part 9

411 27 12
                                    

Rambo masuk ke dalam kamar hotel dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Tak lama terdengar suara pintu terbuka, Pree masuk dan duduk di atas tempat tidur sambil menunggu Rambo selesai mandi.
Banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Rambo, terutama tentang hubungannya dengan Type.
Rambo baru selesai mandi, sambil mengeringkan rambutnya yang basah Rambo duduk di tempat tidur yang lain.

"Ram, bisa kita bicara?"

"Bicara saja?"

"Tentang Type, ada hubungan apa antara kau dan dia? Kalian terlihat akrab."

Rambo berhenti mengeringkan rambutnya dan menatap tajam ke arah Pree.

"Kenapa kau bertanya tentang dia?"

"Aku cemburu."

"Haha lucu sekali, kau cemburu? Jangan bercanda. Kita tak ada hubungan apapun yang bisa membuatmu berhak cemburu padaku. Dan tentang Type, kau tidak perlu tahu tentang hubungan kami. Mau seperti apapun hubungan yang kami jalani tak ada hubungannya denganmu. Aku lelah aku ingin tidur."
Rambo menyimpan handuknya dan langsung berbaring di tempat tidur. Dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut.
Pree terdiam, dia tidak bisa memaksa Rambo untuk bicara dengannya.

"Aku tahu kau marah padaku, aku tahu kau membenciku. Tapi satu hal yang perlu kau tahu, aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak akan menyerah padamu, aku akan terus berusaha membuatmu menjadi milikku lagi, aku mungkin terdengar egois tapi aku ingin kau kembali padaku."
Rambo membuka selimut yang menutupi dirinya dan menatap Pree.

"Lalu bagaimana dengan Pop?"

"Ram, aku sudah tidak punya perasaan apapun pada Pop, dia hanya masa laluku. Aku tidak sadar jika perasaanku padanya sudah hilang sejak dulu, dan hanya kau yang ada di hatiku. Saat aku mengakhiri hubungan kita, aku hanya takut. Aku mencoba menghindari masalah tentang kita dan juga tentang ayahmu. Aku takut untuk berjuang saar itu. Tapi sekarang tidak lagi, aku akan berjuang dan tidak akan menjadi pengecut seperti sebelumnya. Aku akan memperjuangkanmu dan memperjuangkan cinta kita."

"Kita? Kau pikir aku masih mencintaimu?"

"Ya aku yakin, kau masih mencintaiku. Sekeras apapun kau menyangkalnya, aku yakin kau masih mencintai aku. Jadi aku akan terus berusaha untuk mendapatkanmu."

"Terserah." Rambo tidur sambil membelakangi Pree. Dia tidak bisa berbohong jika hatinya terasa hangat dengan semua ucapan Pree. Tapi Rambo masih ragu, haruskah dia memberi Pree kesempatan.

Sementara Pree, dia tersenyum senang. Setidaknya Rambo bisa memberinya kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka.
Pree membaringkan tubuhnya dan mulai tertidur.

~~
Pesawat baru saja lepas landas kembali ke Thailand. Pree berjalan berdampingan bersama Rambo.

"Apa kau ada waktu hari ini?" Tanya Pree.

"Memangnya kenapa?"

"Aku ingin mengajakmu makan siang. Sudah lama kan kita tidak makan bersama."

"Jam satu siang, tunggu aku di cafe yang biasa kita datangi dulu." Rambo berjalan mendahului Pree. Ya tidak ada salahnya memberi Pree kesempatan.
Pree tersenyum, dia tak sabar menunggu nanti siang.

~~
Siangnya Rambo sudah rapi. Dia memakai kemeja berwarna peach dengan celana jeans berwarna senada.
Rasanya seperti pertama kali berkencan dengan Pree. Rambo menggelengkan kepalanya.

"Apa yang kau pikirkan Ram, ini hanya sekedar makan siang. Jangan berpikiran bodoh dan berpikir ini kencan. Kau tidak boleh mudah luluh padanya. Kau harus melihat dulu sekeras apa usahanya."
Rambo keluar dari asrama dan pergi menggunakan mobilnya.

Rambo masuk ke dalam cafe dan menemui Pree yang sudah menunggunya.
Pree menggunakan kemeja berwarna hitam.

'Oh shit dia terlihat hot'  ucap Rambo dalam hati.

Rambo menghampiri Pree dan duduk di depan Pree.

"Kau terlihat sangat cantik Ram."

"Aku laki-laki."

"Tapi kau sangat cantik, duduklah aku sudah pesankan makanan kesukaanmu."

Tak lama pesanan mereka datang.

"Makanlah."
Rambo hanya mengangguk. Dia mulai makan.

"Sudah lama kita tak makan bersama seperti ini. Aku merindukan saat-saat seperti ini."

"Jangan berlebihan , ini hanya makan siang biasa."

"Tapi aku berpikir ini bukan hanya makan siang biasa, aku berpikir kita sedang berkencan."

Rambo yang sedang minun sedikit tersedak. Dia mendelikkan matanya ke arah Pree.

"Jangan bicara macam-macam. Makan saja makananmu."

Dari meja yang lain Min teman Type melihat mereka. Diapun menghubungi Type.

"Halo."

"Hai Type, aku melihat pujaan hatimu sedang makan siang bersama mantan kekasihnya."

"Apa kau yakin?"

"Tentu saja, akan ku kirimkan alamatnya."

Lima belas menit kemudian Type sudah sampai

"Wow kau sudah sampai? Kau pasti ngebut. Jangan khawatir mereka hanya makan siang. Mereka tidak mungkin melakukan sesuatu yang aneh di tempat umum."

"Diamlah, sial kenapa dia mengganggu rencanaku. Akan sulit untukku mendapatkan Rambo."

"Mau menyerah?"

"Tentu saja tidak, aku masih akan berusaha mendapatkan Rambo."

"Kenapa kau tidak melakukan rencanaku saja, kita bisa menculiknya dan kau 'bermain' dengannya. Setelah itu dia akan jadi milikmu."

"Jangan gila, aku mencintainya dan ingin mendapatkan hatinya bukan tubuhnya bodoh."

"Kau benar-benar mencintainya?"

"Sangat. Jika aku tidak benar-benar mencintainya untuk apa aku berusaha keras mendekatinya. Aku pergi, sepertinya tak ada yang harus ku khawatirkan di sini."

~~
Malamnya Rambo dan Pree baru pulang ke asrama.
Setelah makan siang Pree mengajaknya pergi ke tempat-tempat yang dulu pernah mereka datangi saat mereka masih berpacaran.
Rambo mengikuti keinginan Pree, karena jujur saja dia merindukan saat-saat bersama mereka dulu.

"Ram, duluan saja, Mo menghubungiku, aku angkat telpon sebentar."

"Baiklah." Rambo masuk terlebih dahulu ke dalam asrama. Saat di dalam dia terkejut saat melihat Type yang sedang duduk bersandar di pintu kamarnya. Rambo menghampiri Type. Tiba-tiba Type menarik tangannya dan mengecup bibir Rambo, membuat dirinya terkejut. Rambo bisa mencium bau alkohol, Type tengah mabuk sekarang.
Pree tak kalah terkejut, dia marah saat melihat Type mencium Rambo. Dia langsung menghampiri mereka dan menarik Rambo menjauh. Setelah itu dia memukul wajah Type beberapa kali. Rambo segera menarik Pree.

"Hentikan Pree dia mabuk."

Pree beerhenti dan berbalik menghadap ke arah Rambo dan dia mencium Rambo . Membuat Rambo kembali terkejut.

Tbc.

Dua alpha nya nge gass donk..

Aku bikin ff baru,  baru sebatas perkenalan aja. Ceritanya masih proses ngetik...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PreeRam loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang