10. Hari Minggu [2]

802 84 3
                                    

Playlist: Zara Larsson–Uncover

***


"Sial, kampret! Itu apa di belakang lo itu apa?! Egoblok, jangan noleh, anjeng!"

Rose menutup telinganya karena merasa jengah mendengar Jimin yang sedari tadi tidak berhenti berteriak melihat adegan horor di layar besar bioskop. Beberapa orang risih dan menoleh yang hanya dibalas oleh Rose dengan senyuman tak enak.

"Anjing anjing, malah noleh!"

Rose mencubit lengan Jimin membuat cowok itu mengaduh dan menoleh pada Rose.

"Diem!" ujar Rose sembari melotot.

Jimin mengulum bibirnya ke dalam, berusaha untuk diam. Namun, saat matanya menangkap pemandangan tak mengenakkan di layar besar itu, Jimin berteriak lagi, kali ini lebih keras dari yang sebelum-sebelumnya.

"ARGHHHH!!"

"Sialan, Jimin!" Rose tidak tahan lagi karena makin banyak orang  yang menatap risih ke arahnya dan Jimin, akhirnya gadis itu menyeret Jimin keluar dari sana.

Sesampainya di luar, Rose langsung menghempaskan tangan Jimin dan menatapnya kesal. Jimin yang mengerti itu hanya diam sembari menenangkan dirinya sendiri.

"Kenapa lo gak bilang kalo lo penakut?!" tanya Rose kesal. Rose mengarahkan kedua tangannya ke kepala Jimin dan bertingkah seolah akan meremasnya.

"Gue gak takut ye," elak Jimin.

Rose mendecak. "Terus tadi apaan? Teriak-teriak macem banci menurut lo bukan penakut?"

"Gue cuma..... geli." kata Jimin masih enggan mengaku.

"Ahh, terserah lo aja ya. Gue nyesel udah ngasih tiket gue yang berharga ke lo!"

"Dih, gue beli ya!"

Rose semakin kesal pada pemuda di hadapannya ini. Akhirnya gadis itu pergi begitu saja, tapi tentu saja tidak akan Jimin biarkan. Jimin mengejar Rose dan mencekal tangan gadis itu.

"Apa lagi?!" tanya Rose galak.

"Gue kan udah nemenin lo nonton, gantian dong sekarang lo yang nemenin gue."

"Dih, ogah!" tolak Rose langsung. "Lagian lo bukan nemenin gue nonton ya, malah bikin malu."

"Ya, itu urusan lo. Yang penting gue udah nemenin lo kan? Sekarang gantian."

Rose kemudian diam.

"Ngapain lo?" tanya Jimin heran.

"Bentar, Goblok. Lagi mikir."

"Lah, bisa mikir? Emang punya otak?"

Detik berikutnya, Jimin sudah tertawa karena wajah Rose semakin memerah seperti banteng yang siap untuk menyeruduk.

***

Sementara di sisi lain, Jennie sedang menikmati es krim yang dibelikan Taehyung beberapa menit yang lalu. Taehyung sendiri juga tengah memakan es krimnya sembari mengamati Jennie. Jennie yang sadar sedang diperhatikan, mengangkat satu alisnya kepada Taehyung.

Taehyung tertawa. "Kagak, muka lo lucu aja kalo lagi makan es krim, cem bocah."

Jennie memutar bola matanya malas. Namun, dia kemudian merogoh sapu tangan dari dalam tas mininya dan memberikannya pada Taehyung.

"Ngapa?" tanya Taehyung tidak mengerti.

Jennie menunjuk bibirnya sendiri mengisyaratkan pada Taehyung kalau di bibirnya terdapat sisa es krim. Taehyung mengerti kemudian membersihkan bibirnya sendiri.

OURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang