EXTRA CHAPT VII

1.5K 218 68
                                    

Turun dari bus, Sian berjalan santai menuju sekolah. Setelah 3 hari tidak masuk sekolah, Sian memilih untuk datang lebih pagi dari yang lain. ia bahkan tidak sempat berpamitan dengan sang mama. ada hati yang mengganjal dalam dirinya. sian tidak suka. Benar, ia tidak suka kehidupan masa lalunya harus terulang. Ia baik-baik saja selama ini namun sejak laki-laki yang mengaku Shixun itu datang. Sian merasa lebih baik jika dia tetap di Singapura.

" SIAN !! "

Tubuh tingginya berputar, ada seorang gadis cantik yang tengah berlari ke arahnya. Ia pun tersenyum kecil sembari menunggu Yuri sampai di dekatnya

" selamat pagi "

" pagi "

" tumben kau datang lebih awal, biasanya juga menjelang bel masuk "

" aku bangun terlalu pagi "

" aah begitu "

Ujar Yuri sembari merapikan rambut panjangnya

" kau izin 3 hari, kemana ?"

" ada urusan, apa ada tugas ?"

" tidak ada, kau membaca pesan di grup chat bukan ?"

Sian mengangguk dan keduanya memasuki lorong kelas. tubuh mungil Yuri hanya setinggi pundak Sian dan mereka terlihat lucu.

" kau bisa meminjam catatanku jika kau ingin, bagaimana ?"

"oke, terima kasih "

Yuri tersenyum dan mereka memasuki kelas bersamaan.

Tak butuh waktu lama untuk Sian agar selesai mencatat buku catatan Yuri. Ia hanya mencatat hal yang penting dan mencoba membacanya perlahan. Di kelas memang masih ada mereka berdua, tentu saja kelas masih akan dimulai 1 jam lebih dari sekarang. yuri duduk di bangku depan, membaca buku dan mendengarkan musik dari earphone. Sian menutup buku catatannya dan menatap keluar jendela. Angin pagi sangat sejuk membuatnya hampir menutup mata. Sian tersenyum. Namun hanya beberapa detik sebelum ia merogoh kantung seragam sekolah dan mengambil ponsel. Jari lentik nya menari indah di atas layar ponsel, membuka aplikasi pencarian dan mulai mengetikkan sebuah nama disana.

' Wu Sehun'

Sebuah nama yang sedari semalam membuatnya tidak bisa tidur. Begitu proses loading itu selesai, ada beberapa artikel tentang seorang Wu Sehun. Mata bulat Sian bergulir dan mulai membuka satu persatu artikel yang terpampang.

Wu Sehun, laki-laki yang terlihat gagah dengan balutan jas super mahal belum lagi penampilan elegan khas seorang petinggi di salah satu perusahaan. Ah bukankah Wu Sehun adalah anak kedua dari salah satu perusahaan bergengsi di Korea? Tentu saja penampilan adalah yang utama. sedikit susah mendapatkan beberapa informasi penting darinya, tentu saja karena artikel ini lebih banyak membahas tentang bagaimana perusahaan pemilik marga Wu ini berkembang. Yang bisa ia tahu hanya, ia anak kedua dari 2 bersaudara dan pernah tinggal selama beberapa tahun di luar negeri. Tentang hal romansa, sama sekali tidak ada. Privasi seorang konglomerat memang sedikit tertutup dan tidak perlu diumbar seperti kehidupan para artis. Lagipula tidak penting juga bukan?

Mata turunan Jongin ini terus menatap lamat-lamat sebuah foto Wu Sehun. sian meniliti sampai beberapa menit dan mencoba memastikan jika ornag yang seharusnya ia kenal adalah benar. potongan rambut, bentuk alis, mata, hidung bibir bahkan pahatan tajam dari rahang. Ia mencoba meneliti dan mencari dimana letak persamaannya dengan Wu Sehun. sian tidak menemukannya kecuali sebuah tatapan yang bisa Sian dapat. Tatapan tajam mereka terlihat sama. Sudah itu saja.

Tidak banyak yang bisa ia lakukan, Sian memilih pulang lebih akhir dari teman-teman yang lain. bahkan ia menolak ajakan Minwoo untuk pergi bersama yang lain untuk menikmati ayam madu milik kedai Yuri. Sian membelokkan langkah menuju halte bus. Duduk disana untuk beberapa saat dan tidak tahu sudah berapa bus jurusan rumah yang sudah ia lewati. Wajahnya mendongak menatap jalanan dan sebuah niat terlihat jelas di kedua matanya. Yaa, Sian akan bertemu dengan Wu Sehun itu sendiri.

OH MY FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang