24

2.8K 223 7
                                    

Sepanjang perjalanan menuju rumah Yoongi, Seungwan hanya diam tak mengatakan sepatah katapun. Pikirannya kacau, dan lagi hatinya tak nyaman. Jantungnya sedari tadi berdetak tak karuan. Apalagi melihat mahluk sayko disebelahnya. Tangannya memegang stir tapi matanya terus memperhatikan Seungwan.

"Dua hari lagi kita menikah, aku malas lihat wajah tak enak dilihat kamu seperti itu Seungwan. aku jadi tidak bergairah melihatnya. Gak bisa memang kamu pasang wajah menyenangkan" celetuk Yoongi

"Untuk apa? Aku bahkan gak merasa senang sedikitpun" jawabnya datar.

Yoongi menyeringai, "oke, kita lihat seberapa lama kamu bisa bertahan dengan raut menyebalkan itu."

"Silahkan saja, selama bersamaku kamu hanya akan lihat wajah menyebalkan ini setiap harinya. Mungkin itu lebih baik supaya kamu gak bergairah untuk selamanya"

Yoongi memukul kemudi dengan keras, menciptakan bunyi klakson yang amat nyaring. Suara geraman amarah tertahannya sangat menakutkan. Tapi Seungwan berusaha tak terpengaruh.

"Dengar Seungwan, kamu sudah menandatangani kesepakatan itu. Jangan coba-coba lari dari segala pasal perjanjian itu. Kalau tidak, kamu gak akan sanggup menerima apa yang akan saya lakukan terhadap kamu !"

Seungwan menegang mendapati sikap kasar dan arogan seorang Yoongi. Rupanya membuat Yoongi marah adalah sesuatu hal yang menakutkan. Seungwan tidak menjawab lagi. Bersamaan dengan itu, Yoongi menambah laju kecepatan mobilnya. Seungwan yang merasa ketakutan pun, mengeratkan pegangan tangannya pada seatbelt yang membebat tubuhnya. Ia ingin teriak sekencang-kencangnya. Tapi menunjukan ketakutannya didepan Yoongi bukanlah pilihan yang benar. Laki-laki gila ini akan menambah aura intimidasinya. Dan Seungwan akui dirinya tak sanggup menghadapinya. Jadi dia memasang wajah sedatar mungkin.

Yoongi berbelok menuju parkiran. Sebuah Hotel bintang lima Grand K'neth, ketika rasa 'dahaga' nya tak mampu dia tahan lebih lama.

"Keluar !" perintah Yoongi tajam.

"Kenapa kesini?" tanya Seungwan

Dirinya masih bertahan di kursi penumpang dan enggan menuruti perintah Yoongi. Yoongi yang merasa jengkel pun keluar terlebih dahulu Setelah itu, baru dirinya memutari mobil untuk membuka pintu bagian penumpang agar Seungwan mau keluar.

"Aku minta Balasan untuk Down payment yang kamu minta untuk biaya pengobatan ayahmu. Aku juga perlu jaminan kalau kamu tidak ingkar dengan kesepakatan kita. Sekarang turun !"

"Kenapa disini ? tadi kamu bilang dirumahmu."

"Tidak ada aturan soal tempat sekarang keluar ikuti aku !" perintah Yoongi tajam.

Seungwan mengekor dibelakang Yoongi. Matanya menatap bayangan sosok Eun Hye keluar dari lobby hotel setelah pamit dengan teman-teman sosialitanya. Membuat Seungwan bergerak mundur mencoba bersembunyi.

Yoongi yang menyadari Seungwan tak ada di belakangnya mulai emosi. "Sialan ! mau coba-coba kabur rupanya" Yoongi geram. Melihat Seungwan yang berjalan mengendap-ngendap di sebelah mobilnya.

Seungwan sibuk mengamati Eun Hye dengan posisi setengah membungkuk, sampai mobil yang ditumpangi mantan istri ayahnya melaju kian jauh, tanpa disadari Yoongi tengah berdiri tegap dihadapannya. Memperhatikan kelakuannya.

Buk

Kepala Seungwan membentur sesuatu yang keras dan sesikit bergerak, sialnya itu adalah bagian terlarang dari tubuh Yoongi. Seungwan yang kaget sontak menegakan tubuhnya. Wajah tampan Yoongi yang diliputi gairah dan amarah menjadi pemandangan pertamanya. "Kamu ngapain disini?" tanya Seungwan malu bercampur kesal.

"Justru itu yang mau aku tanyakan. Kamu ngapain mengendap-ngendap kaya tadi. Mau coba kabur? hmh?!"

Seungwan berdecak. "Yoongi, kenapa kita kesini sih? tadi ada tante Eun Hye, aku gak mau dia lihat aku masuk ke hotel sama laki-laki. Aku gak mau dia nganggap aku...." Seungwan tak kuasa melanjutkan ucapannya.

Son Seungwan [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang