Taehyung and Jennie

#1

Dia seorang Kim Taehyung yang hidup sendiri setelah ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan. Taehyung tidak punya kerabat dekat, karena setahu Taehyung orangtuanya itu menikah tanpa restu keluarganya dan sedari dulu taehyung ingin tahu seperti apa rupa kakek neneknya,bibi dan pamannya.
Taehyung merasa ternistakan di dounia ini,dirinya sendirian tanpa seorangpun kali ini...bahkan wanita yang selalu ada di dekatnya pun rela meninggalkannya karna  perusahaannya bangkrut dan dirinya jatuh miskin. Satu persatu harta benda warisan ayah ibunya hilang namun beruntung rumahnya tidak Taehyung gadaikan untuk menyelamatkan perusahaan.
Jangankan wanitanya,pembantunya saja keluar dari rumah tanpa dipecat.Taehyung hanya berpikir apakah dirinya semenjijikkan itu untuk dikasihani bahkan dalam keadaan seperti inipun.

Dari sinilah Taehyung percaya bahwa hanya ada satu jenis manusia di dunia ini yaitu manusia bermata uang.
Tidak  ada orang di dunia ini yang akan menolak uang...ternyata selama ini benar bahwa semua bisa dibeli dengan uang.

Dan kali ini adalah hari ke tiga Taehyung menginjakkan kaki ke club , tenang saja Taehyung masih punya sedikit kewarasan untuk tidak meniduri wanita karena dirinya datang hanya untuk minum lagipula bagaimana dia bisa meniduri jika dia saja sedang kekurangan uang.

Rutinitasnya setiap hari ialah pagi-pagi dia pergi ke perusahaanya yang memang sepi tanpa satu orangpun karna dia datangnya setiap hari minggu. Dia pulang kerumah hanya untuk tidur dan makan bahkan Taehyung pernah tidak makan satu hari karna uang yang ia pinjam ke bank sudah habis.

"Heii nak! kau kah Taehyung?!"
Seorang pria berbadan kekar sedikit menyaringkan suaranya agar terdengar oleh Taehyung yang duduk dikursi bartender dalam keadaan mabuk.

Taehyung sedikit mengangkat kepalanya kemudian menyunggingkan senyum tipisnya tapi cukup mematikan untuk dilihat oleh kaum hawa.
" Aapaa kauu daatang uuntukk keluarr daaarii perusahaankuu?? hheemm?"
Nampaknya pria berbadan kekar itu kebingungan dengan jawaban Taehyung. Perasaan dirinya menanyakan apa jawabnya dimana.
Tak ingin ambil pusing pria tersebut pergi ketempat yang lebih tenang sepertinya untuk menelpon seseorang tapi matanya tetap siaga mengawasi Taehyung yang melihatnya dengan cemberut.

Setelah menutup teleponnya pria tersebut langsung menyeret Taehyung dari tempatnya untuk dimasukkan kedalam mobil.
Tapi ralat karena lebih tepatnya Taehyung dipopong akibat tidak mau ikut dengan pria itu.
Pembenrontakan terus Taehyung lakukan untuk lepas dari pria itu.
Dalam keadaan mabuk pun Taehyung masih sadar bahwa itu adalah orang asing , dan mana mungkin dia dengan senang hati ikut dengan orang yang sama sekali belum dirinya lihat?? .

"Jika bukan karna nyonya Kim aku pasti sudah menjatuhkanmu"
Dengan samar-samar Taehyung mendengar gerutuan pelan pria kekar yang tubuhnya memang dirancang untuk menjadi seorang bodyguard. Tapi bodyguardnya siapa?.

Pria itu membuka pintu mobil putih lengkap dengan seorang sopir yang terparkir pas didepan club .
Pria itu memasukkan Taehyung kebagian kursi penumpang dengan sigap dan cepat lalu pria itu langsung mengikat kedua tangan dan kaki Taehyung.

Berbunyi suara mobil dinyalakan lalu dengan kecepatan sedang mobil itu melaju.
Nampaknya Taehyung terlalu mabuk hingga dirinya tidak sanggup untuk melakukan apapun selain diam menundukkan kepalanya dengan sempoyongan .

Pria tersebut menelpon seseorang
"Nyonya kami sedang dalam perjalanan"

"..."

"Iya dia bersama kami...tidak dia sangat mabuk"

"..."
Pria itu masih diam menatap sekilas Taehyung yang duduk begitu lemah.

"Baiklah nyonya"

Pria itu masih terdiam,nampak wajahnya sedikit cemas lalu tangannya dengan ragu mengambil sapu tangan dari dalam jasnya lalu ia menutup hidung Taehyung dengan sapu tangan tersebut.
Terlihat tubuh Taehyung yang sedikit kaget lalu tak lama kemudian menjadi lemas.

"Ternyata benar bahwa seseorang akan melakukan apa saja hanya demi seorang pewaris"
Gumam pria itu lalu menidurkan punggung dan kepala Taehyung ke kursi mobil.