Hari ini Ayres tersenyum bahagia sejak dia bangun..
Pertama karena bos tempat dia kerja memberikan nya libur plus dia menerima amplop berisi uang untuk merayakan ulang tahun nya.
Kedua karena itu adalah "Hari ulang tahun" nya.
Dengan langkah yang lebar dan cepat, ayres menuju pasar dan langsung menuju tempat yang menjual asesoris untuk perayaan ulang tahun.
Ayres dengan mata lebar terlihat senang memilih beberapa jenis dan warna balon.
Setelah itu dia ke toko kue dan membeli sebuah kue kecil..
Lalu lanjutkan perjalanan nya menuju pemberhentian selanjutnya...
Istana sang Abadi..
Karena ayres sering keluar masuk tempat itu, jadi penjaga gerbang istana itu tidak lagi heran jika ayres langsung masuk begitu saja setelah menyapa mereka.
Para penjaga itu tentu saja tidak pernah membalas sapaan ayres karena kulit dan bentuk manusia hanya kamuflase dari bentuk mereka sebenarnya.
Ayres dengan sedikit melompat kesenangan lalu duduk di ruang tamu milik kiano, lalu mengeluarkan semua barang yang dia bawa tadi.
Kemana kah sang Abadi?
Ayres sendiri tidak tau, karena sangat susah menghubungi kiano akhir² ini..
Makanya dia pilih merayakan nya dirumah kiano, salah satu alasan nya karena ayres rindu pada kiano.
Sebenarnya banyak "orang" berdiri dibanyak sudut rumah itu, tapi smuanya hanya diam, bahkan ayres sebenarnya merasa canggung pada mereka semua.
Dengan tersenyum ayres mulai menghembus satu persatu balon yang dia beli tadi sampai nafasnya sesak dan putuskan berhenti dulu.
"Dirumah ini punya pompa sepeda tidak ya? Nafas ku habis niup balon" kata ayres pelan.
Dia mau bertanya tapi bingung mau bertanya ke siapa, tidak ada pelayan, tidak ada supir, tidak ada tukang kebun..hanya ada banyak "manusia" yang berdiri sempurna menjaga entah apa.
Jadi ayres putuskan saja mencari sendiri...
Membuka satu persatu lemari yang terdapat di ruang tamu dan di dapur..
"Dapur sebesar ini tapi apapun tidak ada, sultan memang beda" kata ayres pada diri sendiri saat melihat semua lemari itu kosong..hanya ada 2 piring dan 2 gelas dan itupun karena dia yang menggunakan nya.
"Aku capek..kenapa rumah ini besar benar, tau ahh..hembus sajalah" kata ayres kesal lalu kembali ke ruang tamu.
Ayres pun kembali menghembus balon demi balon lalu tersenyum bangga melihat banyak nya balon yang dia hembus.
Ayres kemudian mulai merias ruang tamu itu dengan balon..
Menempel di sana sini sampai terlihat indah.
"Balon...cek! kue..cek! Pak kiano...kemana dia ya?" kata ayres.
Dia ingin sekali merayakan ulangtahun nya dengan seseorang..selama ini dia hanya seorang diri, dan sekarang dia sudah memiliki kiano jadi dia ingin merasakan yang banyak orang rasakan, sebuah perayaan bersama seseorang.
Namun..
Istana ini begitu sepi..
Ayres duduk dilantai memandang hiasan balon yang dia buat sendiri dan tersenyum getir..
KAMU SEDANG MEMBACA
R I N D U
Fanfiction( TAMAT) Aku Merindukan mu.. Sangat merindukan mu.. Dalam keabadian..