120- Kantor

102 10 1
                                    

5 bulan...

Glory duduk di ruang kerjanya, berhadapan kembali pada laptop miliknya dengan perut yang membunting atau membuncit.

Pasalnya Glory sangat bosan, di kamar ia hanya rebahan dan membuat jiwa kantuknya berontak.

Jika di ruang tamu, ia inginnya menonton film drakor kesukaanya, dan jika ketahuan Kevan, bisa di omelin. Karena Kevan tak suka jika Glory mengeluarkan air matanya hanya untuk film Drama  itu.

Jika di Mall atau di luar?

Capek dan lelah.

Biasannya kehamilan seperti Glory, biasa di sebut hamil kebo. Tak merasakan mual atau pun hal semacamnya.

Apa lagi morning sicknes beruntung sekali Glory.

"Semua udah gue rekap, terus mau gue apain lagi?"

Glory mengangkat bahunya acuh, ia berdiri dan menggendong seluruh jajan dan cemilannya yang berserakan.

Yap betul sekali, Glory sedang nyemil. Semua jajan Glory keluarkan, pasalnya ia sedang suka mengemil.

Kemudian Glory bopong semua jajan itu, ia berhenti  di depan pintu teras. Glory menyeritkan dahinnya.

"What?"

Kemudian Glory menaruh semua jajanan yang di gendongannya, Glory langsung menghampiri Kevan.

"Van?"

Kevan menoleh kebelakang, ia menemui istrinya yang sedang berdecak pinggang. Kevan membalikan badannya dan langsung memeluk Glory.

"Glory aku khawatir sama kamu." Pelukan Kevan sangat erat. Glory menganga.

"Ets Van Van Van, kamu kenapa sih?" Glory melepaskan pelukan Kevan.

Kevan menangkup pipi tembem Glory. Ia tatap mata indah Glory.

"Tadi aku dapet kabar, kalo kamu jatuh. Makannya aku pulang sekarang. T tapi kamu gak kenapa napa kan? Kamu sehat kan?"

Tawa Glory pecah. "Kamu itu ngaco Van, siapa sih yang jatuh? Aku disini baik baik aja, malah tadi aku lagi nyemil jajannya si Jashen."

Kevan menghela nafasnya lega. "Syukur lah, sialan berarti aku di tipu orang, Glo."

"Hah?"

Kevan menyodorkan layar ponsel, Glory langsung membaca pesan WhatsApp dari nomer Asing. Tak tersimpan di kontak Kevan.

Istri anda jatuh, dan bayinnya bermasalah.

Glory berdecak. "Kamu jaman gini masih aja percaya sama orang gabut kek dia! Dia itu cuma caper sama kamu, dia kurang perhatian dari pasangannya. Lain kali, kamu blok aja nomer yang gak penting gini." Kesal Glory.

Kevan mengangguk. Kevan cium cepat pipi Glory, "Iya sayang Iya, ya udah kalo gitu aku mau balik lagi ke kantor."

Glory mengangguk. "Hm hati hati, gak usah di ladenin."

Kevan hormat pada Glory. "Siap Ndan."

Glory mencengkram kedua bahu Kevan.

"Setelah jam istirahat, aku mau ketemu sama sekertaris baru kamu!" Kata Glory dengan wajah yang lumayan tak suka

GLORY •HIATUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang