Semenjak ulangan semesteran, Fanny semakin dekat dengan Fionna. Fanny berusaha memendam dan menyingkirkan semua rasa sakit hatinya. Sekarang baginya yang terpentingnya yaitu mengejar cita-cita. Dia ingin melupakan Ersya, dia hanya membuat hati Fanny patah.
Pagi ini, Fanny akan menerima hasil ulangan semesternya.
"Morning" sapa Fanny kepada teman-temannya
"Morning" jawab mereka serempak
"Tumben tu muka gak kusut lagi. Udah lo setrika?" Ceplos Tiara
"Iya dong,, listrik di rumah gue baru nyala. Makanya gue baru setrika" jawab Fanny asal
"A***y" umpat Silvi
"Lo ngelawak?" Tanya Suci
"Kagakk" kata Fanny dengan santai
"Fio, Fel, ke kantin yuk. Gue belum sarapan ni" ajak Fanny
"Oke, lo gak ngajak kita" nyinyir Silvi membuat Fanny menyengir
"Etdah,,, gue lupa. Ayo" Fanny menarik tangan mereka
Kantin masih sepi, belum ada siswa-siswi yang berkeliaran.
"Fan, kira-kira siapa ya juara terbaiknya?" Tanya Felicie
"Gue lah" dengan lantang Fanny menjawab, hingga teman-temannya tersedak makanannya
"PD abis lo,,, sumpah deh. Baru kali ini gue nemu temen kayak lo" nyinyir Tiara
"Ya elah,, PD dikit napa sih?" Ucapan Fanny membuat mereka tertawa
"Itu mah gak dikit, itu PD banget tau" ujar Silvi
Ehemmm, suara batuk seseorang, menghentikan tawa mereka dan membuat tatapan merek beralih kepadanya
"Hai" sapanya. Mereka tak menjawab sapanya
"Asik banget kayaknya" ucap nya
"Ersya, lo ganggu tau" jawab Fionna
"Kenapa pada asik?" Tanya Ersya
"Kepo lo" sambung Fionna
"Aelahh" gerutu Ersya
"Tu Fanny, jadi bocil kok PD banget" tunjuk Tiara
"Oalah,, emang kenapa?" Tanya Ersya
"Kan tadi Felicie nanya dia %+%=×_×€£££¥¥" jelas Silvi
"Menurut gue sih bener, Fanny nilainya makin meningkat lho" ucap Ersya
"Nah, Ersya aja kagak ngomen. Kalian aja yang banyak nyinyir" sahut Fanny, mereka hanya menggelengkan kepalanya karena tingkah Fanny
Kriiinggg,,kringgg
Bel masuk berdering,"Etdah, makanan gue belum abis" kata Fanny
"Sini gue bantu" Aditya menarik makanan Fanny dan langsung di lahap sampai habis tak tersisa
"Dasar lo, karna lo udah ngabisin makanan gue lo bakal" omongan Fanny terputus karena Aditya
"Bakal ditraktir,,," potong Aditya dengan bangga
"Enak mulut lo kalo ngomong. Maksud gue, lo yang bayarin makanan gue. Karna gue belum bayar" ucap Fanny dengan meninggalkan Aditya
"Sialan lo,, Fan, Fan, Fannyy" panggil Aditya
"Gue gak denger" jawab Fanny
"Gak denger kok jawab" gerutu Aditya,
"Mau kemana lo? Enak aje mau kabur. Bayar dulu dong" suara mpok lela(pemilik kantin) mengaggetkan Aditya yang hendak kabur
"Kagak mpok, ni gue lagi mau ambil duit" jawab Aditya
"Er, gue pinjem uang lo dong. Gue belum ambil di ATM" pinta Aditya
"Udah, lo gak usah minjem, biar gue yang bayarin" sahut Ersya
"Oh My God,,, terimakasih Engkau telah memberikan Ersya menjadi sahabat hamba" Aditya bersyukur sambil bersujud
"Lebay lo" ucap Ersya♥ 💫 ♥
Saat yang dinanti-nanti telah tiba, semua siswa-siswi kumpul di aula. Fanny and the geng segera menuju ke aula sekolah
"Fan, gue deg-degan ni" ucap Felicie
"Gue juga kale,,," sahut Fanny
Detik-detik pengumuman telah didepan mata. wajah Fanny berubah menjadi pucat
"Juara terbaik diraih oleh..." semua siswa-siswi tidak sabar menunggu nama yang akan disebut
"Ya Allah, hamba berharap sekali dapat juara terbaik" batin Fanny. Deg,deg,deg, jantung Fanny berdetak kencang layaknya orang lari maraton, keringatnya bertetesan di keningnya, tapi tidak membuat wajah cantiknya luntur.
"Faaaa nnnnnyyyyyy" suara menggema di ruang aula. Sorakan siswa-siswi dan tepuk tangan memenuhi ruangan
"OMG,,, Ya Allah terimakasih" syukur Fanny. Fanny segera naik panggung.
"Cieee,,, selamatt" ucap Fionna seraya memeluk
"Thank you" jawab Fanny membalas pelukan Fionna
"Selamat" sebuah tangan menjulur didepan Fanny
"Thanks" jawab Fanny membalas uluran tangan Ersya
"Lo emang terbaik, lo bisa pertahanin mahkota lo" ujar Silvi
"Dan lo Sya, jangan patah semangat,, gue yakin kalian berdua berhak mendapat mahkota itu" sambung Silvi
"Iya, lo berdua kan kunci jawabannya sekolah" sahut Felicie
"A***r lo" umpat Fanny
"Maksud Felicie itu, kalian berdua sama-sama kebanggaan sekolah" jelas Boy
"Nah,, itu maksud gue, Btw lo kok ngerti maksud gue? Jangan-jangan lo emang ngefens sama gue" Felicie mulai PD yang nggak jelas
"Apaan si?,, gue kan psikolog. Yang ngerti bahasanya orang gila" jawab Boy santai
"What the f**k, lo pikir gue orang gila?" Tanya Felicie
"Gue gak mikir lagi, tapi emang kenyataannya lo itu gila" nyinyir Boy
"Ersya, lo nemu dia dimana sih? Ngeselin banget sumpah" ucap Felicie menunjuk Boy
"Kenapa gak lo rongsokin aja?" Tanya Felicie
"Oiya,,, mana mungkin cowok Psikopat kayak dia laku di rongsokan" sambung Fanny
"B***t" umpat Boy
Mereka hanya tertawa saja melihat Felicie dan Boy berdebat.setelah selesai mereka kembali ke kelas.
"Ersya, thanks ya. Nilai-nilai gue bagus-bagus" ucap Fionna seraya memeluk Ersya.
"Oke" jawab Ersya. Fanny yang melihat langsung memalingkan wajahnya. Fionna mendekati Fanny
"Fan, makasih ya. Lo udah ngajarin gue" ucap Fionna memeluk Fanny
"You are welcome" jawab Fanny dengan senyum, tanpa membalas pelukannya
"Gue ke wc dulu ya" ucap Fanny bohong. Fanny melangkah, menjauhkan diri dari mereka semua.
"Hey cewek manja, lo knp?" Tanya Sela dengan gaya mengejek
"kok anda kepo yo?" Jawab Fanny dengan malas
"Kalo gue liat, dia lagi patah hati deh guys" ujar Elia
"Kok tau? Cie yang perhatian sama gue" canda Fanny
"Dasar cewek gila" gerutu Essy
"Baru tau? Dari dulu kalee" lagi-lagi Fanny menjawabnya dengan enteng
"Kenapa diem? udah selesai keponya?" Tanya Fanny seraya tertawa dan meninggalkan mereka semua
🔐 Trapped in a circle of love 🔐
Hay para pembaca,,
Makasih udah baca. Jamgan lupa di vote ya
Tunggu bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In A Circle Of Love (COMPLETED)
Teen FictionPemula guys,,, Butuh saran yang membangun Masalah demi masalah yang selalu berdatangan silih berganti,untuk melalui hidup yang dijalani Fanny.Rintangan demi rintangan yang harus dia lalui untuk mendapatkan perhatian dari seseorang yang dia cintai...