Cerita 37: Radit dan Irwan

2K 12 7
                                    


WHUUUUSSSHHHH...

Angin sepoi-sepoi berhembus sejuk ke arah sebuah bangunan tua tak berpenghuni yang berada cukup jauh dari jalanan ramai.

"Huftttt..."


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tampaklah seorang pria yang sedang duduk sambil menghela nafas di ujung lorong bangunan tua itu. Namanya Irwan. Usianya 27 tahun. Dia memakai T-shirt dan celana jeans biru dongker. Irwan adalah seorang psikopat yang selalu menyendiri di dalam bangunan itu karena biasanya tidak ada orang sama sekali di situ.

"Kira-kira siapa mangsa berikut gue ya..." Gumam Irwan.

Irwan tak memiliki keluarga sama sekali. Dia hidup sebatang kara. Itulah sebabnya dia menjadi seorang psikopat yang gemar membunuh dengan caranya sendiri.

SRREEEETTTT...

Irwan tertidur. Dia memang biasa tidur di bangunan tua itu. Di sana tak pernah ada yang menemukannya. Itu adalah tempat persembunyian yang paling tepat baginya.

"Mana target gue berikutnya?" Tanya Irwan.

Bahkan jiwa psikopat Irwan sampai ikut terbawa dalam mimpi. Dia selalu bermimpi mengejar mangsa seperti yang biasa dilakukannya.

"Huhh... Hahh..."

Terdengar deru nafas seseorang yang sepertinya berada tidak terlalu jauh dari posisi Irwan.

"Ada orang... Gue bisa dengar jelas suaranya..." Ujar Irwan.

Irwan pun membuka matanya. Dia baru saja terbangun dari tidurnya. Padahal tadi dia sedang asyik bermimpi menemukan mangsa berikutnya.

"Siaaallll... Ternyata gue cuma mimpi..." Keluh Irwan.

"Huhh... Hahh..."

Suara deru nafas itu masih terdengar. Begitu nyata pada telinga Irwan. Tak jauh dari posisinya saat ini.

"Gue masih dengar suara itu... Sama persis... Pasti bukan mimpi..." Gumam Irwan lagi.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KUMPULAN CERITA PENYIKSAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang