6. Lagi-lagi

1.2K 124 8
                                    

Mian, updatenya lama. Baru beres UN Kamis kemarin.

Jangan lupa vommentnya biar diriku terus semangat buat update.

Happy reading..

***

Bagian mana yang paling kamu sukai dalam kehidupan? Aku? Saat kehadiranku berguna untuk keberadaan orang lain.

***

Jisoo turun ke lantai bawah setelah beberapa menit yang lalu Lisa memanggilnya untuk turun karena ada tamu yang tengah menunggunya.

Jin disana. Di sofa ruang tamunya. Duduk dalam diam sembari memandang teh hangat yang Jisoo duga dibuatkan oleh Lisa.

Menyadari ada yang tengah menatapnya, Jin pun mendongak dan menemukan Jisoo dalam balutan dress selutut berwarna ungu pastel. Rambut ungu terangnya digerai lurus dengan senyum yang tak luput dari pengamatan Jin.

Berdiri, Jin kemudian balik tersenyum kepada Jisoo. Dia mendekati gadis itu dan memandang Jisoo dalam-dalam.

"Ekhm,"

Jisoo pura-pura terbatuk karena lama-lama dia risih dipandang lama seperti itu.

Jin terkekeh kecil. "Gue baru sadar, ternyata lo lebih manis kalau lagi senyum kayak tadi."

Jisoo tertawa kecil, "bisa aja lo."

"Apakah anda siap, Princess Terong?"

"Princess Terong?" beo Jisoo.

Jin mengangguk, "karena yang ada di badan lo sekarang serba ungu, termasuk rambut lo."

"Ahh, iya-iya." Jisoo mengangguk-angguk mengerti.

"Yaudah, ayo." ajak Jin kemudian berjalan terlebih dahulu dari Jisoo.

Jisoo hanya berdehem kemudian mengikuti Jin. Tanpa sadar ada suatu hal yang dia lupakan.

***

Rose menguap saat dia baru menulis satu jawaban untuk pr yang ada di bukunya. Dia melirik jam yang ada di dinding kamar, sudah pukul setengah sembilan malam.

"Elah Rose, Rose, lu baru nulis dua kalimat aja udah nguap, gimana sama 19 soal lainnya?" tanya Rose pada dirinya sendiri.

Rose meneruskan pekerjaannya dan lagi-lagi dia menguap. "Duh, Rose cantik ngantuk!"

Berdiri, Rose pergi ke kamar Jennie dan Lisa. Saat membuka pintunya ternyata kamar itu sudah gelap, hanya ada sinar dari rembulan dan dari bintang fosfor yang pernah Lisa tempel di sepanjang dinding kamar.

Rose masuk kemudian melihat-lihat kamar 2 saudaranya itu. Tadinya hening, tapi saat sudah di dalam, Rose mendengar suara isakan seseorang.

Rose berjalan ke ranjang Lisa. Ah tidak. Saudaranya itu tidak menangis. Dia sedang tidur nyenyak dengan mulut terbuka dan tangan yang ada di dalam baju tidurnya.

Jelek sekali.

Kalau bukan Lisa, berarti tidak salah lagi kalau yang menangis adalah Jennie.

OURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang