Setelah masuk ke portal Dr. Strange. Bellatrix melihat sebuah tempat yang dipenuhi penyihir. Bellatrix mengangkat kopernya menjadi sebuah tas ransel. Goose terus berjalan mengikuti mereka.
"Dimanakah kita Dr. Strange?"
"Diagon Alley, pasarnya penyihir. Aku tau kau mandiri, jadi pergilah membeli semua peralatan sihirmu. Untuk membayar, sebenarnya kau bisa ambil dari kopermu, ada ribuan emas galleon disana. Mata uang penyihir. Tapi kalau mereka tau kau Bellatrix Stark, aku bertaruh mereka akan memberikannya secara gratis, kau sangat populer dimanapun." jelas Dr. Strange
"Wanda mungkin kelupaan tadi, kopermu adalah koper ajaib vibranium. Meskipun terjatuh atau kau goyangkan sehebat apapun. Barang - barang di dalamnya tidak akan berubah tempat dan tetap rapi jadi berlarilah."
"Ah baiklah, Dokter! Tunggu Bella ya! Bellatrix tidak akan lama." Bellatrix langsung berlari melihat semua toko sihir dengan jelas dan mengeluarkan undangan Hogwarts untuk membaca dengan cepat apa yang harus dia beli.
Sedangkan Dr. Strange hanya tertawa kecil, "Mirip peri rumah." batinnya.
Perhatian Bellatrix menjurus ke segala arah.
Ada toko Quidditch, apa itu? Toko burung hantu, toko obat toko sapu terbang, toko Ollivander, toko buku, toko herbologi, toko astronomi, toko alat tulis, toko ramuan, toko jubah, astaga banyak sekali. Ada juga Toko Lelucon Weasley dan Gringotts Bank.
Goose mengeong ke suatu toko, Bellatrix memutuskan untuk membeli seragam jubah terlebih dahulu atas rekomendasi Goose.
Dia masuk ke Toko Jubah Untuk Segala Acara oleh Madam Malkin.
Bellatrix terus memperhatikan sekeliling, banyak jubah. Sampai dia sampai ke kasir, ada seorang penyihir gemuk pendek, ah dia Madam Malkin.
"Tunggu! Mata ungu bersinar dan cantik jelita, kaulah Bellatrix Stark!" teriaknya heboh. Membuat perhatian semua pembeli di toko itu terpusat pada Bellatrix.
Semuanya berbisik - bisik dan tersenyum ke arah Bellatrix, pujian - pujian dilontarkan ke arahnya. "Astaga, Bellatrix! Dia pergi ke Hogwarts?!" "Cantiknya."
"Uhm, Maam. Seragam Hogwarts."
"Baiklah, Nak, tunggu ya." Madam Mankin terburu - buru, memperlakukan Bellatrix seperti ratu. Dia sangat memuliakan Bellatrix.
Dr. Strange benar.
Selagi Bellatrix menunggu, banyak para pembeli yang tersenyum dan berjabat tangan dengan Bellatrix. Lalu tertawa dan berteriak kesenangan.
Goose tetap di bawah kaki Bellatrix tanpa mengganggunya, menjaga majikannya tetap aman.
Tidak sampai menunggu dua menit, Madam Mankin sudah memberinya jubah, seragam, dan topi Hogwarts. Lima biji sepertinya.
Madam Mankin membantu Bellatrix untuk memasukkan ke koper ajaib yang sedang menjelma menjadi ranselnya.
"Pergilah, nak. Semoga beruntung di Hogwarts!"
Bellatrix berterimakasih dan keluar dari toko itu. Goose berjalan di depan kali ini, Goose masuk ke toko tepat sebelah toko jubah tadi.
Toko alat tulis, Bellatrix memutuskan untuk membuka ranselnya dan astaga isinya memang sangat banyak. Tapi Bellatrix masih mampu mengambil barang yang dia inginkan, emas galleon!
Dia membayar alat tulisnya lalu menatanya di koper ajaib nya.
Lalu Goose kembali memimpin di depan, Goose masuk ke toko buku Flourish dan Blotts.
Wow, buku - buku nya sampai ke langit - langit. Bingung akan beli buku apa, dia bertanya pada salah satu pustakawan yang bekerja disana.
Sama seperti Madam Mamkin, dia heboh dan senang menyadari dia sedang bertemu dengan Bellatrix.
Tapi Bellatrix memohon agar tidak terlalu bising dengan modus agar tidak mengganggu pembeli lain. Padahal sebenarnya Bellatrix sedang tidak ingin menjadi pusat perhatian.
Menunggu, Bellatrix menggendong Goose dan gemas dengannya. Dan akhirnya, pustakawan nya memberikan buku - buku yang diperlukan.
Pustakawan itu memaksa untuk tidak perlu membayar. Tapi dia hanyalah staff biasa, jadi Bellatrix juga memaksa untuk membayar setelah pustakawan tadi membantu Bellatrix untuk memasukkan buku - buku itu.
Setelah keluar dari toko buku, Bellatrix masuk ke toko perak dan membeli kuali timah dan satu set timbangan. Lalu Bellatrix terburu - buru, langsung masuk ke Toko Ramuan dan membeli semua bahan ramuan, asal ambil, baik yang dasar atau sesulit apapun.
Toh, dia banyak uang .ahahahaha
Lalu yang terakhir, tinggal tongkat sihirnya! Dia terburu - buru masuk ke Toko Ollivander, sudah ada sebelum 325 SM. WOW.
Bellatrix masuk diawali oleh Goose.
"Selamat pagi, Nn. Bellatrix Stark. Sangat cantik, luar biasa." Sapa seseorang, Mr. Ollivander.
Toko Tongkat Sihir ini mirip perpustakaan, banyak kotak - kotak tongkat sihir.
Mr. Ollivander mengoceh panjang dan menceritakan Bellatrix banyak hal. The pevensie, Harry Potter, Voldemort, Dr. Strange, Albus Dumbledore, sederet penyihir terhebat sepanjang masa.
Bellatrix diam saja karena tidak tau apapun.
Mr. Ollivander membawakan sebuah kotak dan membukanya di depan Bellatrix.
"Tongkat yang indah." Pujinya saat melihat sebuah tongkat bewarna gelap dengan permata ungu di ujungnya.
"Dibuat khusus untukmu, Nona. Seungu mata mu dan jantungmu. Dark Crystal Skeksis, nadi jantung phoenix, tanduk unicorn kegelapan, disempurnakan oleh nafas naga paling mengerikan. Cocok untukmu, cobalah."
Bellatrix mengambilnya dan dada nya bersinar.
Mr. Ollivander tersenyum, dia mengambil tongkat nya itu lagi, menaruhnya di kotak, lalu membantu Bellatrix meletakkan tongkatnya di ranselnya.
"Aku senang, tongkat itu cocok untukmu Nn. Bellatrix." Senyumnya. Bellatrix juga tersenyum dan berterimakasih.
Bellatrix bergegas menuju tempat Dr. Strange berdiri tadi.
"Membutuhkan sejam untukmu membeli ini semua."
"Maaf, aku melihat - lihat."
Dr. Strange menyodorkan makanan favorit Bellatrix, "Makanlah di kereta nanti, sekarang pukul setengah 11, kereta berangkat pukul 11. Aku tau kau akan telat jadi makan saja di kereta. Ini karcismu. Ayo kuantar."
Bellatrix menerima karcisnya, peron 9 3/4 lalu dia melangkah masuk ke portal Dr. Strange, sekarang mereka ada di stasiun King's London Cross.
Dr. Strange tidak menutup portalnya.
"Selamat tinggal dan masuklah ke kereta mu."
Dr. Strange langsung pergi menggunakan portalnya. Sedangkan Bellatrix kebingungan, memang ada peron 9 3/4.
Bellatrix menyeret kopernya sekarang, dia berkeliling stasiun. Mencari peron 9 3/4. Bertanya ke semua orang, tapi malah berujung dia dipuji cantik tapi gila.
Tidak ada peron 9 3/4 begitulah katanya.
Tapi Bellatrix bisa melihat, ada sekeluarga rambut merah dan pria berkacamata rambut hitam sedang menembus dinding.
Bellatrix tersenyum lebar dan mendekati seorang wanita gemuk, yang pasti adalah ibu dari keluarga rambut merah ini.
Sedangkan si kembar rambut merah, rambut yang lain dan rambut hitam berkacamata terus menatap Bellatrix. Cantik. Sudah tertebak apa yang mereka pikirkan.
"Astaga, cantik sekali dirimu. Mata ungumu. Aku tidak pernah melihatnya tapi familiar, tapii lupa. Ahahaha. Tidak masalah, Ginny juga baru saja masuk Hogwarts. Tapi Fred, George, Harry, dan Ron sudah masuk tahun ketiga." kata wanita itu menunjuk satu persatu putranya.
Bellatrix mengangguk dan mengikuti instruksi wanita tua itu untuk hanya jalan ke dinding itu. Sedangkan para lelaki, mengucapkan semoga beruntung.
Sambil menggendong Goose, Bellatrix menarik kopernya dan berharap tidak terbentur. Ah! Dia berhasil! Hogwarts Express!
YOU ARE READING
❝ ORB : just add goddess ⚔️ ❞
Non-Fiction✎ ... "that baby, Bellatrix. Keep her away from the outside world. Dont let her use her power. She's not an ordinary girl, she's a revolution." Dr. Strange said. ϟ and it all started, a very very very long journey of Bellatrix Stark. I dont know wh...