Jangan lupa vote + commentnya, Sayang :*
Happy reading♡
Taehyung kembali ke dalam kelas dengan perasaan kesal. Jika tahu tanggapannya begitu, dia sudah pasti akan meninggalkan Jennie. Eh tidak, yang salah kan saudara-saudaranya, untuk apa Taehyung menyesal membantu orang yang memang sedang membutuhkan pertolongannya.
Saat dia kembali duduk di kursi guru, matanya menangkap sebuah benda yang tergeletak begitu saja di atas lantai. Taehyung mengamati itu, dan sudah jelas itu adalah sebuah barang yang biasa dibawa wanita kemana-mana.
Taehyung mengambilnya, kemudian mengamatinya. Ada nama seseorang yang dia tahu betul. Namun, rasa iseng Taehyung kembali muncul. Akhirnya dia pergi ke mejanya sendiri kemudian memasukkan benda tersebut ke dalam tasnya.
Setelah itu Taehyung kembali mencatat di meja guru dan bersikap seolah dia tidak pernah melakukan sesuatu.
***
"Diary," Jennie menjawab pertanyaan Lisa yang sejak tadi menanyakan dirinya sedang mencari apa sampai mengacak-acak lemari belajarnya sendiri.
Lisa yang awalnya santai saja di kasur karena kondisinya belum sembuh total mengernyit. Mendadak dia heran karena cewek dingin seperti Jennie ternyata masih punya waktu untuk menulis diary. Lagipula dia tidak pernah melihat Jennie dengan buku yang bisa disebut diary.
"Lo nulis diary, Jen?" tanya Lisa sembari mengubah posisinya menjadi duduk.
Jennie hanya mengabaikan pertanyaan Lisa.
Kemudian Rose dan Jisoo masuk. Masing-masing dari mereka membawa sebuah kertas manila yang akan dibuat sebagai media kesenian seperti yang diperintahkan oleh guru mereka. Rose menyerahkan kertas manila yang lebih kepada Jennie dan Lisa.
"Perut lo masih sakit, Jen?" Jisoo menanyakan keadaan Jennie.
Jennie menggeleng. Tadi setelah diomeli habis-habisan oleh Jisoo di sekolah, Jennie akhirnya mau makan, dengan syarat kalau kejadian ini tidak akan sampai ke telinga orang tua mereka.
"Hm. Lo nyari apaan, sih?" tanya Jisoo lagi.
"Nyari jodoh," ini bukan Jennie yang menjawab, melainkan Lisa.
Lisa tahu jika Jennie tidak suka privasinya diusik orang lain. Jadi dia tidak akan membiarkan Jisoo mengetahuinya. Jangan salah, walau begitu, Jennie juga lumayan dekat dengan Lisa dibandingkan dengan Jisoo dan Rose, karena mereka ada dalam satu kamar.
Jisoo melayangkan tatapan datarnya pada Rose yang hanya masa bodo. Setelah itu mereka mulai mengerjakan tugas mereka. Jisoo bersama Rose di atas meja rendah yang diletakkan di atas karpet bulu kamar Jennie dan Lisa. Jennie di atas meja belajarnya, sementara Lisa di tempat tidurnya.
Walau mereka tenang, sebenarnya diam-diam pikiran mereka memikirkan banyak hal. Terutama Jennie yang sedang bergelut dengan pikirannya yang benar-benar lupa dimana terakhir kali dia meletakkan diary merah mudanya itu.
Padahal benda tersebut sudah ada di tangan seorang cowok jahil sekarang.
***
Keesokan harinya di sekolah..
Rose sedang heboh sendiri karena tugasnya yang semalam baru dia kerjakan ketinggalan begitu saja di rumah. Dirinya menelepon sang bunda dan tentu saja tidak akan dijawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
OURS
FanfictionJisoo, Jennie, Rose, dan Lisa adalah 4 bersaudara yang tidak memiliki jarak usia jauh. Masuk diangkatan yang sama di sekolah sudah biasa mereka jalani. Walau Jisoo dan Jennie yang tertua di antara mereka seringkali diejek karena dianggap bodoh. Namu...