GLORY •HIATUS•

102- HARI BERSEJARAH

102- HARI BERSEJARAH

●●●

Hari dimana Glory dan Kevan sah menjadi suami dan istri. Jika di tanya perasaan Glory bagaimana?

SANGAT SANGAT SANGAT SENANG.

Tak bisa di ungkapkan lagi. Mungkin sekarang dan saat ini, air mata bahagia yang akan mewakili ucapan Glory.

"Mommy," panggil Jashen.

Glory tersenyum lewat cermin. "Jashen yang nurut, ya sayang."

Jashen mengangguk. "Mommy jangan lupa ya nanti, kasih adik laki laki untuk Jashen. Oke?" Pinta Jashen.

Lagi lagi Jashen menyinggung soal Adik. Jantung Glory berdegub sangat kencang. Dirinya akan menjadi seorang istri, seseorang yang akan hidup dengan Kevan.

Dan pastinya akan menjadi sosok Ibu yang sesungguhnya.

Namun Glory tak memikirkan itu dulu, yang Glory pikirkan, acaranya lancar.

Kemudian MUA Glory masuk kedalam ruangan Glory. "Permisi Nona,"

Glory dan Jashen menoleh. Glory berdiri dari duduknya. "E eh sudah datang,"

Mua itu tersenyum dan menaruh peralatan Make-up mahalnya.

"Oh iya Den, Aden di panggil sama Tuan Kevan." Kata MUA itu.

Jashen mengangguk. "Oke,"

"Mom Jashen ke sana dulu, yaaa." Pamit Jashen.

Glory mengangguk dan tersenyum. "Jangan nakal," Glory memperingati.

Kemudian Jashen keluar dari ruangan itu.

"Nona siap untuk di Make Up?" Kata mbak mbak MUA itu.

Glory mengangguk. Kemudian Glory pejamkan matanya. Sambil tiduran.

MUA itu pertama tama membersihkan muka Glory dengan pembersih wajah dan kapas.

"Enak ini, Non untuk di make up in. Wajahnya sudah cantik, apa lagi pake Make Up. Beuhh pada pangling semua tamu,"

Glory terkekeh.

●●●

"Van jangan lupa cepet bikin debay. Nanti anak gue, anak Kenzi, anak Erik. Jadi satu geng. Namanya Geng the power of Boy handsome." Ujar Ghani yang sedang mengancing kemejanya.

Mereka semua tertawa. "Whahaha anjay,"

"Ngelantur lo kalo ngomong, Ghan. Ijab kabul aja belum," Kata Erik.

Ghani menyengir. "Oh iya Alera udah ngisi?" Tanya Kevan.

Erik menatap Kevan. "Nanti aja, nantikan berita selanjutnya. Xixi." Jawab Erik.

Mereka hening sejenak. "Oh ya Reza mana?" Tanya Kenzi sambil celingak celinguk.

"Masih molor dia," jawab enteng Ghani.