38

3.6K 227 12
                                    

Seungwan terbangun saat dirinya merasakan pegal yang amat sangat di sekujur tubuhnya. Semalaman Yoongi memeluknya seperti sebuah guling. Tanpa melepasnya sama sekali. Jam di nakas menunjukan pukul 07.00 pagi. Seungwan melepas pelukan Yoongi yang kini mengendur tak sekencang semalam. Menggantikan tubuhnya dengan sebuah guling, kemudian berlalu membersihkan diri ke dalam toilet.

Yoongi masih terlelap namun posisinya berubah saat Seungwan meninggalkan kamarnya menuju dapur. Setelah mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian santai rumahan. Di dapur terlihat Chae yang tengah memotong sayur, Min Ah menyapu ruang tengah dan Momo yang tengah mencuci piring. Seungwan menyapa mereka dari anak tangga, tak jauh dari tempat mereka.

"Pagi semua" sapa Seungwan pada Chae, Momo dan Min ah

"Pagi nyonya" jawab mereka serempak.

"Chae kamu memasak apa? Boleh aku bantu?" tanya Seungwan pada Chae

" Nyonya duduk saja, biar kami yang selesaikan semuanya" jawab Chae

Merasa tak enak Seungwan menghampiri Chae "Biar aku saja, kamu bantu Min ah"

"Tapi nyonya.." Chae tampak tak enak hati.

"Ayolah !" Seungwan setengah memohon. Chae pun mengangguk patuh.

Seungwan akan membuat nasi goreng untuk sarapan mereka kali ini. Saat dirinya berkutat dengan pisau dapur bumbu dan beberapa bahan masakan tiba-tiba tangan besar melingkar dipinggang hingga perutnya. Momo yang mengerti keadaan segera pergi tanpa diperintah.

Sepeninggal Momo tangan jahil itu masuk menyingkap blouse yang Seungwan kenakan mencari tempat favoritnya di dalam sana.

"Yoon... Jangan ganggu !" Seungwan menjauhkan tangan besar Yoongi dari dalam blouse nya.

"Kamu masih marah, sayang?" Yoongi menciumi leher Seungwan. Menghisapnya hingga menimbulkan bekas.

Seungwan tidak menjawab. Masih sibuk dengan memotong sosis dan udang segar yang telah dibersihkan memasukannya satu persatu ke dalam pan yang sudah diisi sedikit minyak goreng. Suara cipratan air mengenai minyak panas diikuti bau harum memenuhi ruang dapur.

"Lapar" bisik Yoongi

Seungwan malas menjawab. Dia masih melakukan tugasnya. Memasukan satu persatu bahan masakan itu menambahkan sehingga menjadi satu membentuk sebuah hidangan. Nasi goreng seafood pun siap dihidangkan.

Yoongi tak mau kalah, dia masih bergelayut manja dibahu Seungwan. Tangannya masih melingkar ditubuh ramping istrinya.

"Chae, piring sajinya kamu taruh dimana?" tanya Seungwan nyaring.

"Dilaci sebelah kanan nyonya" jawab Chae dari ruangan yang lain.

Seungwan coba mencari tapi tak menemukannya. Tentu saja pergerakannya terhambat karena bayi Gorila yang senantiasa nemplok dipunggungnya sama sekali tak memberinya ruang lebih untuk bergerak.

"Dimana Chae, kamunya sini dong" pinta Seungwan

Chae melangkah ragu menghampiri mereka. Sedikit risih melihat tuannya yang bersikap manja memeluk possesif sang nyonya.

"Kamu sajikan ya, saya mau bikin jus" kata Seungwan pada Chae. Chae yang sudah tak kuasa melihat pemandangan didepannya pun mengangguk patuh.

Seungwan melangkah menuju lemari pendingin. Memilah buah-buahan yang hendak dia jadikan minuman segar pagi ini.

"Mau minum apa?" tanya Seungwan dengan nada ketus tanpa menoleh.

"Ini" kata Yoongi meremas salah satu gundukan kenyal di dada istrinya.

Son Seungwan [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang