☘Mami

148 16 0
                                    


"Karena hubungan anak dan orang tua tidak harus dari aliran darah, kasih sayang pun bisa melebihi apapun,"
-MUH🍂

"Grizelle, maafkan mami saya karena sudah memelukmu tanpa izin terlebih dahulu," Ucap Saga sembari melirik maminya yang hanya bisa menunduk.

Sudah berapa kali Saga memperingatkan maminya agar tidak melakukan tindakan yang dapat membuat Izel curiga. Tadi baru saja dia dan Izel akan memasuki rumah, maminya tiba-tiba saja muncul dari balik pintu dan langsung memeluk Izel. Dan sekarang maminya sedang menunduk seperti anak kecil yang takut dimarahi oleh ayahnya, lihatlah maminya ini terlalu kekanakan di usianya yang sudah setengah abad.

"Tidak apa-apa pak, em tante juga mungkin tidak sengaja melakukannya," Ucap Izel sembari tersenyum canggung.

Kanaya, mami Saga langsung mendongakkan kepala dan menatap Izel dengan bebinar saat mendengar penuturan Izel, dia sangat senang menantu imutnya ini tidak marah kepadanya karena tindakannya tadi.

"Liat tuh Izel aja tidak marah, kenapa kamu yang sewot. Selow aja kaya sendal swallow jangan ngegas"

Saga hanya memutar bola matanya, entahlah antara maminya terlalu gaul atau saking gaulnya hingga maminya mengetahui kata-kata alay seperti itu.

"Izel jangan panggil tante, panggil saya mami saja. Karena hubungan anak dan orang tua tidak harus dari aliran darah, kasih sayang pun bisa melebihi apapun. Mami dari dulu ingin sekali mempunyai anak perempuan tapi nggak kesampean, mami tuh ya klo ke mall liat gaun buat anak perempuan suka gemes jadi mami beli deh. Kapan-kapan kita ke mall bareng ya Izel?"

"Iya, mi"

"Oya mami suka banget buat kue jadi nanti kita buat kue bareng ya, mami udah beli bahan-bahannya," Ucap Kanaya.

Izel hanya mengangguk sembari tersenyum, Kanaya berbeda sekali dengan Saga. Jika  Saga orang yang dingin dan irit bicara terhadap orang asing, maka Kanaya ini berbeda jauh sekali, Kanaya orang yang ramah sedikit cerewet dan jangan lupa sifat yang sangat gaulnya membuatnya tampak lebih muda.

"Mami sudahlah, Grizelle baru saja pulang sekolah. Biarkan dia istirahat jangan mengajaknya membuat hal yang aneh," Ucap Saga sembari melonggarkan dasinya.

"Hey! Hal aneh apa maksudmu? Mami cuma mengajaknya membuat kue bukan mengajaknya merampok toko emas," Ucap Kanaya.

Izel hanya menjadi pendengar yang baik mendengarkan perdebatan antara ibu dan anak. Sifat Saga yang dingin entah pergi kemana, semuanya berubah setelah beberapa hari ini.
Mungkin Saga hanya dingin dengan orang asing saja, tetapi dengan keluarga dan juga sahabatnya mendadak menghilang aura kutubnya.

"Sudahlah Grizelle lebih baik kamu ke kamarmu dan istirahat, jangan dengarkan perkataan mamiku,"

Saga membiarkan Izel pergi untuk istirahat jika terus diladeni maminya ini pasti akan mengajak Izel membuat hal yang aneh.

"Baik Pak, em- mami Izel ke kamar dulu nanti malam saja kita membuat kuenya," Izel menuruti perintah Saga, memang tubuhnya begitu letih dan dia ingin istirahat.

"Oke Izel sayang," Kanaya memberikan finger heart kepada Izel yang sudah menaiki anak tangga.

Izel hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya, sepertinya jika mengobrol dengan Kanaya akan mengasikkan. Selain Kanaya orang yang ramah, dia juga merupakan orang yang gaul.

***

Tok tok tok

"Izel bangun sayang, ini sudah hampir magrib,"
Ucap Kanaya yang berada di depan pintu kamar Izel.

 My Unknown HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang