50

2.9K 207 8
                                    

Yoongi berhenti tepat di hadapan Seungwan yang tengah menggennggam erat tangan Yoongi, dengan jarak tiga langkah. Raut cantik yang semula diliputi ketegangan itu kini mengendur perlahan. Ada sebersit permohonan yang Yoongi tangkap dibalik iris cokelatnya.

"Sayang, kok kamu bisa ada disini?" Katanya kemudian, seiring genggaman tangannya terlepas dari Seulgi yang memilih menghampiri Jimin jauh dibelakang Yoongi.

Yoongi tahu, Seungwan berusaha mengambil hatinya. Tapi tidak semudah itu. Wanita pembangkang yang tak lain adalah istrinya ini. Telah membuat Yoongi khawatir hingga tak bisa tidur, sesaat setelah mengetahui bahwa Wannienya tak ada di rumah, tempat paling aman menurut Yoongi. Maka saat itu juga dia memutuskan meninggalkan pekerjaannya demi menyusul sang istri ke Singapore.

Yoongi menghela nafas, lalu menjawab, "Seorang ibu hamil nakal telah membawaku ke tempat ini.
Jika bukan karena dia, mungkin aku gak akan ada disini sekarang" Ujar Yoongi dengan tatapan tajamnya.

Kakinya dibawa melangkah semakin dekat berusaha mengikis jarak. Membuat Seungwan kembali panik dengan menengok ke kanan dan kiri seolah mencari celah untuk kabur. Tapi hanya beberapa saat, setelahnya istrinya itu malah bersikap manja dengan merangkulnya penuh kerinduan.

Seolah ingin meredakan emosi tertahan Yoongi dengan berujar, "Kangen, kamu kangen juga kan?" seraya mencium pipi Yoongi mesra. Mengabaikan perhatian kecil orang-orang disekitarnya yang melihat ke arah mereka meski sesaat, setelah itu masa bodo. Lalu dibalas Yoongi dengan pertanyaan datar, "sudah merayunya?"

Istrinya terkekeh menatap wajah datarnya dengan senyum manis. Sepertinya masih berusaha merayunya lebih keras, "Baby wanna meet, Daddy." Bisiknya dengan kerlingan nakal.

Yoongi melirik perut buncit istrinya dan tersenyum samar lalu balas berbisik. "No dear, I'm disappointed with your Mom. So we won't meet today." Yoongi menyeringai jahat melihat wajah muram istrinya. Seungwan melepas rangkulannya dan beralih menggenggam kedua jemari tangannya. Masih berusaha, "Maafkan Aku!" Katanya memelas.

Yoongi menggeleng lemah, bibirnya masih terangkat sebelah, "Kenapa nekad pergi Seungwan? Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan anak kita?" Kali ini Yoongi lebih tegas pada istrinya. Seungwan menggiringnya ke sofa yang tadi sempat didudukinya.

"Aku jenuh dirumah, terus kamu bikin aku iri dengan terus menerus mengirimi aku gambar. Kamu pikir aku gak pengen kesana, siap-siap aja anak kamu ngeces Yoongi. Ilernya satu meter menyentuh tanah" Gerutunyanya dengan wajah ditekuk, cemberut.

Mendengar penuturan Seungwan, Yoongi sadar, selama ini dirinyalah yang salah. Tapi dia tidak mau terima ketika Seungwan bilang bayinya akan ngeces dengan liur satu meter menyentuh permukaan tanah. Ya Tuhan, semoga itu tidak benar,  "Syuutt, Seungwan kalau ngomong itu dijaga. Masa ngeces satu meter kamu pikir Komodo? Enggak-enggak! Amit-amit!" Yoongi melotot tajam sambil menggeleng kepalanya cepat. Sedang istrinya tertunduk merajuk.

Seulgi yang tengah ngobrol dengan Jimin tak jauh dari sana, menyelanya tiba-tiba. "Ya ampun Seungwan, Kak Yoongi. Kalian jangan ngomong sembarangan, ucapan itu doa. Apa itu iler satu meter dan Komodo? Gak baik itu. Berbicaralah yang baik-baik supaya jadi doa yang baik juga, untuk jabang bayi kalian"

Yoongi dan Seungwan menoleh pada Seulgi, kemudian Jimin menyela. "Seul, jangan urusin masalah mereka, selesaikan dulu masalah kita" Seulgi kembali menoleh pada Jimin "Mereka harus diluruskan, Jim. Ngomongnya sembarangan kemana-mana. Gak boleh itu"

"Iya Seul, aku lupa." Kata Yoongi menyesal. Mengelus perut istrinya dengan sayang, "maaf ya Baby, Daddy keceplosan. Mommy mu yang mulai"

Yoongi mendongak melihat wajah istrinya yang tampak tak bersahabat. Mendung bagai langit dimusim penghujam, "kok kamu nyalahin aku sih? Nanti kalau Baby denger terus percaya sama kamu gimana? Kamu sengaja mau bikin baby musuhin aku?" Katanya mulai terisak.

Son Seungwan [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang