4 - SL - Gadis Alpukat

1.4K 216 67
                                    

Maaf baru update. Aku kangen Yoonrosé. Oke, Happy reading...

Mungkin inilah mengapa ingatan diciptakan

Agar kau nampak selalu ada

Ketika kau tak ada


        Suasana hatinya sedang tidak baik, Rose membatalkan niatan untuk pergi ke kantor. Semakin bertambah kesal setelah membaca isi pesan bertubi-tubi dari Jisoo, kemudian Jennie dan Lisa. Tetapi hanya Lisa saja yang mengajak bertemu. Dengan nada suara tidak biasanya begitu yang Rose tangkap saat menerima panggilan telepon dari Lisa. Setibanya di tempat ini, lokasinya berangin, dan tidak ada dinding, luar biasa sekali Lalisa Manoban memilih tempat bertemu. Turun dari motor kemudian melepaskan kacamata hitamnya. Baru menaiki dua anak tangga, Lisa mudah mengenalinya, "Hei gadis alpukat, disiniii." Untungnya tempat ini masih terbilang sepi, hanya ada wanita berwajah barbie yang menjabat sebagai sahabatnya dan tiga orang yang sedang menyantap breakfast sambil mengobrol ringan. "Lo gak kerja, holang kaya," tanya Rose tanpa basa-basi.

       "Ini gue lagi kerja, pemotretannya disini jam 10. lagi nunggu tim sama modelnya." Lisa menunjukkan kamera-kamera yang akan digunakan hari ini. Ah, Rose tidak melihat benda-benda itu. "Nih baca sendiri." Kata Lisa setelah selesai menggeser layar ponselnya, percakapan online antara dirinya dengan seseorang. Rose menyambut dengan biasa saja. Sampai wanita ini selesai membaca seluruh percakapan itu.

       "Nanyain lo tuh, ada hubungan sama siapa tadi namanya."

       "Pak Suga," Celetuk Rose mengambil asal minuman dingin milik Lisa.

        "Nah, itu. Wendy langsung chat gue, pas dia liat gue posting foto kita bareng-bareng. Tapi pas gue tanya balik, dia gak balas lagi chat gue."

       "Kok creepy ya. Kesannya gue pelakor gitu. Kan lo tau, gue baru ngeh itu orang relasi gue selama ini. Itu pun kalau gak Jisoo yang cari tau, mana mungkin gue tau. Apalagi siapa tadi ceweknya. Itu gue kenal dari mana. Dari Langiiiiit. Udah ah, berasa jadi artis di kepoin orang. Hidup gue biasa aja juga....gak penting lo Lis, bahas beginian. Gue pikir apaan. Dah ah, sebelum matahari makin panas, gue mau cari duit." Berdecak sambil berlarian, Lisa berteriak, maksudnya tidak begitu jelas oleh Rose, dan ia hanya menjawab dengan anggukan singkat tanda setuju. "Oke, gue kabarin Wendy." Kata Lisa lirih.


❄️❄️❄️

         Di kantor, tidak banyak yang Rose kerjakan, karena proyek terbarunya sedang dalam tahap pembangunan. Jadi kemungkinan Rose akan pergi hanya untuk melakukan pengecekan saja ke lokasi dalam beberapa hari ke depan. Jujur, hari ini fokusnya terbagi, pertanyaan Lisa berdengung dalam pikirannya. Terkontaminasi menjadi ikut penasaran. Berhenti di depan pagar dengan cat biru malam, menekan nekan klakson motor tiga kali, pintu pagar terbuka setelahnya. Ada mobil seseorang yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Meletakkan helm di kaca spion, asisten rumah tangganya mendekat. "Ada tamu bu, perempuan. Udah nunggu hampir 20 menit."


        "Siapa ya, saya gak punya janji ketemu di rumah. Lisa, Jennie atau Jisoo?."

        "Bukan bu, belum pernah kesini." Jelasnya sebelum pergi kembali ke dapur, Rose merapikan pakaian kerjanya serta menenteng tas kerjanya. "Gue capek ih, mau istirahaaaat. Tapi ada tamu." Keluhnya dengan langkah gontai, hingga masuk ke pintu belakang rumah, melintas di depan ruang tamu dan tercengang bukan main.

Gak salah liat kan gue, tau darimana alamat rumah gueeeee.

          Wendy berdiri dari sofa, tersenyum manis dan menyapa Rose yang mematung kebingungan. "Maaf, tau alamat rumah saya dari..." Selidik Rose ada nada ketidaksukaan disana. Sangat jelas.

Shirui Lily || Yoonrosé [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang