Sevira adalah wanita penyihir yang sangat aneh. Meskipun usianya sudah cukup tua, Sevira begitu gemar bercinta karena hawa nafsunya tak tertahankan sehingga dia selalu mengincar lelaki sempurna untuk dijadikan pemuas nafsunya, terutama lelak dengan wajah tampan dan tubuh yang berotot. Setelah memuaskan birahinya, Sevira akan menyekap lelaki tersebut di ruangan bawah tanah dan mencari mangsa berikutnya. Usai mengumpulkan banyak mangsa di tepat penyekapannya, Sevira akan membunuh mereka satu-persatu.
"Ini adalah saatnya mencari mangsa baru... Tentu saja lelaki yang tampan, gagah, dan bertubuh mantap..." Gumam Sevira.
Sevira pun berjalan menyusuri sebuah sungai. Pandangannya tertuju ke arah sesuatu yang membuat langkahnya terhenti.
"Hmm?"
Sebuah seragam taruna tergeletak di tanah. Tak jauh dari situ, tampaklah seorang laki-laki dengan yang tengah berenang di sungai.
"Sepertinya cowok itu taruna... Pasti dia memiliki tubuh yang mantap!" Ucap Sevira.
BYYUUURRRR!!!
Sang taruna muncul di permukaan air. Sevira terkagum-kagum melihat paras tampan sang taruna yang amat gagah itu. Tak hanya tampan, taruna itu juga memiliki badan yang sempurna. Sang taruna memakai kaos oblong putih polos. Lengannya terlihat kekar dengan otot trisep yang mantap. Kaosnya basah kuyub hingga transparan dan menampilkan dadanya yang bidang dengan perut yang dihiasi oleh lekukan berbentuk kotak-kotak. Meski memakai baju, perut six-packnya dapat dipandang dengan jelas oleh siapapun yang melihatnya.
"Sexy... Dia adalah mangsa berikutnya.
Dengan sihirnya, Sevira menjelma menjadi seorang gadis muda yang cantik dan bertubuh seksi untuk bisa memikat sang taruna. Usai berubah wujud, Sevira pun melompat ke sungai itu dan berpura-pura tak bisa berenang.
"AHHHHHHH!!! TOLONGGG!!!"
Dengan sigap, sang taruna langsung melompat ke sungai dan menyelamatkan Sevira kemudian membawanya ke tepi sungai.
"Ma-makasih..." Ucap Sevira sambil tersenyum.
"Sama-sama..." Sahut sang taruna.
Sevira terkekeh dalam hati karena aksinya berubah wujud menjadi gadis muda yang cantik berhasil membuat wajah sang taruna menjadi tersipu malu hingga memerah padam.
"Nama saya Sevira... Nama kamu siapa, mas?" Tanya Sevira dengan suara lembut.
"Nama saya Reyan, mbak... S-salam kenal..." Jawab sang taruna itu agak gugup.
Pandangan Sevira tanpa henti-hentinya tertuju ke arah perut six-pack Reyan yang terekspose amat jelas dari balik kaos basah kuyub miliknya.
"Badannya mas Reyan bagus sekali..." Puji Sevira dengan nada genit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERITA PENYIKSAAN
Historia CortaIni adalah kumpulan cerita fiksi tentang penyiksaan. Setiap episode cerita menampilkan kisah yang berbeda-beda dari masing-masing tokoh dan tidak ada hubungan dengan episode ceritanya lainnya. Cerita antar episode tidak berkesinambungan sama sekali...