Min Yoongi membuka pintu dengan wajah keruh.
Menyuruh Taehyung bergegas masuk kamar dan membereskan kekacauan sperma yang mereka tumpahkan kemana-mana.
"Siapa?" desis Yoongi tak niat, dengan tangan bersanggah arogan di kenop pintu.
"Oh, hey Mr.Min!!"
Ah, rupanya dia Nicholas. Tetangga lokal sebelah rumah yang baru pindah kemarin kalau tidak salah.
Yoongi lantas keluar menampakkan diri.
Bersikap sedikit lebih sopan, toh tak bagus jika bicara cuma menyembul sedikit kepala. Kurang ajar. Dimana etikanya memang?
"Besok perayaan kehamilan istriku yang ke 8 bulan. Aku ingin mengundang kamu untuk dinner. Sekalian mengakrabkan diri." kata Nichol dengan sumringah lebar.
Betul. Mereka pun pasutri baru menikah. Nicholas dan Indry.
"Hm, okay. I will come if i'm not busy." ujar Yoongi seadanya.
"Oh, c'mon dude. U must come okay? Hanya sebentar, kali ini atas nama Indry yang memaksa." rayu Nichol tak kenal putus.
Yoongi menghela napas berat, "Hhahh... sure."
Nichol tersenyum puas karena undangannya diterima. Melambai tangan akrab ke arah Yoongi ketika dia sudah sampai di depan pagar rumahnya sendiri.
"Oh ya, jangan lupa ajak istrimu ikut serta, Min. Dia lelaki yang manis, aku juga suka."
Sontak, wajah Yoongi mengeras. Apa maksud dari konteks 'suka' disini? Lancang sekali mulutnya.
Mendapati wajah masam tetangga Asia nya itu, Nichol sadar sepertinya Yoongi agak benci diberikan bercandaan bengal begitu.
"Um-mm.. Sorry kalau itu menganggumu bro. Aku tidak bermaksud apapun pada istrimu." bubuh Nichol merasa tak enak hati.
"My wife is pregnant now, so believe me.. I would be dad soon." katanya menepuk dada, dengan raut melas.
Yoongi melayangkan senyum kecut, "No.. kamu tidak perlu minta maaf. Aku akan mengajak istriku juga. Terimakasih undangannya."
Di ruang kursi tamu, Taehyung sudah duduk anteng menunggui Yoongi masuk. Terlihat cantik berbalut kaus rajut tipis dan celana bahan yang apik.
Yoongi melirik jam dinding, baru pukul 18.25.
"Sekarang kamu mau makanan apa, Tae? Biar kubelikan."
Gelengan kepala ringan dari Taehyung.
Kini Yoongi sudah mendudukan pantat di sebelah istrinya. "Kenapa tidak mau? Belum lapar?"
Taehyung membasahi bibir bawahnya yang mengering, "Bukan. Bukan begitu, Yoon."
"Lalu?" Yoongi mengusap-usap pipi kiri Taehyung seirama, "Badanmu mulai kurus, kau harus banyak makan."
Wajah Taehyung sepucat kapas, dan dahinya berkeringat banyak.
"Yoongi-ah.." panggil Taehyung gemetar.
"Hmh,-- wae?"
Lambat. Taehyung mengangakan mulut, namun tak ada suara yang keluar.
Lidah Taehyung terkelu. Terlalu berat hanya untuk sekedar memastikan perasaan yang dimiliki pria marga Min padanya.
Taehyung paham. Paham sepenuhnya kalau hati Yoongi kurang lebih tak mencapai separuh disini.
Apapun itu, dia masih terikat hubungan lama.
Apa jenis hubungan mereka? Seriuskah?
Atau cuma partner main dalam ranjang panas?
Menyesakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
U T O P I A | YOONTAE
De Todo{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} -Hanya kisah klasik pertemuan antara dokter buta dengan pasien kronisnya di waktu senja- MYG × KTH (18+)