" heol, kau bisa sakit ternyata "
" jika aku bisa meraih boneka Wooseok, akan ku lempar ke mukamu "
" eeeyyyy "
Minwoo melirik tajam namun tersenyum kemudian. Ke 25 teman-temannya duduk melingkar di sekitar ranjang king size dan sisanya duduk di sofa atau melihat-lihat isi kamar barunya.
" jadi, kapan kau rencana masuk?"
Tanya Eunbi, yang kebetulan duduk di depan Minwoo
" tidak tahu, papa bilang nanti kalau aku sudah lebih baik "
" tapi kau terlihat baik-baik saja, yaa kecuali penyangga leher dan luka kecil di pipi kiri "
PLETAK
" aduuuuh, sakit bodoh "
" itu kan luarnya saja, kau belum tahu bagaimana rasanya patah tulang "
Eunbi mencebik, sakit sekali jitakan Yena ini. Minwoo tertawa dan hatinya senang bisa bertemu teman-temannya
KNOCK KNOCK
Semua atensi tertuju pada pintu utama. Setelah dibuka, Yuna, pengasuh Minwoo sejak lahir pun datang bersama beberapa maid yang mendorong trolly cemilan, serta minuman untuk para tamu. Tidak lupa bersama sang mama
" ayo dimakan, ini cemilan dan minumannya harus habis. Oke, kalau masih kurang bilang sama Yuna saja seperti biasa "
" baik bi/baik bi/baik bi "
Minseok tersenyum, mata almondnya mengedar mencari sosok anak baru. Sian, benar bukan namanya Sian? Mata nya terus berpendar dan berhenti saat sosok yang ia lihat itu berada di lemari buku sang putra. Wajahnya misterius, datar dan terlihat berwibawa. Dari samping Minseok bisa melihat jelas pahatan sempurna. Hidung panjang, wajah kecil, rahang tegas dan bibir tipis. Sian nampak seperti.....
" mama !! "
Atensinya pun beralih pada Wooseok yang berlari mendekatinya. Mengulurkan kedua tangan dan meminta digendong
" kenapa ?"
" bo bo "
" aah baiklah, ayo tidur "
" eumbh "
Wooseok menoleh memutar tubuh guna bertemu teman-teman sang kakak
" unaa yuuuung, cokie au bo bo.. tha tha "
" bye wooseok "
Para gadis turun dari ranjang dan segera menyerbu si kecil dengan banyak kecupan. Wooseok tidak keberatan ia malah tertawa malu dan melonjak senang di gendongan sang ibu.
Minseok pun berlalu, setelah semua mendengar cerita dan melihat keadaan Minwoo. Semuanya beralih keluar kamar guna mulai bermain. Para lelaki biasanya akan bermain PS atau yang lain, dan para gadis akan mengeksplor dapur keluarga Lee atau bermain grand piano. Minwoo juga ikut berkumpul bersama yang lain setelah Jisung dan Sian membantunya untuk duduk di kursi roda.
" kau tidak ikut kagum seperti anak yang lain bukan ?"
" maksudmu, rumahmu ?"
" hmmb yaa "
Sian berdecih tapi tertawa
" aku terkejut, rumahmu sangat besar "
" papa ingin anak-anaknya bisa berlarian bebas "
" tapi tidak harus sebesar ini, bahkan kau punya lapangan golf sendiri "
" itu ide kakek, kakek suka olahraga golf. Tapi papa tidak terlalu "
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY FAMILY
FanfictionBuku keempat dari series Oh My Baby, Oh My Wifey dan Oh My Papa. Setelah kepergian Jongin dari hidupnya, akankah Sehun akan bangkit dari koma dan kembali pada Jongin dan putra mereka yang tak ia ketahui kehadirannya? Dan bisakah Sian dan Shixun ber...