part 14

332 17 9
                                    

Udah lama ya aku gak up ff ini. Idenya baru muncul soalnya. Jadi mohon voment nya ya biar aku semangat lanjutinnya

~~

"Pho. Kenapa pho menamparnya?"

"Karena dia sudah berani datang ke rumahku, untuk apa kau datang kemari?"

"Saya ingin kembali pada Rambo, tolong izinkan saya bersama Rambo."

"Apa kau bilang? Kau memintaku untuk mengizinkan kalian kembali bersama. Kau yang sudah membuat putraku jadi tidak normal, bagaimana bisa aku mengizinkan kalian. Pergi dari hadapanku atau." Tuan Ron tiba-tiba memegang dada kirinya dengan kuat. Dia terlihat kesakitan, dan tubuhnya terjatuh dan tak sadarkan diri.

Rambo dan Pree terkejut, mereka segera menghampiri tuan Ron dan membawanya ke rumah sakit.

Rambo terlihat sangat khawatir dengan keadaan sang ayah yang masih di tangani di ruang ugd. Pree mencoba menenangkannya.

"Maafkan aku, ini semua karena kesalahanku Ram."

"Tidak, ini bukan salahmu. Pho memang punya riwayat penyakit jantung."

"Tenanglah. Aku ada di sini untukmu."

"Terima kasih Pree."

Satu jam kemudian tuan Ron sadar, dan sudah ada Rambo di sampingnya.

"Pho kau sudah sadar? Syukurlah."

"Rambo."

"Maafkan aku, karena aku pho jadi seperti ini."

"Jangan menyalahkan dirimu Ram, ini bukan salahmu."

Pree melihat mereka dari luar. Dia tak berani masuk karena khawatir tuan Ron akan kembali terkena serangan jantung. Pree memutuskan untuk pulang.

"Phi Pree, kau baik-baik saja?" Tanya Mo sang adik.

"Tidak apa-apa, phi hanya lelah. Phi masuk dulu."

Pree masuk ke dalan kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas temlat tidur.

~~
Besoknya, tuan Rn sadar dan melihat putranya yang tertidur di sampingnya. Terlihat jejak air mata di ke dua pipi Rambo. Rambo tersadar dan melihat sang ayah yang sudah sadar.

"Pho, syukurlah pho sudah sadar. Maafkan aku pho, karena aku pho seperti ini. Maaf."

"Tidak, ini bukan salahmu. Apa kau tidak bekerja?"

"Tidak, aku meminta cuti sampai pho sehat lagi."

~~
Sudah dua hari sang ayah di rawat di rumah sakit. Rambo baru saja memberi sang ayah obat, dan sepertinya sang ayah sudah tidur. Art duduk di sofa kecil dekat tempat tidur sang ayah. Pree menghubunginya. Karena berpikir sang ayah sudah tidur Rambo mengangkatnya di sana.

"Halo."

"Bagaimana keadaan ayahmu Ram?"

"Sudah semakin baik. Besok atau lusa pho bisa pulang."

"Syukurlah. Maafkan aku. Aku yqng menyebabkan semua ini terjadi."

"Tidak, ini bukan salah siapa-siapa."

"Aku merindukanmu Ram."

"Aku juga."

"Aku ingin bicara lebih lama. Tapi aku harus segera pergi bekerja."

"Bekerjalah dengan baik, dan jaga dirimu. Bye." Rambo menutup sambungan telponnya. Rambo sedikit terisak, dia merindukan Pree. Tapi Rambo tak berani bertemu dengan kekasihnya itu. Karena dia khawatir ayahnya akan terkena serangan jantung kembali. Rambo tak ingin itu terjadi.

"Aku sangat merindukanmu Pree." Tanpa dia tahu, sang ayah sebenarnya belum tidur. Dia mendengar putranya menangis karena merindukan Pree.

~~
Pree baru saja kembali dari penerbangan. Dia memilih pulang dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Pree ingin menghubungi Rambo, tapi dia khawatir tuan Ron akan tahu. Dan berdampak pada kesehatannya. Pree begitu merindukan Rambo, dia kembali teringat saat dia melepaskan Rambo dan membuat kekasihnya itu menangis. Pree menyesal. Dia berjanji tak akan lagi melepaskan Rambo, dia akan berusaha mendapatkan restu dari ayah Rambo, agar mereka bisa bersama.

~~
Sudah empat hari tuan Ron di rawat di rumah sakit. Dan hari ini beliau sudah di perbolehkan pulang.

"Pho harus istirahat. Jangan dulu bekerja. Serahkan perusahaan pada paman Jim saja."

"Iya pho mengerti, pho akan mendengarkan apa yang putra pho katakan. Kau juga harus segera bekerja, pho sudah baik-baik saja."

"Iya, besok aku akan kembali bekerja. Ayo kita pulang."

Rambo dan sang ayah keluar dari rumah sakit dan masuk ke dalam mobil Rambo. Dari kejauhan Pree melihat mereka. Pree bersyukur ayah Rambo kembali sehat dan sudah pulang dari rumah sakit."

~~
Malamnya tuan Ron menghubungi Pent dan meminta nomor Pree. Setelahnya tuan Ron meminta bertemu dengan Pree besok di restoran yang sama saat pertama kali mereka bertemu tanpa sepengetahuan Rambo.

~~
Besoknya Rambo pamit pergi pada sang ayah untuk kembali bekerja. Dan tak lama setelah Rambo pergi, tuan Ron juga pergi untuk bertemu Pree.

Pree terlihat gugup menunggu tuan Ron. Dan saat tuan Ron datang, Pree langsung berlutut di hadapan tuan Ron.

"Apa yang kau lakukan?"

"Saya ingin minta maaf atas apa yang terjadi pada anda."

"Ini bukan salahmu. Aku saja yang terlalu emosi."

"Saya juga ingin meminta izin untuk bersama dengan Rambo. Saya sangat mencintainya, dan saya tidak sanggup jika harus kembali berpisah dengannya."

"Kau benar-benar mencintai putraku?"

"Ya, saya sangat mencintai Rambo."

"Putraku sepertinya juga sangat mencintaimu. Aku akan memberimu kesempatan. Dengan syarat jangan membuat putraku menangis. Jika kau berani menyakiti putraku, aku tidak akan memafkanmu. Dan aku akan membawa Rambo pergi jauh darimu. Jaga putraku dengan baik. Dia sedikit manja, dan hatinya juga rapuh. Kau tidak boleh menyakitinya."

"Ya saya akan menjaga Rambo sebaik mungkin. Dan saya berjanji tidak akan menyakitinya lagi."

"Baguslah. Sekarang bangunlah, karena aku sudah lapar. Temani aku makan siang."

"Baik."

Mereka makan bersama, tuan Ron banyak bertanya tentang pekerjaan Rambo pada Pree. Mereka sudah mulai sedikit akrab sekarang. Pree tidak menyangka dia akan di restui secepat ini.

~~
Pree segeram memberitahukan tentang kabar baik ini pada Rambo. Rambo begitu senang, akhirnya sang ayah sudah merestui hubungannya dengan Pree.

"Aku masih belum percaya pho merestui kita."

"Aku juga. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku tidak akan pergi meninggalkanmu ataupun membiarkanmu pergi. Aku milikmu dan kau milikku. Ayo kita rayakan ini. Mo masih bertugas sampai besok."

Rambo sudah tahu apa maksud sang kekasih. Mereka langsung pergi ke rumah Pree dan merayakannya berdua di dalam kamar sampai pagi.

~~
Di bandara seorang gadis cantik dan sexy baru saja tiba. Dia berjalan dengan tatapan lapar para pria di sekitarnya. Gadis itu tidak perduli dan terus berjalan tanpa memperdulikan tatapan mereka. Tujuannya hanya satu bertemu dengan cinta lamanya, dan mendapatkannya kembali.

"Phi Pree tunggu aku."

Tbc.

PreeRam loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang