Weight

58 14 0
                                    

Esok paginya Fanny menyiapkan bekalnya untuk menghemat uang

"Harum banget" kata Vania

"Ulala,,, anak bungsunya mommy pagi-pagi udah masak" sanjung Vania

"Hehehee,,, iya buat sarapan sekaligus bekal Fanny sama kak Fanya" ujar Fanny

"Fanny bangunin kak Fanya dulu ya"

"Kak, kak Fanya... bangun oy, udah kesiangan lho" Fanny membangunkan Fanya

"Berisik,,, iya ni gue bangunn" gerutu Fanya

Setelah sarapan, Fanny langsung siap-siap pergi kesekolah. Hari kedua dia naik angkot

"Dingin juga pagi ini" gumam Fanny

"Dingin neng? Sini biar abang peluk" kata lelaki disamping Fanny

"Apaan si lo?" Fanny menggeser tubuhnya, agar jauh dari lelaki itu

"Ya elah neng, sini aja deket abang" katanya sambil menarik Fanny. Didalam angkot memang sepi

"lo jangan macem-macem ya sama gue" ancam Fanny, membuat lelaki itu tertawa terbahak-bahak

"Pak berhenti" ucap Fanny, namun tidak ada jawaban dari supir angkot supir tersebut malah makin ngebut dan berhenti di tempat yang sepi

"Ayo turun" lelaki itu menarik keras tangan Fanny yang di bantu oleh supir angkot

"Lepass" Fanny meronta-ronta

Fanny menginjak kedua kaki lelaki itu, saat lengah, Fanny melepaskan diri dari pegangan mereka

"Mau kemana lo?" Teriak supir angkot

Fanny berlari mengindar dari mereka, namun Fanny di tangkap lagi oleh kedua lelaki itu. Fanny mengeluarkan keterampilan bela dirinya. Mereka sempat kalah oleh Fanny, namun mereka masih mengejar Fanny

"Aaaaaaa" teriak Fanny ketika melihat mobil melaju didepannya, Fanny menutup matanya

"Fanny" suara yang sangat Fanny kenal

"Ersya" Fanny memeluk Ersya

"Hei" mereka kembali datang

"Dia milik kami" ucap lelaki tadi

"Apa? Gue gak salah denger?" Tanya Ersya

"B******n lo" umpat Ersya langsung menghajar kedua lelaki gila itu

"Pergi kalian" teriak Ersya.

"Hiks, hiks, hiks" isak Fanny terdengar jelas

"Lo gak di apa-apain kan?" Tanya Ersya

"Hampir di apa-apain" ucap Fanny. Ersya langsung memeluk Fanny erat

"Yuk masuk" Ersya membukakan pintu mobilnya

"Sya, gue turun deket sekolah aja ya, gak usah masuk"kata Fanny

"Why?" Tanya Ersya

"I do not want you to be embarrassed" jawab Fanny

"Gue gak pernah malu" ucap Ersya

"Tapi gue gak mau lo jadi bahan pembicaraan"

"Tanpa gue berangkat bareng sama lo. Gue juga udah di jadiin bahan pembicaraan, secara gue kan badboy nya sekolah" jelas Ersya

"Idih, sejak kapan lo jadi cowok alay bin lebay?" Tanya Fanny sambil tersenyum

"Sejak deket sama lo. Kan yang ngajarin gue lebay kan lo" jawab Ersya

"Gue gak ngajarin lo" kata Fanny tak mau kalah

"Hahaha,,, tapi lo alay banget,, jadinya gue ngikut deh" ucap Ersya. Fanny memukul lengan Ersya

Trapped In A Circle Of Love  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang