyum manis membuat Siswi yang melihat nya  bersorak mengagumi ketampanan sang Most Wanted.

"Iya, gue gila. Dan itu salah lo!"

"Salah gue dimana cobak?" tanya Agatha, cowok itu segera mendekati lebih dekat. Agatha yang melihat hal itu hanya tenang di tempat, tanpa sedikit pun ingin mundur. Namun ia sudah mengambil ancang ancang jika Nathan melakukan hal tidak senonoh, akan ia tendang selangkangan nya.

Menunduk dan sedikit mensejajarkan wajahnya dengan Agatha, yang memang tinggi Agatha cuman sebahu dari Nathan.

Dirasa wajahnya tepat dihadapan Agatha, ia sedikit meniup membuat Agatha berkedip. "Salah lo cuman satu, udah buat gue jatuh cinta sama lo. Jatuh cinta dengan seorang cewek bernama Agatha Vanesha. Siswi baru SMA Cempaka, penghuni 11 IPA 3" ucapnya dengan penuh penekanan disetiap kata.

Tanpa mengubah posisi ia berkata lagi, "liat lo dari deket gini, buat jantung gue gak bener. Kayak abis maraton, mau rasain?" tanpa menunggu jawaban dari Agatha. Cowok itu memegang tangan Agatha dan dengan segera meletakan tepat di dada bidangnya.

Terasa detak jantung cowok itu berdegup kencang, membuat oksigen disekitar menipis. Tanpa pertimbangan Agatha melepas tangan nya  dan menendang kaki Nathan, melihat Nathan kesakitan membuat Agatha segera berlari menuju kelasnya.

Gadis itu langsung bersender di kursi, ia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Kelakuan yang di beri Nathan dulu sangat berbeda dengan barusan, ia merasakan jantungnya benar benar ingin meledak. Gadis itu sungguh tidak tau dengan jantungnya kali ini, jujur dia belum pernah merasakan seperti ini. Apa gue punya riwayat sakit jantung ya batinya berkata.

Rara yang baru datang, bingung melihat Agatha yang tengah bersender dengan raut wajah merah padam.

"Lo kenapa Tha? Sakit jantung?" tanya nya asal. Dengan polos Agatha menjawab, "kayaknya iya Ra, jantung gue rasanya kayak mau meledak."

"Seriusan Tha? tapi lo gak papa kan? apa yang lo rasain?" tanya Rara dengan panik.

"Gue sih gak papa, rasanya cuman jantung gue meledak ledak gitu. Kayaknya gue harus periksa ke dokter" jelas Agatha.

Rara yang tidak tau kejadian pagi tadi hanya mengangguk mengiyakan usul cewek bermanik gelap itu.

***

Athala mengedarkan pandangan keseluruhan ruangan, rooftop. Masih teringat jelas dibenak gadis cantik ini saat awal pertama bertemu seorang pria yang sampai sekarang masih memiliki hatinya.

Nathan, salah satu cowok yang telah berhasil merebut hatinya. Dari sekian banyaknya cowok yang menyukainya cuman Nathan seorang yang membuatnya nyaman.

Teringat perlakuan Nathan yang membuat Athala begitu mencintainya. Yang berawal dari ia dibully oleh kakak kelasnya, dimana saat itu Athala adalah murid baru. Dibully oleh kakak kelas membuatnya menangisi dirinya sendiri disini, rooftop.

Tanpa merasa jijik saat itu Nathan memberikanya sapu tangan, serta Nathan juga menghibur dengan kalimat yang membuatnya tertawa lepas.

Sejak saat itu rooftop ini menjadi tempat favoritnya, membuat suasana hatinya tenang saat berada disini.

Tapi saat ini hatinya hancur bak serpihan kertas yang terpotong potong, melihat orang yang di cintainya mencintai kembarannya sendiri membuatnya iri akan hal itu.

Melihat kembaranya tadi mendapatkan sarapan pagi dengan gombalan sang pujaan hati, membuat hati Athala berdenyut nyeri. Jujur satu alasan baginya untuk bersekolah, karna adanya Nathan disekolah ini. Selalu mengikutinya menjadi kegiatan sehari hari untuk Athala.

Hatinya hancur saat Nathan mengungkapkan perasaan pada Agatha. Dibenaknya selalu terpikir, belum cukup kah Agatha memporak porandakan keluarganya hingga orang yang sangat disayanginya ia rebut juga. Dan saat ini yang manjadi alasannya disini bukan hanya membuat Nathan mencintainya tapi juga membuat Agatha menderita.

Athala menenggelamkan kepala di tekukan kakinya, sambil memikirkan bagaimana cara agar Agatha pergi dalam kehidupanya.

Presenta Agatha itu kembaranya, presenta Agatha itu adiknya. Karna bagi seorang Athala, jika seseorang telah merebut kebahagianya, bersiaplah ia akan merebutnya dengan cara yang sangat menyakitkan.

"Lo berurusan dengan orang yang salah Agatha" manik biru itu menatap kosong tembok di sana, dengan senyum smirk nya.

____________
Ig @Ai_graphic54

Luangkan waktu buat Vote sama Komen yah! Dan satu lagi jangan lupa masukin cerita ini ke daftar list kalian.

Agatha || My Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang