ZOO & JONGIN ( REVISI )

1.7K 249 100
                                    

Jongin cemberut, pagi-pagi sekali ibu dan ayahnya sudah bangun. Mereka akan kembali ke Daegu. Esok si kembar sudah harus sekolah. Ya Tuhan, 3 hari itu waktu yang sangat singkat. Jongin masih rindu keluarganya. Ia akan secepatnya menyelesaikan masalah ini, dan mengembalikan Shixun pada papanya.

" ibu akan sering-sering kemari sayang, jangan cemberut. Kau semakin mirip Shixun saja "

" tidak bisakah ibu dan ayah kembali kesini? 3 hari itu singkat sekali bu "

Jongdae menghentikan aktifitasnya. Ia menatap sang putri

" maafkan ibu, ini sudah menjadi keputusan ketika kau memilih meninggalkan Seoul. Kita sudah mengorbankan pekerjaan ayah dan adikmu. ibu tidak mungkin mengorbankan mereka lagi "

Jongin meringkuk di meja makan, ia menidurkan kepalanya di tumpukan lengan. Tidak berani menatap ibunya. ini juga kesalahannya.

" maafkan Jongin bu "

" tidak sayang, tak apa. semua sudah berjalan apa adanya. Jangan merasa bersalah "

" jika saja, Shixun tidak datang menjemput. Mungkin ki.... "

" jangan pernah menyalahkan Shixun. Dia adalah korban yang sesungguhnya "

GREP

Jongin bangkti dan memeluk perut sang ibu. Memeluk tubuh wanita yang sudah melahirkannya dulu. Jongdae tersenyum, ia mengusap lembuat rambut pendek si sulung

" ibu menyayangimu. Kau bukan remaja lagi, kau sudah mempunyai seseorang yang harus kau pertanggung jawabkan. Pulanglah jika kau merindukan kami. Dan cepat urus permasalahanmu dengan Shixun. Ibu yakin, putramu hanya butuh beberapa waktu lagi sebelum benar-benar melepasmu bersama adiknya "

" Jongin ingin Shixun ikut bersama kita bu, jadi biar Shixun ikut tinggal di Daegu. Tapi sayang sekali itu tidak mungkin. Shixun bukan milik Jongin "

Ujarnya frustasi. Setua apapun dirimu, tetap saja tempat keluh kesahmu adalah seorang ibu. dan seorang ibu akan selalu menganggap jika putra ataupun putri mereka adalah seorang anak kecil.

Semua perlengkapan sudah masuk ke dalam mobil, Seolla dan Daeul saling melepas rindu untuk para keponakan. Mereka berjanji akan sering pergi ke Seoul.

" aeul yung pegi? Napa cidak cini caja ?"

" hyung dan nunaa harus sekolah Shixun. Besok kalau libur panjang, hyung dan nunaa akan kemari. Atau shixun yang pergi ke daegu "

" anci biyang mama yung. Cicun yindu "

Ujar Shixun dengan memeluk hyung tersayangnya. Diikuti Sian.

" una una. Pegi... hikc hikc "

" besok nunaa datang lagi Sian. Jangan menangis yaa "

Sian cemberut, ia menepis cubitan Seolla dan memilih memeluk bibi kecilnya.

Chanyeol mendekati sang putri dan memeluknya. Mencium pipi dan kening putrinya dengan sayang.

" ayah sudah mentransfer biaya bulananmu. Itu ditambah dengan hasil kerjamu kemarin dari nenek. Jika kau butuh uang, bilang saja. Nenekmu akan siap sedia memberikanmu uang "

" Jongin tidak butuh uang. Jongin butuh ayah ibu disini "

Rengeknya seperti anak kecil. Chanyeol terkekeh, ia mengusap lelehan liquid di sudut mata putrinya

" sudahlah, jangan menangis. Kau seperti Sian saja "

" ayaaaahh ~~~ "

Jongin ini masih anak ayah, jadi harap maklum jika dia lebih manja pada ayahnya.

OH MY FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang