Love Addicts - 3

5.3K 456 43
                                    

"Shelby, lo berubah deh!"

Aku yang baru sejak tadi melihat menu di salah satu dessert shop di Chinatown Melbourne mengernyitkan dahiku. "Berubah gimana?" tanyaku kepada Tatiana, teman SMA-ku yang sedang berkunjung.

"Lo jadi... lebih humble gitu ya? Kemana Shelby yang gue kenal pas year 10?"

"Maksudnya?"

"Shelby yang gue kenal pas gue awal masuk SMA itu Shelby yang anak gaul kali. Pergi kemana-kemana pake disopirin dengan mobil mahal, pakai tas super mahal dan bahkan kaos olahraga kamu saja sudah setara uang sekolah kita setahun!."

Aku sama sekali tidak tersingung dengan komentar Tatiana dan baru saja aku ingin menjelaskan, Tatiana kembali berujar, "Look at you now, Shelby! Rambut coklatmu lurus ga ditata, muka di-makeup minimal, dan cara pakaian lo juga Shel – sejak kapan Shelby yang gue kenal pakai kemeja dan celana untuk kuliah? Kemana perginya crop top dan juga jeans lo? Where's our sexy Shelby?"

Aku tertawa mendengar penuturan jujur dari Tatiana, masih tidak tersinggung sama sekali.

"Nah ini juga, kalau biasanya lo suka marah, sekarang malah lo bawa santai gini. Terus gue kaget banget pas lo bilang lo hanya bisa ketemu gue setelah lo selesai tutorial. Lo kenapa sih Shel? Sejak kapan lo mulai rajin belajar? Gue bingung sekaligus takut."

Akhirnya aku mendapat giliranku untuk bertanya balik, "Dulu gue begitu malasnya ya?"

Tatiana menganggukkan kepalanya tanpa perlu berpikir dua kali dan berujar, "Yah kan gue lebih sering liat lo di club atau festival Shel. Lo mana peduli sih soal akademis lo?"

Aku menganggukkan kepalaku tanda setuju. "Well, gue sudah jarang pergi ke tempat gituan."

"Eh buset! Shelby Poez si anak rave sudah tobat?"

Aku tertawa ngakak mendengar celutukan Tatiana yang ceplas-ceplos. Tatiana memang tidak pernah berubah dan sifatnya inilah yang membuat kami tetap bersahabat sampai sekarang.

"Gila Shel. Gue ga pernah nyangka kalau lo sekarang lebih milih kerja part time, dan malah menjadi anak beasiswa. Dulu bahkan kalau bukan keluarga lo, gue ga yakin lo bisa lulus SMA."

Aku lagi-lagi tertawa kali ini sedikit lebih keras dan mungkin aku sekaligus menertawakan kehidupanku yang sekarang. Tanpa aku sadari aku tertawa terlalu kencang sampai Tatiana menatapku dengan pandangan horror.

"Shel?"

Tawaku seketika berhenti dan aku mengelap air mata yang tanpa kusadari di ujung kedua mataku karena aku tertawa terlalu kencang. Aku mengambil satu helaan napas dan berkata dengan nada pelan, "Kamu tahu kan bisnis keluargaku sedang tidak bagus belakangan ini?"

"Apa hubungannya?"

Aku memaksakan senyumku dan menjawab, "Gue ga ada duit Tati. Makanya gue harus balik ke kehidupan nyata, belajar mengejar beasiswa sekaligus belajar mendapatkan duit."

"Tapi lo pacar Kevin sekarang Shel. Apa sih yang lo ga bisa dapat dari dia?"

Aku tersenyum getir, seharusnya tidak heran kalau berita tersebut sudah tersebar di lingkungan teman-temanku yang berada di Jakarta. "Tapi uang tersebut bukan dari keluarga gue dan semua orang pasti bisa berubah kan? Gue ga mungkin bisa terus-terusan menjadi Shelby yang dulu ketika hampir seluruh bisnis keluarga gue sekarang sudah merupakan bagian dari bisnis keluarga Kevin."

Tatiana terdiam dan menghela napas. "Ngomong-ngomong, kok bisa sih lo sama Kevin? Gue awalnya kaget tapi yang gue dengar-dengar sih katanya lo yang selingkuh dari Jordan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello, Love (OneShot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang