☘Bertemu Kembali

211 24 8
                                    

Maaf ye guys🙏 baru bisa publish, kemaren aku banyak tugas jadi nggak bisa publis

Happy Reading💙

"Senyummu itu seperti betadine, karna bisa mengobati luka hatiku yang pernah ada;)"
~MUH🍂

"Selamat pagi," Sapa pria itu.

"Pagi, pak" Semua murid serentak menjawab sapaan dari pria tersebut.

"Saya ditunjuk oleh kepala sekolah untuk menjadi wali kelas kalian, saya harap kalian bisa menerima saya menjadi wali kelas kalian. Dan saya ingin kalian bisa membanggakan saya dengan prestasi yang kalian capai," Ucap pria itu dengan dingin.

---

"Yah, nggak asik. Masa guru cuek dan dingin kaya kutub utara jadi wali kelas kita sih," Ucap Izel sembari berbisik.

Disaat semua siswi seantero sekolah menginginkan Saga Julian Xaviano menjadi wali kelasnya, hanya Izel lah yang tidak menginginkan nya.

Entahlah Izel paling tidak menyukai guru ini, apalagi dengan sifatnya yang dingin, cuek, dan tegas. Bahkan baginya, Saga salah satu guru yang harus dia hindari, menurut Izel tingkat kekilleran Saga lebih tinggi dibandingkan Bu Rosna yang menjabat sebagai guru BK.

"Yeh, cuek-cuek gitu mah nggak masalah yang penting ganteng, lumayan buat tambahan vitamin mata," Ucap Aretha sembari memandang Saga dengan takjub.
Nah, sekarang sahabatnya juga termasuk salah satu fans guru tersebut. Apalagi tampilan Saga yang cool membuatnya sangat keren, membuat para murid mengidolakannya.

"Halah gantengan juga Bang Javas," Ucap Izel sembari memutar bola matanya jengah.
Izel heran dengan Aretha, setiap melihat laki-laki yang menurutnya lumayan tampan pasti dia langsung mengidolakannya.

"Lo ini! Buta kali ya? Liat noh Pak Saga udah kaya oppa-oppa Korea yang gue liat di drakor, ceo-ceo hot," Ucap Aretha sembari membayangkan Saga sebagai pemain Drakor kesukaannya.

"Hei! Kalian berdua kenapa berbisik-bisik? Cepat maju kedepan!" Suara Saga menginterupsi kelas sehingga semua murid menoleh kearah Izel dan Aretha.

Ini yang paling Izel tidak suka, dikit-dikit hukum, apa salahnya sih semua orang kan berhak berbicara.
Dengan hati yang dongkol dan langkah gontai Izel berdiri dan melangkah maju kedepan kelas. Berbeda dengan Aretha yang cengengesan tidak jelas, kapan lagi bisa melihat Pak Saga dari dekat, begitu pikirnya.

"Apa yang kalian bicarakan? sehingga tidak memperhatikan saya saat sedang berbicara," Ucap Saga

Izel hanya memutar bola matanya jengah dan berkata,
"Memangnya harus banget saya meratiin bapak?"

"Ya harus! Saya disini sedang mengajarkan materi kepada kalian. Tetapi kalian malah asik berbicara sendiri, Aretha kalian tadi membicarakan tentang apa? "Ucap Saga.

"Kami lagi ngomongin tentang ketampanan bapak yang seperti oppa-oppa Korea pak," Ucap Aretha dengan polosnya.
Tentu saja penuturan Aretha tadi berhasil membuat seluruh siswa dikelas tertawa.
Izel menepuk dahinya, sembari merutuki nasibnya yang memiliki teman seperti Aretha. Kenapa juga Aretha berbicara sejujurnya, seharusnya berbohong sedikit tidak masalah.

Lihatlah sekarang guru es itu menahan senyumnya, 'pasti nih guru kegeeran. Lagian yang ngomongin ketampanan dia kan cuma Aretha, gue nggak ikut-ikutan' batin Izel.

 My Unknown HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang