28

3.2K 217 3
                                    

Seungwan sudah sampai di Gereja setempat. Tempat yang di pilih Yoongi melalui orang kepercayaannya untuk melangsungkan pernikahannya dengan Seungwan. Hanya berpakaian Gaun putih pendek lengan panjang dan rambut digerai. Sangat sederhana. Dirinya duduk termangu ditemani dua orang yang belakangan ini sangat setia nenemaninya kemanapun. Mereka adalah Shindong dan Bora Dan dua orang pengawal suruhan Yoongi.

Sudah satu jam Seungwan menunggu, Yoongi tak juga muncul disana. Padahal jika diingat-ingat, dia lah yang menginginkan pernikahan ini berlangsung. Namun sampai detik ini, dia tak juga menampakan batang hidungnya. Seharusnya Seungwan bisa bernafas lega, ketika pernikahan ini tak jadi dilangsungkan.

Toh dia sendiri tak yakin dengan pilihannya untuk menerima Yoongi. Tapi ada sesuatu yang menganggu pikirannya. Ketika dia mengingat kata-kata Taehyung kemarin. Setelah Yoongi pulang dari rumahnya.

Ingatan Seungwan melayang pada kejadian hari kemarin.

Yoongi keluar dari kamar diikuti Seungwan dari belakang. Semua mata tertuju pada mereka berdua, terutama pada genggaman tangan yang saling bertaut. Meski raut enggan masih terlihat diwajah Seungwan.

Dengan senyum sumringah, Yoongi mengatakan bahwa dirinya akan menikah dengan Seungwan besok. Hal itu tentu membuat semua yang ada disana tak terkecuali Taehyung tersentak kaget.

Taehyung curiga sesuatu tengah terjadi antara Seungwan dan Yoongi. Dan itu bukan sesuatu hal yang baik. Dia merasa  perlu melindungi Seungwan untuk melindunginya dari segala niat buruk Yoongi. Taehyung mencoba berbicara dari hati ke hati dengan Seungwan, setelah Yoongi pergi.

"Pernikahan itu, bukan mainan. Tolong kamu pikir-pikir lagi" desaknya.

"Aku sudah memikirkannya" balas Seungwan singkat.

"Aku tau dia Wan, dia tidak pernah betul-betul serius dengan perempuan. Kamu tahu, seorang Lee Irene saja bisa dia permainkan. Kamu tahu kan siapa Irene? Apalagi kamu yang bukan apa-apa!Tolong pikir lagi, Wan"

Tanpa disaadari Taehyung telah menyinggung perasaan Seungwan.

"Iya kamu benar, aku memang bukan apa-apa. Jadi apa yang kamu khawatirkan? Seorang yang bukan apa-apa ini bukanlah sesuatu yang istimewa bukan. Aku sudah lama dipermainkan takdir Taehyung. Jika takdir kembali mempermainkanku bersama satu orang lagi seperti Yoongi aku tidak perduli. Aku memiliki urusan dengannya yang tidak kalian ketahui. Jadi kamu tidak perlu merasa khawatir pada seorang yang bukan apa-apa ini" tutur Seungwan tanpa menyembunyikan ketersinggungannya.

"Ya Tuhan, Wan. Maafkan aku. Bukan begitu maksudku. Aku perduli padamu. Kamu layak mendapatkan yang lebih baik, Wan. Aku..... " Taehyung terperangkap kata-katanya sendiri. Tak lagi mampu melanjutkannya hanya mampu berteriak mengerang kesal karena lidah tak bertulangnya yang salah menyampaikan maksud isi hatinya.

Seungwan sangat tahu diri. Siapa dirinya. Tapi Taehyung tak perlu mengatakannya. Bahkan membandingkannya dengan perempuan lain yang jelas berbeda.

Dia sudah sangat berjuang untuk didapatkan dengan layak. kurang apa usahanya untuk menjaga harga dirinya. Dari secuil keberaniannya, dia menolak untuk dijadikan simpanan bahkan boneka. Setidaknya, dengan sebuah pernikahan ini, dirinya bisa luput dari kehinaan. Menjadi seorang istri lebih baik dari pada gundik. Dan Yoongi menyanggupinya.

Jadi apa yang membuatnya layak dibandingkan dengan seorang Irene?? Irene yang dengan sukarela memberikan segalanya.

Sedangkan Seungwan berjuang untuk haknya yang nyata. Bukan sekedar memberi atau hanya menerima.

Seungwan kembali pada kesadarannya, balai nikah itu tak begitu ramai. "Apa karena aku bukan apa-apa lantas dia bisa mempermainkan aku seperti ini? Apa tujuannya? Untuk apa?" Seungwan bergumam.

Son Seungwan [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang