🌞 : mudblood

0 0 0
                                    

Masuk sekolah.

Liburan lalu, hanya penuh dengan kejadian - kejadian menyenangkan dari Hogwarts. Meskipun terkesan monoton dan membosankan. Hogwart melulu.

Mereka bermain dengan Goose dan peliharaan mereka.

Tahun kelima.

Jujur saja, Bellatrix sangat merindukan Leo dan Finn. Lalu merindukan Edmund.

Tahun ini akan jadi tahun akhir Cedric dan Peter Pevensie. Peter dan Cedric, mereka terlihat sedih saat mengetahui Leo sudah resmi jadi Auror bahkan sebelum menyesaikan tahun ketujuhnya. Mereka berdua sama - sama ingin jadi auror.

Bella bertanya pada Ron, bagaimana jika suatu hari, Bella mencintai seorang Slytherin.

"Kau pasti sudah gila." jawabnya.

Ya, benar sih.

Slytherin dikenal dengan kisah cinta nya yang selalu berakhir tragis. Bellatrix ingin jadi yang pertama untuk tidak mengakhiri kisah perjuangan Edmund dengan tragis pula.

Lagipula, Edmund sekarang pasti sudah berusia mungkin 40 tahun lebih. Menghabiskan masa - masa di Narnia.

Dia sangat dewasa.

Tahun kelima dimulai, semua berjalan baik - baik saja. Edmund semakin sering menunjukkan perhatiannya terang - terangan meskipun selalu dihadiahi tatapan mematikan dari Ron.

Bahkan dengan frontalnya, di berbagai kesempatan dia akan duduk dengan Bellatrix di berbagai kelas

Bellatrix selalu berhasil menenangkan sahabatnya itu.

Memasuki bulan kedua, Professor Snape menantang Bellatrix Stark untuk menunjukkan kemampuan fisiknya sebagai Wonder Woman. Diikuti dengan kemampuan duel sihirnya di depan seluruh siswa sekolah dengan murid penyihir terhebat dari segala kelas.

Bellatrix menyetujuinya dengan berani. Meskipun mungkin, tantangan yang akan menjadi event ini akan sangat membahayakan keselamatannya.

Hari - hari sebelum event itu dimulai. Bellatrix mengetatkan jadwal latihannya. Dia latihan sangat keras.

Dibantu dengan Edmund, yang juga membantunya menggunakan pedang nya dengan baik. Mengoptimalkannya.

Dibumbui dengan hal romansa. Bellatrix selalu bersemangat ketika mencium aroma wangi khas Edmund. Sesekali saat istirahat, Edmund menawarinya minuman kesukaan Bellatrix yang sangat segar dan lezat sambil mengisahkan Narnia pada nya.

Pada malam hari pun, Bellatrix masih latihan. Dengan baju tidurnya yang kebetulan warna putih di pinggiran danau di dekat pohon besar.

Sendirian, tidak apa - apa. Dia memang sangat pemberani dan sedikit ambisius.

Tanpa Bella sadari, sudah ada Edmund berjas yang sangat tampan memerhatikannya di balik pohon sambil makan apel. Tersenyum melihatnya. Mengawasinya.

Berniat mengejutkannya, Edmund lompat ke danau dan langsung menyergapnya dari belakang. Terkesan memeluk pinggang kecilnya.

Bellatrix terkejut, karena tak merasa nalurinya ada orang jahat mendekatinya. Sampai - sampai dia terjatuh menindihi Edmund di pinggiran danau yang dangkal itu.

Benar saja, yang dia

Membuat baju putihnya basah dan bra nya tembus pandang. Baju dan rambut nya basah kuyup. Baju nya sampai miring ke lengan sampai hanya terlihat bra nya.

Bellatrix sangat jengkel, dia memukul Edmund. Edmund hanya cekikikan.

Menyadari bra Bellatrix yang tembus pandang. Edmund hendak menutupinya dengan melepaskan jasnya. Tetapi Bellatrix terus berjalan naik ke atas tanah. Mengabaikan panggilan Edmund.

❝ ORB : just add goddess ⚔️ ❞Where stories live. Discover now