Keadaan Ayres mulai membaik tapi entah sudah berapa hari dia di kamar besar dan hitam ini..
"Dimana dia?" tanya ayres
Ayres bangkit dari tempat tidur lalu mulai berjalan dengan keraguan apakah dia dibebaskan melihat ruangan kamar itu.
"Kamar nya besar tapi gelap" kata ayres pelan..
Berjalan perlahan sampai sesuatu menarik matanya..
Sebuah vas bunga berisi bunga segar yang menurut ayres sedikit aneh karena diletak kan di sebuah meja marmer hitam yang kilat
Yang membuat ayres aneh adalah karena bunga itu terletak jauh dari apapun..sendiri di sebuah sudut.. menyendiri dan tampak kesepian..
Entah kenapa ayres serasa terpanggil ke sudut itu..
Berjalan pelan mendekati bunga itu dan saat bunga itu dijangkauan tangan nya..
Setetes airmata turun..
"Loh kenapa aku? Kok nangis?" tanya ayres bingung..
Ayres menghapus airmatanya dan memutuskan untuk mengganti air di vas bunga itu, saat tangan ayres menyentuh vas itu...sesuatu muncul dari dinding..
Ayres kemudian memandang apa yang keluar dari dalam dinding kemudian dengan mata berkaca, ayres mencoba menyentuh.
Sebuah lukisan muncul saat dia menyentuh vas bunga itu..
Lukisan yang besar..
Tapi satu² nya yang beri warna diruangan itu yang gelap itu..
Sebuah lukisan yang membuat airmatanya jatuh..
Perlahan ayres berjalan mendekati lukisan itu...lukisan yang jauh lebih besar dari dirinya...
Tangan ayres mulai menyentuh lukisan itu...bahkan tangan nya terlihat mungil dibandingkan lukisan itu..
"Anthe.."
Sebuah suara muncul dibelakang ayres yang membuatnya terkejut dan menoleh..
"Aku takut melupakan mu..jadi saat itu kulukis wujudmu dengan setiap penyesalan dan kerinduan disetiap hempasan kuas" kata kiano yang daritadi menikmati gerakan ayres di kamar nya.
Ayres kembali memandang lukisan itu dan berkata..
"Aku tidak seindah itu" kata ayres
KAMU SEDANG MEMBACA
R I N D U
Fanfiction( TAMAT) Aku Merindukan mu.. Sangat merindukan mu.. Dalam keabadian..