Kiano yang sedang kesal pada Ayres duduk diam saat Ayres dengan teguh tetap ingin pulang ke kos nya dan kembali bekerja.
"aku harus mengurus bunga² di toko pak kiano terhormat" kata ayres dengan sedikit menyindir.
"Aku akan bangun rumah kaca penuh bunga disini, kalau perlu seluruh bunga di toko itu akan kubawa kemari" jawab kiano.
"Sombong nya" jawab ayres.
"Iya aku sombong, trus kenapa?" jawab kiano dengan dingin.
"aku menyukai nya" jawab ayres tiba²
Kiano menoleh pada Ayres dengan pandangan terkejut dan melihat ayres sedang tersenyum.
Ayres berjalan menghampiri kiano dan duduk dilantai sementara kiano diatas kursi.
"Yang mulia...tempat itu..toko itu bukan sekedar tempat aku mencari uang..tempat itu adalah tempat pertama yang membuka pintu nya untuk ku tanpa bertanya dan perduli" kata ayres.
3 tahun lalu..
Ayres yang kembali terusir dari tempat kerjaan setelah difitnah mencuri, berjalan kesana kemari menahan lapar, dia mau bekerja apapun asal diberikan makan.
Tidak punya tempat tinggal dan kelaparan, membuat ayres hampir ingin berbuat jahat dengan merampok atau mencuri.
"hidupku kok gini amat ya, aku dosa sebesar apa dimasa lalu sampai harus menderita begini" kata ayres pelan pada dirinya sendiri sambil terduduk di tepian jalan.
Tik...
Tik..
Tetes hujan yang semula kecil berubah menjadi deras dengan tiba² membuat ayres berlari dengan kencang mencari tempat berteduh.
Berteduh di sudut toko bunga, menahan dingin sambil kelaparan, ayres terduduk lemas dan mencoba menampung butiran air hujan dan meminum nya sedikit.
Entah bagaimana caranya..
Sekuntum bunga menarik perhatian nya..
Bunga yang tertunduk dan berbeda dari bunga yang lain..
Terlihat hidup tapi sperti patah..
Ayres tersenyum lalu menampung air hujan itu dan mulai menyiram bunga itu.
"Kenapa kelopak mu menunduk? Kamu cantik kok, sangat cantik.." kata ayres sambil berbicara pada bunga itu.
Sperti tersentak..
Mengingat kata² nya barusan pada bunga itu, tetesan air mata pun jatuh bersama air hujan.
"jangan menunduk ayres..kamu juga cantik..kamu juga indah" kata ayres sambil menghapus air mata.
"Ayo ayres! Smangat! kamu bisa!" kata ayres menyemangati dirinya sendiri.
Ayres kemudian menampung air hujan dan menyiram satu persatu bunga di halaman toko itu, dia tidak perduli dengan tubuh nya yang basah, ayres bermain hujan bersama bunga² itu.
Tak disadari Ayres, ada yang melihat semua yang dilakukan ayres itu.
"Hanya sebuah bunga yang mampu menyembuhkan bunga juga" jawab orang tersebut sambil tersenyum melihat pot berisi bunga yang tadi tertunduk layu sudah tegak berdiri dengan kelopak yang indah.
"selamat datang anthe.. akhirnya kamu pulang" jawab orang tersebut dan berjalan keluar toko.
"Hei anak muda" kata orang itu pada Ayres yang sedang asik bermain hujan sambil menampung air hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R I N D U
Fanfiction( TAMAT) Aku Merindukan mu.. Sangat merindukan mu.. Dalam keabadian..