"Hanya karena sifat dan tinggah laku mereka yang berbeda-beda bisa membuat kita tertawa dan tetap mendukung kita dalam keadaan apapun, itulah yang dinamakan sahabat;)"
-MUH🍂Antariksa Internasional School, sekolah swasta bertaraf Internasional dengan fasilitas yang lengkap. Untuk menjadi siswa di sekolah swasta ini diperlukan dana yang tidak sedikit, dan sinilah sekolah tempat para anak pengusaha kaya. Tak heran fasilitas di sekolah ini sangat memadai dan tenaga pengajarannya tidak perlu diragukan lagi, hanya seorang guru terbaik yang bisa mengajar disini.
Sekarang Izel berada didepan gerbang Antariksa Internasional school, setelah melalui perdebatan panjang dengan Javas di mobil, dia harus pasrah dan merutuki nasibnya yang memiliki Abang yang protektif terhadapnya.
"Bang, nanti gue maen ya?" Ucap Izel.
"Nggak. Lo udah kelas 12 Zel, jadi harus banyakin belajar. Jangan banyakin maen!" Ucap Javas.
"Gue? Banyakin belajar? Lo mau liat adek lo mati karna keselek buku!"Ucap Izel.
Javas hanya menggelengkan kepala tanda penolakan, lagian mana ada orang mati karna keselek buku.
"Halah, alasan lo aja. Pokoknya lo nggak boleh maen! Udah sana masuk sekolah nanti keburu ditutup gerbangnya."Izel hanya mendengus mendengar perkataan Javas dan segera mengalami Javas.
Entahlah akhir-akhir ini Javas selalu protektif terhadap adiknya, bahkan selama liburan sekolah, Izel hanya main dengan teman-temannya hanya dua kali saja! Bayangkan hanya dua kali, dan sisa liburannya Izel hanya di rumah saja.
"Woi! Ngapain lo gue panggilin dari tadi nggak respon lo?" Ucap seorang gadis yang menghampiri Izel.
"Eh, gue nggak denger tadi," Ucap Izel
"Kenapa lo? Pagi-pagi udah cemberut aja, kekurangan vitamin cogan ya?" Ucap gadis itu sembari terkekeh.
"Sorry-sorry aja ya, gue nggak pernah kekurangan vitamin cogan secara abang gue ganteng pake banget. Harus gue yang kasian sama lo 'kan lo jarang tuh ngeliat cogan," Cibir Izel.
Mendengar ejekan dari Izel gadis itu hanya mencebikkan bibirnya.
"Udah nggak usah di monyongin tuh bibir, sebelas duabelas sama Bebek. Ayo Tha kita masuk kelas pasti dua antonim udah nunggu kita."Izel segera menggandeng gadis itu, Aretha Calliana. Sahabat Izel sejak duduk di bangku sekolah dasar. Gadis manja, rambut sepunggung dengan warna coklat gelap.
Karena sekarang mereka kelas 12, maka kelas mereka ada di lantai 3. Sepanjang melewati koridor, mereka berdua bersandar gurau bahkan tertawa."Hello! I'm come back! Gimana kabar kalian guys?" Teriak Aretha saat didepan pintu kelasnya.
Izel yang disamping gadis itu, rasanya ingin sekali mengikat bibir sahabatnya dan membuangnya dilautan."Ya Ampun Tha, lo itu bisa nggak sih jangan teriak-teriak. Sakit telinga gue dengernya," Ucap Izel sembari mengusap telinganya.
Terkadang Izel heran, dari mana sahabatnya itu mendapatkan suara yang begitu melengking, bahkan toak masjid saja kalah dengan suara sahabatnya.
Sedangkan teman-teman sekelasnya hanya menoleh sebentar lalu menghiraukannya. Karna mereka semua sudah tahu kebiasaan Aretha dan suara melengkingnya."Ish lo nih, gue teriak kaya gitu untuk mengungkapkan betapa senengnya gue."
"Aduh dua bidadari gue ngapain berdiri di depan pintu, pamali lho nanti jodoh kalian putar balik cari yang laen," Ucap seorang pria.
Pria dengan baju yang tidak dimasukkan ke celana, rambut berantakan dan sedikit gondrong, lengan baju yang digulung, dan jangan lupa gelang yang melingkar dipergelangan tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/202500774-288-k284835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unknown Husband
Teen FictionHola guys! My Name is Grizelle Aira Hyden, gue putri bungsu keluarga Hyden. Umur gue 17 tahun, dan sekarang gue kelas 12! Hm, satu tahun lagi gue lulus! Tapi, gue ngerasa klo satu tahun lama banget kaya Berabad-abad karena gue nggak betah disekolah...