2 - Meet

401 63 24
                                    


Jujur, Taehyeong hanya mampu merenung akan keputusannya. Apakah yang dia lakukan benar atau akan membawa dampak buruk. Taehyeong masih ingat persis bagaimana hatinya tidak mau menerima perjodohan ini, karena dia tahu hatinya masih terisi kenangan lama.

Sudah lama sejak dia memutuskan tidak akan pernah menyukai atau membuka perasaannya kembali, tapi demi Ibunya Taehyeong akan melakukannya dengan perasaan tidak ada.

Sejahat itu? Tentu tidak! Taehyeong akan memperlakukannya sebagai seorang istri,
hanya kuadrat seorang istri itu lebih dari cukup.

Di sini, di Caffe bernuasa mewah untuk sekedar pertemuan kecil, tapi layaknya pertemuan seisi rumah. Padahal hanya Taehyeong dan Sora, sungguh mulia calon mertua Sora melakukannya.

"Apa tidak ada yang kurang, Tuan Taehyeong?" Tanya Sora ramah.

Setelah pertemuan yang kemarin, Sora harus menjaga sikapnya di depan Taehyeong demi menjaga image seorang Sora.

"Jangan terlalu memikirkanya, nona hanya tinggal duduk manis dan menjaga kesehatanmu." Itulah yang di katakan Taehyeong.

"Wahh- perhatian sekali calon suamiku, Ayahku memang terbaik dalam hal memilih!." Nada Sora mampu membuat Taehyung sedikit melotot.

"Ibuku juga tidak salah memilihmu nona!." Sambil menunjukkan smrik yang tak terbaca.

"Sebaiknya bersikap layaknya seorang yang menyetujui pernikahan ini, karena Ibuku mengawasi kita!."

Sora tidak terkejut dengan perkataan Taehyeong, karena Sora tahu tidaklah pertemuan ini di rencanakan oleh Yenri- ibu Taehyung. Mana ada di dalam Caffe semewah ini hanya mereka berdua.

"Apa tidak ada yang akan di bahas Tuan Taehyeong? karena aku masih akan bertemu temanku." Taehyeong hanya memandang Sora dengan senyuman mengerti.

"Jaga kesehatanmu dan jangan tidur terlalu malam, itu tidak baik bagi Calon istri Seorang Kim Taehyeong!." Setelah itu Taehyeong pergi meninggalkan Sora dengan tatapan menahan kesal atas perkataan Taehyeong.

Oh Tuhan.. Sora rasanya ingin menjambak rambutnya. Tapi sayang, Taehyeong terlalu tampan untuk merusak repotasi dari wajahnya. Siapa yang tidak terpesona, tapi sayangnya Sora hanya takut jika calon suaminya tidak bisa tersenyum di hari pernikahannya nanti

Jahat sekali.

---

"Apa yang kau pikirkan, apa calon suamimu berbuat kurang ajar padamu?"

Tanya Jungoo yang sedari tadi hanya memandang Sora. Sora tahu kalau Jungoo melihatnya dengan tatapan Bingung.

"Tidak, dia sangat baik padaku, bahkan dia memberiku nasehat jangan tidur terlalu malam, baik bukan-Jungoo?" Itulah yang di katakan Sora untuk menyakinkan kekhawatiran Jungoo.

"Aku temanmu atau mungkin adek kecilmu Sora, tapi aku lebih suka memanggilmu dengan nama saja, karena itu terlihat lebih jauh seumuran denganku. Katakan saja jika kau benar-benar merasa terbebani dengannya!" Jungoo berusaha menyakinkan perkataanya.

"Apa yang aku tutupin darimu, bahkan semuanya sudah aku ceritakan, apa lagi? tenang saja, aku percaya kau akan selalu ada untuk noona-mu ini."

Bagaimana bisa Sora menyembunyikan cerita dari Jungoo, seorang yang sudah di anggap sahabat atau bahkan saudara laki-lakinya. Jika sudah begini ingin rasanya Sora segera pulang hanya untuk menetralisirkan tubuhnya dengan segera mandi.

"Aku akan pulang, pulanglah sebelum bibi memarahimu."

Kali ini Sora seperti sedang menyuruh adek kecilnya lagi setelah 1 minggu tidak bertemu karena dia masih melakukan pekerjaan yang cukup melelahkan.

Scratches || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang