32

3.5K 235 5
                                    

Seungwan menumpukan tangannya pada sebuah pembatas di teras balkon lantai dua rumah Yoongi. Seperti kebiasaannya dirumah Min Jong beberapa bulan lalu. Menikmati senja dengan secangkir teh camomile dalam genggamannya.

"Aku mencarimu, ternyata kamu disini" kata Yoongi seraya memeluk Seungwan dari belakang.

Punggung Seungwan menegang kaku. Yoongi menghirup tengkuk Seungwan dalam. Menciumi sepanjang garis leher Seungwan perlahan. Sedang Seungwan menggeser tubuhnya tak nyaman. Mengabaikan setiap belaian suaminya. Yoongi tahu istrinya masih merajuk. Lama tenggelam dalam suasana tegang yang tersisa tadi siang.

Diapun berinisiatif menggoda Seungwan dengan menyentuh lembut bagian dadanya. Seungwan sengaja menumpahkan sedikit isi gelasnya diatas tangan Yoongi. Supaya tangan lancang Yoongi menjauh.

"Awhhh... Panas Seungwan !" teriak Yoongi

"Maaf Yoongi aku gak sengaja"

Teh itu memang masih panas, terlihat dari asapnya yang mengepul tebal. Seungwan menjauh mengamati Yoongi yang tengah mengibas-ngibaskan tangannya diudara. Lama-lama Seungwan tidak tega.

Akhirnya dia mengalah membawa tangan Yoongi kedalam genggamannya. Meniup-niup tangan putih yang berubah merah itu dengan hati-hati.

"Sakit ya? Tunggu aku akan ambilkan obatnya"

Yoongi menahan tangannya dan menggeleng.

"Gak usah, obatnya cuma kamu. Cukup kamu tiup aja nanti juga sembuh."

Seungwan mendengus sebal tapi tetap mematuhi ucapan Yoongi. Bagi seorang pria seperti Yoongi, panasnya tumpahan teh itu bukan apa-apa. Tapi mendapat belaian sayang dan diusap-usap dengan jarak sedekat ini, baginya sudah apa-apa banget. (Ahayyyy)

Apalagi ditambah kepala yang bersandar lemah di bahu Seungwan.

Dielus-elus + ditiup-tiup + nyender manja diceruk leher Seungwan = Syurga dunia.

Seungwan mulai merasa gak beres dengan tingkah Yoongi. Pasalnya si suami ngeselin yang tadi berlagak tersakiti ini kini malah menyender manja mengusal-usal wajahnya di ceruk lehernya. Mengendus seperti Vampir.

"Tangannya sudah gak begitu merah. Angkat kepala kamu, sana mandi, udah sore !"

Yoongi bangun dengan sikap manja, "Mandiin..." ujarnya manja.

"Umur kamu berapa sih? Kekanak-kanakan banget, aku jadi kayak punya suami anak TK" jawab Seungwan menirukan ucapan Yoongi tadi siang.

"Satu lagi yang aku tahu dari kamu. Pendendam" Yoongi menjepit kedua pipi Seungwan dengan satu tangan hingga mulut Seungwan mengerucut lucu. Yoongi menciumnya lembut berkali-kali. Seungwan memukul dada Yoongi dengan senyum tertahan. Tak menyangka akan mendapat perlakuan manis itu tiba-tiba.

"Aku mandi dulu ya" katanya pada Seungwan

Seungwan mengangguk.

"Yakin gak mau ikut?" goda Yoongi

"Sudah sana!"

Seungwan berlagak seolah hendak melempar Yoongi dengan sandal rumahnya. Yoongi berlalu dengan tawa riangnya.

Dibalik jendela Jennie mengamati mereka dengan wajah kaku menahan amarah. Tak terbayang olehnya akan melihat perlakuan Yoongi semanis itu pada Seungwan.

Yoongi memang tipe yang panas dan penuh gairah. Dirinyapun pernah merasakan amukan gairahnya dulu. Meski hanya beberapa kali. Dan setelahnya dia diacuhkan begitu saja. Seolah tak pernah terjadi apa-apa diantara mereka. Juga sudah biasa bagi Jennie melihat majikannya itu melakukan perbuatan tak senonoh pada setiap wanita yang dibawanya.

Son Seungwan [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang