"Ken Ghan Rik, kita ikut ke rumah sakit ya! Gue mau ketemu sama Glory!" Pinta Alera.
Ghani sedang menyalakan mobilnya, Kenzi yang sedang menggendong Akila, dan Erik yang sedang bersandar di pintu. Mereka semua menoleh ke asal suara itu.
"Big No, lo Mela sama Key di rumah aja! Jagain rumah Glory, ini udah malem perempuan ga baik di luar rumah, apa lagi Key sama Mela lagi hamil muda, rawan Ra! Lagian di rumah sakit banyak penyakit, gue ga mau ya di antara kalian ada yang sakit!" Tegas Erik.
Ketiga cewek itu berdecih. "Ck lo mah ga tau apa apa, mending diem aja! Kita itu sebagai perempuan juga sahabat Glory, Khawatir tau sama ke adaan Glory!" Kesal Pamela.
Erik mengindikan bahunya acuh. "Itu mah serah lo aja, kalo Alera gue ga bolehin keluar, dan buat Lo berdua izin aja dulu sama suami kalian. Kalo misalkan kalian di bolehin, gue acungin jempol!" Santuy Erik sambil melirik Alera yang mukanya sudah di tekuk.
"Cih ngelarang se enak jidad lo, gue ga butuh persetujuan dari lo Rik!" Malas Alera.
"Lo pilih tetep di rumah, atau lo pergi kerumah sakit asalkan lo mau gue cium!" Goda Erik sambil menaik turunkan Alisnya.
Alera mendelik dan menjewer telinga Erik. "Makan tuh ciuman!" Bisik Alera.
Kenzi dan Ghani datang menemui teman temanya. "Yuk mobil udah siap, Key kamu dirumah aja ya? Soalnya di sana banyak penyakit, suasana malem juga lagi dingin, aku takut kamu sakit, aku juga khawatir sama calon baby nya." Lembut Kenzi.
Key menghela napasnya berat, mau tak mau ia harus menuruti apa kata suaminya. Mereka berdua sudah tidak seperti dahulu lagi, yang berstatus Pacaran tapi melainkan sudah berganti status menjadi Suami Istri. Key tidak mau menjadi istri pembangkang.
"Hmm iya deh iya, ya udah kamu sama yang lain hati hati di jalan. Nanti kabarin aku, gimana keadaan Glory sama Adrian! Pulangnya ga usah ke maleman, ga usah nongkrong di Cafe, titip salam buat Glory." Kata Key. Kenzi tersenyum dan mencium kening Key.
Cup
"Oke siap, aku ke mobil dulu ya!" Bisik Kenzi.
"Bangke lo Ken, ga liat tempat!" Dumel Erik.
Pamela melirik Ghani. "Eumm sayang aku boleh ikut ya ya ya? Aku mau jeng-"
"No no no and no, aku ga mau janin yang ada di perut kamu kenapa napa, juga kamu kenapa napa. Ini udah malem, kamu Key sama Alera di rumah aja, tidur udah malem. Nanti kalo aku udah pulang, aku kasih tau ke adaan Glory," potong Ghani.
Pamela mengerucutkan bibirnya dan mengendus kesal. "Kalo gitu kita berangkat dulu,"
Cup
Ghani mencium cepat bibir Pamela, suami istri bebas bukan?
"Kuy Rik, otw!"
Kemudian Erik melirik ke arah Alera. "Beb aku berangkat dulu ya, jaga bayi kita!"
Bugh.
"Bayi pala lo ilang! Sana lo pergi, lama lama sebel gue samaa lo!" Usir Alera.
Mereka terkekeh, kemudian Erik berjalan masuk ke dalam Mobil. Saat semua sudah berada di mobil.
"E eh tante Diana mana?" Tanya Alera yang mengamati sekitarnya.
Mereka celingak celinguk mencari keberadaan tante Diana, pasalnya tante Diana belum masuk ke dalam mobil.
"Eh iya ya, kemana tuh tante?" Gumam Ghani yang menyupir mobilnya.
"Yuk tante berangkat dulu, hehe maaf tante tadi habis ke kamar mandi!" Jawab tante Diana yang tiba tiba sudah di belakang tiga wanita cantik itu
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORY •HIATUS•
ActionWarning: 15+ Selamat bergabung di lorong waktu seorang Glory Alexa Marrel. Seorang wanita yang memiliki sejuta masalah di dalam kehidupanya. Entah masalah Keluarga, Hati, Karir. Namun di balik sejuta masalah yang menerpa hidupnya, Glory menjadi kepr...