Ayres yang sedang sibuk menata tampilan depan toko bunga tempat dia kerja terkejut saat ada sensasi dingin menyentuh tubuhnya.
Ayres menatap keatas untuk melihat sensasi dingin apa itu..
Seketika..
Ayres tersenyum..
Ulurkan tangan nya dan berkata lembut "salju.."
Senyuman ayres semakin besar, dia ulurkan kedua tangan nya lalu berputar dan tertawa.
"Salju pertama.." kata ayres.
"Artinya kalian harus masuk kedalam semua ok" masih kata ayres pada bunga² dihalaman toko itu.
"Dia menyukai salju, waktu hibernasi sudah tiba tapi kita harus urus dia dulu..lihat..bahagia benar ya untuk seorang mahluk pembunuh" kata mahluk yang mengintip dari kejauhan.
"kita tidak bisa mendekati nya, toko itu dipagar pedon, pikirkan cara agar manusia itu menjauh dari toko" kata mahluk itu.
"Saya tau caranya.."kata seorang mahluk dengan darah ditaring nya sambil menyeret sebuah mayat.
"Racuni dia, aku mau melihat apa yang akan dilakukan pedon saat minta penawarnya" kata mahluk itu lalu menghilang.
"Darahnya pasti terasa sangat manis jika kuhisap habis" jawab mahluk bertaring itu.
Mahluk bertaring itu kemudian berjalan pelan keluar dari kegelapan dan berubah menjadi seorang anak kecil yang berwajah pucat....
Dengan tertatih, mahluk yang menjadi anak kecil itu menjatuhkan badan nya disebrang toko bunga tempat ayres bekerja.
Ayres yang semula menyusun pot bunga terkejut saat melihat seorang anak kecil menangis di sebrang toko nya..
Langkah ayres terhenti saat tiba² peringatan kiano muncul di benak nya..
"Aku sudah pagari tempat ini, jangan keluar dari toko ini apapun terjadi..jika kamu harus keluar pastikan hubungi aku, akan aku temani" kata kiano ketika mengantar ayres pulang ke toko bunga itu.
Ayres menjadi ragu melangkah, tapi hati nya tidak tega melihat rupa anak keci yang terduduk di pinggir jalan itu.
Setelah berpikir, ayres kemudian melangkah menghampiri anak kecil itu sambil membawa minuman yang dia bawa dari dalam toko.
"Adek kecil.." kata ayres lembut sambil mengelus kepala anak itu.
Anak itu mengangkat kepala nya tapi terdiam..
Ayres tersenyum lebar sambil menyerahkan botol minuman itu pada si anak.
Anak kecil itu masih terus memandang ayres tanpa berkedip..
"Terima kasih kak.." kata anak kecil itu.
"Ayres!"teriak seseorang dengan keras
Sebelum menoleh, ayres bisa merasakan tubuhnya terbang dan sesuatu berbau amis mulai tercium.
Tanpa ayres sadari kapan dan bagaimana, dia sudah berada di pelukan anak kecil tadi dan dalam keadaan mengambang.
Ayres yang menyadari keadaan nya pun mulai meronta tapi ada sebuah bisikan yang membuat nya terdiam dan pucat.
"Ayres!..turunkan dia" teriak kiano.
KAMU SEDANG MEMBACA
R I N D U
Fanfiction( TAMAT) Aku Merindukan mu.. Sangat merindukan mu.. Dalam keabadian..