part 11

334 26 7
                                    

Maaf ya, up nya lama. Moodku turun karena foto fm TeTe couple berkeliaran di Ig. Ya meskipun cakepan Art kemana mana ya... tapi tetep aja sebel aku sama si MewOng...

Tapi tenang aku double up sama My boss is my ex.

~~
Rambo dan Type pergi makan malam bersama di sebuah restoran mewah. Setelah itu mereka berjalan-jalan di sekitar sungai chao praya.

"Terima kasih sudah mau pergi denganku, aku tidak akan melupakan malam ini."

"Jangan berlebihan, ini hanya makan malam biasa."

"Bagimu mungkin iya Ram, tapi tidak bagiku. Kau tahu berapa lama aku menantikan hal ini. Ini sudah terlalu malam, kau mau ku antar ke rumah atau ke asrama?"

"Antar aku ke asrama saja, aku ada penerbangan pagi."

"Baiklah ayo kita pulang."

Mereka tiba di asrama dan bertemu Pree. Raut wajah Pree terlihat sendu saat melihat mereka
Rambo berjalan di bandara, dia tidak melihat keberadaan Pree disana.

"Kau mencari siapa?" Tanya Pent.

"Kau membuatku terkejut, kenapa kau satu jadwal denganku?"

"Kenapa? Kau tidak suka? Ow apa kau mulai merindukan Pree?"

"Jangan bercanda, aku hanya terkejut saja, biasanya dia yang selalu bersamaku."

"Entahlah, tadi pagi-pagi sekali aku diminta bekerja."

~~
Sudah beberapa hari berlalu, dan Rambo tidak bertemu dengan Pree. Dan jujur Rambo merasa khawatir. Dan diapun mencari  Mo adik Pree.

"Phi Rambo, ada apa mencariku?" Tanya Mo. Keduanya janji bertemu di sebuah cafe.

"Aku hanya ingin bertanya, kemana Pree? Kenapa aku tidak bertemu dengannya beberapa hari ini?"

"Apa kau khawatir padanya phi?"

"Ya, sedikit."

"Bagaimana ya? Sebenarnya aku dilarang memberitahumu tentang keadaannya."

"Apa terjadi sesuatu padanya Mo?"

"Phi Pree mengalami kecelakaan, tapi tidak parah. Phi Pree membeli sebuah motor, karena belum mahir dia terjatuh dan kakinya sedikit terkilir."

"Apa sekarang dia baik-baik saja?"

"Ya, keadaannya jauh lebih baik phi. Tapi jika kau menengoknya, phi Pree pasti senang."

Rambo terdiam.
"Kau yakin Pree ingin aku datang? Bukankah dia sendiri yang menyembunyikan kecelakaannya."

"Ya memang benar, tapi aku yakin jauh di dalam hatinya phi Pree ingin kau datang. Sebenarnya sebelum kecelakaan itu terjadi, phi Pree sempat mabuk dan terus memanggil namamu phi. Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian. Tapi aku yakin phi Pree masih masih mencintaimu phi.

Rambo duduk diam di dalam mobilnya. Setelah pertemuan dengan Mo, gadis itu pergi karena harus kembali bekerja. Rambo masih ragu harus datang atau tidak ke rumah Pree atau tidak, tapi dia khawatir pada keadaan mantan kekasihnya itu. Akhirnya Rambo melajukan mobilnya menuju rumah Pree.

Dan lagi-lagi Rambo ragu. Padahal dia sudah ada di depan rumah Pree. Rambo perlahan menekan bel rumah Pree, tapi pintu rumah itu tak kunjung terbuka. Rambo semakin khawatir, apa keadaan Pree parah sampai dia kesulitan untuk membuka pintu rumahnya. Rambo membuka pintu rumah itu dan naik ke lantai dua menuju kamar Pree. Rambo membuka pintu kamarnya dan melihat Pree yang mencoba bangun dari lantai. Sepertinya Pree terjatuh saat mencoba bangun dari tempat tidur. Dan dengan segera Rambo menghampiri Pree dan mwmbantunya berdiri. Pree terlihat terkejut dengan kedatangan Rambo.

"Kau baik-baik saja?" Rambo membantu Pree duduk di atas tempat tidurnya.

"Bagaimana kau ada disini?"

"Mo memberitahuku keadaanmu, apa kau tak senang aku datang? Jika iya aku akan pergi saja."
Pree langsung menahan tangan Rambo.

"Jangan pergi, aku senang kau datang."

Mereka terdiam cukup lama, sampai bunyi perut Pree membuat Rambo tersenyum geli. Jangan tanyakan Pree, wajahnya sudah memerah karena malu.

'Sial, kenapa di saat seperti ini,' ucapnya dalam hati.

"Tunggu di sini, aku akan membuatkanmu makanan.
Rambo pergi ke dapur dan membuat makanan untuk Pree. Ya hanya makanan sederhana, omelet dan roti isi saja. Tapi cukup mengenyangkan.
Setelah selesai Rambo membawa makanan itu ke kamar Pree.

"Makanlah."

"Terima kasih." Pree mulai memakan makanannya.

"Maaf, aku malah merepotkanmu Ram."

"Hanya membuat roti isi dan omelet tak membuatku repot, apa kakimu baik-baik saja?"

"Hanya terkilir saja, tak ada yang serius."

"Lain kali hati-hati kalau lukanya serius bagaimana."

"Tidak masalah, aku senang kau khawatir padaku. Awalnya ku pikir aku sudah tergantikan oleh Type sampai membuat aku kacau. Tapi aku senang kau masih peduli padaku."

"Dasar bodoh. Jika Mo tidak memberitahuku tentang keadaanmu aku pasti tidak tahu."

"Maaf."

"Jangan lakukan hal bodoh seperti itu lagi, atau aku akan menghajarmu."

"Baiklah, aku akan berhati-hati mulai sekarang."

"Kau sudah makan?"

"Biasanya aku pesan antar."

"Kau itu sedang sakit, harusnya makan makanan yang sehat."

"Aku merindukan omelanmu itu Ram."

"Ck, hanya pada omelanku saja?"

"Tidak, aku rindu semuanya?"

Wajah Rambo memerah seketika.
"Tunggu disini, akan ku buatkan kau bubur." Rambo langsung keluar dari kamar Pree.

"Aku benar-benar merindukanmu Ram, sangat."

Rambo membawa bubur buatannya ke kamar Pree, tapi pria tampan itu sudah tidur. Ram menyimpan buburnya di meja, dan menyelimuti tubuh Pree. Rambo berjongkok dan melihat wajah Pree yang tertidur. Dulu dia terbiasa melihat wajah tertidur Pree, Rambo merapikan rambut yang menghalangi wajah Pree, membuat pria tampan itu terbangun dan terkejut melihat Rambo berada di dekatnya.

"Aku tadinya mau membangunkanmu untuk makan bubur dan obatnya. Apa kau mau makan sekarang?"

"Bisa kau suapi aku?"

"Yang terluka itu kan kakimu, tanganmu baik-baik saja."

"Ya sudah aku tidak makans aja."

"Baiklah akan aku suapi bayi besarny, ayo buka mulutmu."

Hari sudah sore sudah saatnya Rambo pulang.

"Pree, aku pulang dulu. Besok aku ada jadwal pagi."

"Bisakah kau datang lagi?"

"Besok aku akan kembali lagi, aku pergi."

"Terima kasih Ram."

"Sama-sama."

Sudah beberapa hari Rambo datang dan mengurus Pree sampai dia sembuh dan bisa kembali bekerja.
Art baru saja menutup pintu asramanya dan bersiap bekerja. Dia terkejut saat tiba-tiba sebuah tangan memeluknya dari belakang. Rambo hafal betul dengan bau minyak wangi yang dia hirup. Ini bau Pree.

"Pree lepaskan, aku harus bekerja."

"Ayo kita bekerja bersama-sama, aku sudah sembuh berkat bantunmu. Ayo kita berangkat bersama."

~~
Rambo baru saja sampai di asrama dan bertemu Type.

"Ram, apa kau sibuk?"

"Tidak."

"Bisa kita bicara sebentar."

Mereka kelar dari asrama menuju taman di dekat sana.

"Ram, aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku tidak bisa menahannya lebih lama. Ram, maukah kau jadi kekasihku?"
Rambo terkejut, dan tak jauh dari sana Pree melihat mereka.

Tbc.

PreeRam loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang