10

3.3K 233 13
                                    

"Seungwan...... Seungwan....!!!"

Berkali-kali Joy meneriakan nama Seungwan. Namun sang empunya tak juga muncul. Malah ibunya yang datang menghampiri.

"Ada apa sih Joy? Teriak-teriak kaya di hutan. Ini sudah malem" kata Yoon Eun Hye

Joy tampak tersenggal-senggal menahan luapan emosinya. "Mah mana si anak sialan itu?" tanya Joy pada ibunya.

"Maksud kamu si Seungwan?"

"Iya mana dia mah? Joy mau habisin dia malam ini juga"

"Paling juga di kamarnya. Ada apa sih? loh Taehyung sudah pulang?"

Joy mengabaikan ibunya dengan langkah cepat menuju kamar Seungwan. Eun Hye menemukan ada yang tak beres pada putri sulungnya. Segera menyusul langkah cepat putri sulungnya.

"Joy jawab mama. Kamu gak sopan mengabaikan mama"

Joy berbalik menatap ibunya. "Joy harus kasih dia pelajaran mah" napas Joy kian memburu meluapkan segala emosinya. "Ada apa sih kamu?" Eun Hye masih tampak heran.

"Mah, Taehyung minta aku buat mengklarifikasi ke media kalau kita gak ada hubungan spesial seperti yang beredar selama ini. Mama tau apa sebabnya?" Joy mulai menitikan air mata. Menghalau rasa perih yang kian meremas hatinya.

"Dia tertarik sama Seungwan mah.Sepanjang pembicaraan tadi, Joy sudah gak tahan saat dia tanya-tanya tentang perempuan sialan itu. Joy mau bikin dia keluar dari rumah ini malam ini juga."

Mendengar itu darah Eun Hye ikut mendidih. Eun Hye melotot seakan tak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari mulut putrinya.

"Bagaimana bisa? bukannya kalian memang sudah resmi menjalin hubungan?" tanya Eun Hye penasaran.

Joy menggeleng mangacak rambutnya asal. "Joy gak ngerti mah, semua gara-gara perempuan sialan itu. Kalau dia gak ada semuanya gak akan kaya gini"

Eun Hye sudah tak mampu membendung lagi amarahnya. Keduanya bersama-sama mendatangi kamar Seungwan dengan amarah yang membuncah.

BRAK

Pintu dihempas dengan amat kencang sehingga menimbulkan suara benturan nyaring. Seungwan yang tengah berbaring membaca buku terperanjat kaget.

"Joy, tante Eun Hye, Ada apa?" tanya Seungwan tanpa menyembunyikan rasa kagetnya.

Aura negatif menguar memenuhi kamar Seungwan yang tampak luas tersebut. Seketika perasaannya tak enak. Eun Hye menghampirinya dengan garanng, "Perempuan munafik!" Eun Hye menjambak rambut hitam Seungwan dengan sangat keras.

Seungwan merasakan panas yang hebat di kulit kepalanya. Seakan seluruh rambutnya itu akan terlepas dari kulit kepalanya saat itu juga.

"Tante hentikan, ini sakit. Tante ada apa sebenarnya?" Seungwan berusaha melepaskan cengkraman tangan Eun Hye di kepalanya.

Joy memperhatikan di ambang pintu dengan senyum sinis khasnya.

"Kamu dan ibumu sama saja, perusak hubungan orang. Manusia tidak tau diuntung, tidak berguna seperti kalian memang lebih pantas mati dari pada hidup mengganggu ketenangan orang lain!"

Seungwan meringis kesakitan. Cengkraman tangan Eun Hye dikepalanya amat kuat. Eun Hye membenturkan kepala Seungwan ke tembok beberapa kali sebelum akhirnya menghempaskan rambut Seungwan sehingga siempunya terhuyung membentur ujung bufet sebatas pinggang di sisi kiri tempat tidurnya.

Seungwan memekik menahan sakit. Keningnya membentur pahatan kayu jati yang sudah berubah bentuk menjadi bufet tersebut. Cairan hangat turun melalui pelipis hingga rahang. Seungwan menyentuhnya. Warna merah ditangannya menjelaskan bahwa ia tengah terluka.

Son Seungwan [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang